Share

Bu Hanum punya Perjanjian dengan Tika

Tika menggeleng. Ekspresinya datar, tapi ia tersenyum.

"Maaf ya, aku sepertinya lupa. Sekarang aku ingat, waktu kecil aku sering main barenga adikku. Apa itu kamu?" Mata Tika beralih pada Yuni.

Saat ini Yuni mengangguk dan membenarkan apa yang dikatakan kakaknya. Itu berarti ada harapan untuk mengingat. Aku kan menghubungi Bu Hanum, agar aku bisa memindahkannya ke rumah sakit di Jakarta.

Lebih baik kuhubungi ia sekarang, agar aku tau apa jawaban Bu Hanum mengenai pemindahan Tika dari sini ke Jakarta.

Kurogoh ponselku di saku celanan belakang.

Terdengar nada sambung ponsel berbunyi beberapa kali. Bu Hanum belum juga mengangkat panggilan dariku.

'Kemana ini Bu Hanum?' gumamku saat ponsel berada di tepat di kupingku.

Tanpa kusadari Bu Hanum menjawab telepon dariku.

"Ya halo, ada apa, Pak?" Ia tau kalau aku yang menghubungi.

"Saya ada di rumah sakit, sedang menjenguk bundanya anak-anak. Rencana saya dan adiknya Tika mau membawa dan memindahkan ke rumah sakit di Jakarta. Jadi saya menghub
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status