Share

Bab 93

last update Last Updated: 2021-12-20 22:11:44

Bab 93 

     

Arza kembali memutar otak. Kali ini ia sadar harus bertindak lebih berhati-hati dari sebelumnya. 

     

"Maaf, Pak. Sekarang zaman telah begitu canggih. Orang-orang bisa menggunakan berbagai cara untuk mengibuli kita. Selama ini memang Nadine selalu bepergian bersama Pak George. Tapi apakah Pak George bisa memastikan kalau ia selalu melakukan hal baik? Kurasa tidak. kedua mata kita tidak mungkin dua puluh empat jam tidak lepas dari orang-orang yang kita sayang. Termasuk ketika Papak pergi keluar kota mengemban tugas perusahaan misalnya." ucap Arza berhati-hati.

     

George nampak berpikir. Entah apa yang ia pikirkan, Arza tak tahu itu. Yang Arza tahu adalah harapan agar Tuhan berkenan membuat George percaya dengan kata-kata yang ia ucapkan. Harapannya terlalu besar untuk itu.

     

Dendam kesumat Arza yang terlalu besar untuk George membuatnya nekat. Meskipu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 94

    Bab 94Zea tersenyum puas memandang lelaki yang tengah berbaring di tempat tidurnya.Tiba-tiba saja sebuah panggilan masuk dari seseorang dengan nama Alea muncul di layar ponsel milik George. Dengan sengaja, Zea mematikan panggilan tersebut. Clink! Sebuah notifikasi pesan masuk ke ponsel George. Dengan mudahnya Zea bisa membuka pesan itu. Sebab sebelumnya, ia telah mengetahui jika ponsel George harus di buka dengan metode sidik jari George. Berita ini Zea dapatkan dari Arza. [Pa, mengapa telepon Alea nggak di angkat?Ini hari udah malam, kenapa masih belum pulang juga? Alea jadi khawatir.] "Oooh pesan dari putri bungsunya." Zea menyeringai tipis. Dengan cepat Zea menuliskan pesan balasan untuk Alea. [Nak, nggak usah nungguin Papa pulang, y

    Last Updated : 2021-12-21
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 95

    Bab 95 "Lepaskan aku Zea? Tidak etis apabila aku harus memperlakukanmu dengan kasar!" George berkata. "Terserah Mas ingin memperlakukan aku dengan kasar atau bagaimana. Yang aku tahu, aku mencintaimu, Mas! Mengapa Mas sungguh tidak mengerti perasaanku? Aku tidak menuntut Mas untuk menjadikan aku satu-satunya. Setidaknya jadikan aku yang kedua, Mas!" ucapan Zea semakin ngelantur kemana-mana. "Mengertilah akan perasaanku, Mas!" ulang Zea seraya menangis. "Kau menuntutku untuk mengerti perasaanmu. Tapi kau sungguh tidak bisa mengerti perasaan Nadine dan anak-anakku. Aku tidak bisa menuruti kehendak konyolmu, Zea. Sadarlah jika cara berpikirmu ini tidak benar!" ucap George. "Apa masalahnya, Mas? Mengapa untuk sekedar menjadikan aku yang kedua saja Mas keberatan. Kurasa uang dan hartamu bahkan lebih dari cukup untuk menafkahi sepulu

    Last Updated : 2021-12-21
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 96

    Bab 96 Hari ini adalah hari kembalinya Nadine. George merasa ada yang berbeda. Ponsel pribadinya juga sepi dari notifikasi yang biasanya muncul dari nomor kontak Nadine. George mencoba menghubungi istrinya. Namun beberapa kali ia memanggil maka sebanyak itulah ia menelan kekecewaan. Nadine tak kunjung mengangkat panggilan darinya. "Akan kujemput kau, Nadine." ucap George pada dirinya sendiri.George merasa ada yang kurang pada kesehariannya. Sebab biasanya, setiap kali Nadine berpergian, istrinya tersebut pasti selalu menghubungi atau setidaknya pulang minta jemputan. Tapi kali ini tidak. George memutar haluan mobil menuju ke rumahnya. Ia harus lebih bergegas. Satpam bergegas membukakan pintu. Di halaman depan, mata George terpaku pada sebuah mobil yang terparkir. Mobil Nadine.&

    Last Updated : 2021-12-22
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 97

