Share

Tidak Untuk Berandai-andai

“Aku tidak bermaksud mempertanyakan itu.”

“Kau sudah terlanjut mengucapkannya, Adin.”

“Ah, maaf.”

Aslan tersenyum tipis karena kepanikanku. Ya, aku memang panik. Pertanyaanku secara tidak langsung telah mengeneralisir seorang pria yang tumbuh dari keluarga yang kurang baik. Sebuah ekspresi terkejut karena aku tidak menyangka pria yang tenang seperti Aslan juga berasal dari kehidupan yang penuh luka.

“Tenang saja, Adina. Aku mengerti. Setelah apa yang kau alami bersama Fattan, wajar saja kau berpikir seperti itu. Tapi, aku bukan Fattan yang bodoh dengan terus menerus menyambung mata rantai itu.”

“Aku bisa melihatnya.”

“Semoga kau selalu bisa melihatnya. Melihat kesedihan ibuku saat harus menerima bahwa ayahku telah menikah lagi, telah membuatku berpikir. Sebuah pemikiran panjang yang tidak dimiliki oleh Fattan.”

“Apakah karena ibumu?”

“Ibuku menunjukkan luka sekaligus kekuatan saat badai itu menghantam keluarga kami. Itu yang menjadikan aku kuat dan tegar. Setidaknya demi ibuku.
Ans

Siapa itu?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ria Kusuma
Fattan dan Kalila
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status