Share

Keputusan Adina

“Tapi, Ndre. A-” Kerutan dalamku pasti terlihat jelas.

Sebelum aku menyelesaikan kalimatku, Andre memberikan pandangan yang lebih realistis. Aku hanya berpikir bahwa aku harus bersama Nadine saat dia membutuhkanku. Seperti juga Nadine yang selalu menerimaku saat aku membutuhkannya.

“Adina, aku mengerti persahabatan kalian. Aku juga mengerti bahwa wanita selalu menggunakan perasaan yang terdalam untuk mengambil keputusan. Tapi, ini bukan tentang sehari dua hari. Kau tidak tahu sampai kapan ini harus dilakukan.” Penyataan Andre menghempaskanku ke lubang dalam.

Dokter Rudi mengangguk setuju. Perlahan namun jelas menyiratkan persetujuan. Dia mengerti kondisi yang kami hadapi bukanlah hal mudah. Walau aku berusaha menjadi sahabat terbaik bagi Nadine, nyatanya memang tidak mungkin untuk mengurus seseorang seumur hidup.

“Aku punya usul lain jika kalian setuju.” Dokter Rudi berusaha memecah kebuntuan.

“Kami akan mencoba untuk setuju, Dok.” Andre menjawab.

“Tempat rehabilitasi. Aku tahu
Ans

Kan Rubben di penjara. Terus itu siapa?

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status