    Bab 97 "Alea?" Gorge dan Nadine berucap bersamaan. Nadine mendekati putri semata wayangnya. Kedua tangan yang terbentang untuk memeluk. Namun terlihat Alea menghindar. "Mama sama Papa ingin bercerai, kan? Mengapa begitu tiba-tiba? Sedang selama ini keluarga kita baik-baik saja. Dan teman-teman banyak yang iri sama Alea. Mereka kagum sama keluarga kecil kita yang selalu nampak damai. Tapi mengapa harus begini akhirnya Ma, Pa? Mengapa? Apa karena aku belum bisa menjadi yang terbaik buat kalian?" Alea bertanya bertubi-tubi dengan mata berkaca-kaca.Pertanyaan demi pertanyaan yang ia lontarkan menghancurkan hati kedua orang tuanya. Terutama Nadine, Nadine merasa hatinya sakit, amat sakit. Sedih dan tak tega. "Nak, dengarkan mama dulu, Nak! Alea tidak pernah mempunyai kesalahan apapun atas masalah yang dihadapi oleh Mama dan Papa. Alea anak yang sanga

    Last Updated : 2021-12-22
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 98

    Bab 98 "Apakah ceritamu bisa dipercaya, George?" Nadine tidak bisa langsung percaya begitu saja pada ucapan lelaki yang sudah terlanjur di anggapnya telah menyembunyikan kebohongan tersebut."Tidak, Ma. Aku sama sekali tidak bohong." George memastikan. "Aku minta maaf karena tidak mempercayaimu sejak awal. Aku merasa berdosa, Ma." George memeluk Nadine. Jauh di dalam hatinya, Nadine masih bisa percaya pada ucapan suaminya, namun tidak seutuhnya. Maklum saja bagi seorang wanita, foto-foto kebersamaan yang sedemikian dekat sebagaimana potret-potret George yang tengah tertidur di kamar Zea bukanlah sesuatu yang bisa dengan mudah dimaafkan. Itu adalah sebuah masalah besar yang harus benar-benar di pertanyakan dan juga harus di ketahui alasannya dengan jelas sejelas-jelasnya. Di samping itu juga, kebersamaan keduanya di sebuah kafe beberapa hari

    Last Updated : 2021-12-23
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 99

    Bab 99 Percakapan demi percakapan mengalir dari rekaman tersebut. Percakapan tersebut tidak lain adalah percakapan serius antara Zea dan Arza. Apalagi jika bukan percakapan mereka di Exotic Bar beberapa malam yang lalu. Kala itu, kedua orang tersebut, Arza dan juga Zea sama sekali tidak mengetahui jika George telah datang terlebih dahulu dan bahkan merekam percakapan mereka. Dan rekaman itu bukan hanya satu.Satu persatu rekaman tersebut diperdengarkan. Perlahan-lahan terlihat raut wajah Nadine berubah. Seolah tersadar dari anggapannya yang salah. Wajahnya yang sedari tadi terlihat datar sekarang mulai berubah merah. "Bajingan sekali lelaki ini!" ucap Nadine menengadahkan kepala. Menahan kemarahan agar tidak tumpah secara keseluruhan. Nadine sadar, meskipun ia melepaskan kemarahan sekarang, namun semuanya tidaklah me

    Last Updated : 2021-12-23
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 100

    Bab 100. Kebenaran akan kenyataan yang sekian lama terpendam, sekarang telah nampak ke permukaan. Tapi di samping itu masih ada beberapa pertanyaan yang mengganggu pikiran Nadine. "Maaf sebenarnya bagaimana bisa dengan video Papa yang sedang berada di kamar Zea?" Nadine menyampaikan prahara di hatinya. "Nah ini, Ma. Yang menjadi pertanyaan terbesar kami. Ini harus diselidiki. Makanya secepatnya aku dan Richardo akan menyerahkan masalah ini pihak yang berwenang." tutur George. "Apa? Richardo? Richardo yang mana?" Nadine merasa heran. Ia mencoba mengingat-ingat. "Pengacara Richardo, Ma. Pengacara yang dulu juga membantu mengurus perceraian antara Mama dan Arza." George menjawab. "Ooh ... pengacara Richardo? Kamu minta bantuan padanya, Pa?" "Sebenarnya aku juga tahu masalah ini

    Last Updated : 2021-12-24
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 101

