Share

Telepon dari Cynthia

Mereka nanti bisa memaklumi keadaan bundanya.

"Kalo nggak percaya, tanya Ayah aja," sahut Faiz sembari mencuci piringnya yang telah ia pakai.

"Mana Ayah?" Kia melihat ke arahku. Ia tersenyum dan berlari memeluk aku. Lama sekali ia berada dalam pelukan. Kudengar ia menangis sesenggukan.

"Ayah ... memangnya Bunda udah nggak kenal kita lagi ya? Bunda kenapa sih, Yah?" Kali ini ia membenamkan kepalanya di bahuku.

"Bunda lagi sakit, Kia Sayang. Kita doakan Bunda cepat sembuh ya! Nanti kalau Bunda nggak kenal Kia ataupun Faiz, jangan sedih. Sebenarnya Bunda juga tak mau seperti itu. Tapi ... Allah sedang menguji Bunda dan kita yang menyayangi Bunda," jawabku.

"Allah kok ngujinya gitu sih, Yah. Orang lain aja bundanya sehat-sehat. Mereka sering anterin sekolah teman-temanku. Kenapa kalau bundaku seperti ini. Kemarin Bunda menghilang, udah ketemu, Bunda malah sakit," ucap Kia kecewa. Ya, Kia memang kecewa.

"Sabar ya, Kia. Kita banyakin doa aja untuk kesembuhan Bunda. Kalau kita yakin, Insya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status