Share

Bu Hanum Setuju dengan Keputusan Keluarga

"Bu, pakailah hati nurani Ibu. Saya mohon! Saya ingin memberikan kenangan bagi anak-anak agar mereka bisa berbakti pada bundanya. Selain itu, orang tua dan adiknya ingin bersama dengannya selama sisa hidupnya."

Kutinggalkan Bu Hanum agar ia berpikir lebih bijak. Jangan sampai keinginan orang sakit malah ia kabulkan. Padahal orang tersebut butuh dukungan keluarga.

Kucoba mengurus perpindahan rumah sakit agar bisa membawa Tika segera. Saat aku akan mengurusnya, Bu Hanum datang.

"Pak, saya ikut apa kata Bapak tadi. Baiklah, bawa saja Tika ke Jakarta. Mudah-mudahan ada perkembangan lebih baik nantinya. Saya sudah menemuinya barusan, dan saya tak kuat saat berbicara dengannya. Ia sudah melupakan saya." Tiba-tiba saja air matanya meluruh. Aku tau ia sahabat dekatnya, makanya tadinya ia bertahan dengan pendapatnya.

"Alhamdulillah, terima kasih, Bu. Saya tau Ibu pasti bisa berpikir dengan hati nurani Ibu. Saya permisi dulu mau mengurus kepindahan."

"Baiklah. Semoga bisa malam ini juga," katan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status