    Bab 101 Derai air mata Bu Farah semakin deras. "Mengapa kamu mengucapkan kata-kata seperti itu kepada ibu, Nak? Apa kau tidak ingat dari perut ibu inilah kamu terlahir ke dunia." ucap Bu Farah di sela-sela isak tangisnya. "Halah! Sudahlah, Bu! Tidak usah mengingat ketika aku berada dalam perut ibu! Tidak usah pula mengungkit-ungkit jasa Ibu yang telah melahirkan aku. Memangnya dulu aku minta dilahirkan apa? Tidak, Bu! Jadi, sekarang kalau ibu ingin menyesal, menyesal saja pada diri Ibu sendiri! Mengapa dulu ibu mau melahirkan aku ke dunia. Orang tua aneh." jawab Arza sengit. "Ya Tuhan! Maafkan aku yang tidak bisa mendidik dan membesarkan anakku dengan baik, hingga sekarang dia berubah menjadi anak durhaka!" Bu Farah menyeka air matanya. "Nah kan begitu lebih baik. Salahkan diri Ibu sendiri saja." cemooh A

    Last Updated : 2021-12-24

Latest chapter

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Notes

    Selamat sejahtera untuk semua pembaca Novel KKBS (Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu) 🤚🤚🤚 Author mau kasih info terbaru nih buat teman-teman pembaca semua. Author kasih tahu kalau sekarang udah update sekuel novel KKBS ya. Dengan judul : Ketika Istriku Mulai Membangkang Pembaca boleh kepoin novelnya sekarang ya, hehee. Othor usahain akan update rutin setiap hari. Jadi para pembaca semua tidak usah khawatir kalo nanti Author jarang update, jarang nongol, apalagi sampai novelnya nggak tamat. Oh iya, Author boleh minta dukungannya ya, dukung Author dengan rate bintang lima, terus tambahkan novelnya ke pustaka. Hehee ... Makaciih semua pembacaku... Semoga novel "Ketika Istriku Mulai Membangkang" ini bisa menghibur para pembaca semua. Amiiin Suksesnya seorang Author tak lepas dari dukungan para pembaca setianya. peluk jauh dari Author....😘😘😘😘😘

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 162 The End

    Bab 162 "Aduuuh!" Zea menengadahkan kepala. Menahan sakit. Sekarang sakit itu kian naik ke ubun-ubun. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Di tengah malam sepi ini ia sendiri berbaring di ranjang rumah sakit. "Ya Tuhan tolong aku!" dalam kegelisahannya, Zea mengadu dan memohon kepada Tuhan. Karena kesakitan yang ia rasakan, sejenak ia melupakan derita masalah ekonomi yang tengah ia hadapi. Ya, malam ini adalah malam terakhir Zea dirawat di rumah sakit ini. Sebenarnya masih panjang riwayat perawatan yang harus ia kalani, namun karena semua biaya yang mengalir benar-benar telah menguras kering semua isi tabungan. sekaligus kendaraan dan apapun yang dimiliki telah hangus terjual tanpa tersisa. Tidak ada lagi yang bisa ia gunakan untuk menjalani prosedur kesehatan. Untuk selan

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 161

    Bab 161 "Ibu!" Arza tergagap. Arza kembali mencoba menyentuh telapak tangan sang Bunda. Lagi lagi hanya dingin terasa. Mendadak Arza jatuh lunglai. "Ibu ...!" gumamnya lirih. Air matanya menetes. Namun sebanyak apapun tetesan air mata yang meleleh di pipinya, semua itu tidak akan pernah mengembalikan nyawa ke raga sang ibu yang kini telah terbaring dingin dan kaku. Arza menangis sendiri. Memperhatikan keadaan orang tuanya yang terbaring sendirian sejak malam menjelang. Arza menyesal. Setelah menemui ibunya yang telah terbujur dengan kaku. Sepertinya nyawa telah lama melayang meninggalkan raga si ibu. Sedangkan Arza baru saja menyadari bahwa ibunya telah tiada sejak semalam.***  

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 160

    Bab 160 "Silakan kamu bayar dulu uang tunggakan kontrakan selama 2 bulan belakangan ini Arza!" suara Bu Dian terdengar kasar. Muka Arza memerah menahan rasa malu sebab suara Bu Dian menggema dan didengar oleh orang-orang yang menguping pertengkaran mereka. "Tuh orang kaya, bayar dulu kontrakanmu! Katanya kaya, tapi kontrakan nunggak, mana selama dua bulan lagi. Aduh, kaya dari mana? Aku saja yang merasa orang miskin tidak pernah Tunggak menunggak. Nggak malu tuh ngaku-ngaku sebagai orang kaya?" suara laki-laki yang tadi bertengkar dengannya membuat kuping Arza memanas. Dengan bergegas ArzaMelangkah mendekati Bu Dian. "Iya Bu, saya pasti bayar kok tapi tolong bicaranya jangan terlalu keras. Bisa malu saya kalau didengar sama tetangga." Arza berusaha untuk merayu. "Kalau mau

