Share

Telepon Dari Suamiku

“Apa kau sedang mengancamku, Mas?” tiba-tiba aku berani mengeluarkan suara dengan nada tinggi.

“Kau yang memaksaku begitu!” Mas Fattan menyahut dengan nada yang tidak kalah tinggi.

“Jadi aku harus bagaimana? Mengikuti keinginanmu? Membuat aku dan Kalila tinggal di satu rumah yang sama? Begitu?”

“Sebagai Tante dari Kalila, seharusnya kau bisa bersikap lebih dewasa, Adina.”

“Dengan menerima Kalila sebagai maduku?”

“Kalila sedang hamil.”

“Dia hamil karena apa? Karena perbuatan bejat kalian di belakangku. Lalu setelah itu, aku juga yang harus ikut bertanggung jawab? Begitu maksudmu? Di mana pikiran warasmu, Mas?”

“Adina! Berani sekali kau berkata seperti itu padaku! Ingat, bagaimana pun kau masih istriku.”

“Oh ya, kau benar. Tenang saja, akan aku tanggalkan gelar itu segera. Dengan senang hati gelar itu akan kuberikan pada keponakanku itu.”

Aku kagum pda keberanianku sendiri. Bagaimana bisa aku bersuara lantang dan membela diriku di depan Mas Fattan. Selama menjadi istrinya, janga
Ans

Gimana pertemuan mereka nanti malam, ya?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status