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 159

    Bab 159"Kau pasti sudah dengar kalau aku bilang apa?" pria tua tersebut memandang tajam. "Jangan pernah kau merendahkan aku seperti tadi, Pria tua busuk!" sergah Arza. "Nah jika kau tidak ingin dibilangi tak baik, seharusnya kau juga jangan keterlaluan bicara kotor dan menyinggung perasaan lawan bicaramu. Bagaimana kau sakit hati mendengar ucapan buruk orang terhadapmu, maka begitu juga perasaan orang lain ketika menerima ucapanmu!" Arza menghela nafas panjang. Kekesalan nampak jelas pada raut wajahnya. Arza sungguh tidak terima akan ucapan laki-laki tersebut. "Tapi kau tidak bisa balik mengatakan aku seperti itu" Arza menunjuk muka lelaki itu."Mengapa tidak? Nukankah aku juga bisa bicara, Arza?" "Tapi aku tidak bisa terima kau bilang aku miskin." sergah Arza. "Lhoo, kenapa nggak bi

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 158

    Bab 158Arza duduk dan menikmati secangkir kopi di teras kontrakan. menyeruput kopi hangat sambil memperhatikan gadis-gadis remaja berlalu lalang di depan kontrakan. Mereka sedang berjalan menuju ke sekolah terdekat. Sesekali nampak bibir Aeza tersenyum nakal.Deretan kontrakan tersebut memang terlihat kumuh. Di tambah dengan ketersediaan air bersih yang kurang memadai. keadaan itu membuat sebagian besar penduduk pergi kesungai yang tidak bisa di bilang bersih untuk mencuci pakaian dan sebagainya. Untuk minum, mereka menggantungkan kebutuhan air minum pada saluran pdam yang kecil dan hanya tersedia di siang hari saja. Itupun terkadang tidak menentu. Oleh sebab itulah mereka terpaksa menggantungkan kebutuhan selain untuk minun pada air sungai yang jauh dari standar kesehatan. Karena nampak jelas jika aliran sungai tersebut menghitam dan bau. namun karena keterpaksaan, mereka terpaksa melakukan itu. Apalagi pada cuaca panas kala ini.

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 157

    Bab 157 "Pak Arza, saya punya kabar besar buat Bapak." Farid datang tergopoh-gopoh menghampiri Arza yang tengah duduk beristirahat. "Kabar apa?" Arza tak terlalu mempedulikan pria yang baru saja datang padanya. Sebenarnya ia tak terlalu suka terhadap sosok Farid yang beberapa waktu lalu Arza anggap taelah merendahkan harga diri Arza. "Pak, ini kabar sangaat penting. Apa Bapak ingin dengar?" Farid memainkam sebelah mata "Jangan bertele-tele. Katakan saja terus terang." sergah Arza. "Pak Arza ... tidak bisa asal memberitahu doang, dong. Kita perlu ini .." Farid terkekeh seraya mengisyaratkan jarinya. Bermaksud mengatakan jika Arza harus membayar. "Kau ingin meminta bayaran hanya untuk sebuah berita yang kau bawa?" "Tentu saja!" Pak Farid tersenyum. &n

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 156

    Bab 156 "Ada apa ini, Pak? Apa-apaan ini?" Zea bertanya kaget.Tentu saja ua kaget melihat orang-orang itu datang secara tiba-tiba. "Kami membawa surat perintah penangkapan terhadap Ibu Zea Marlinda. Atas dugaan tersangka kasus percobaan pembunuhan." Seorang lelaki menyodorkan selembar kertas surat perintah. Zea menyipitkan mata. Merasa aneh dan bingung.Dalam kebingungannya, Zea memperhatikan durat perintah itu dengan seksama. Mata Zea menelisik huruf demi huruf, poin demi poin yang tertera di sana. Tak terasa air mata Zea meleleh. "Apaaa?" Zea terkesiap melihat data dirinya memang tertera dengan jelas di sana. "Ini tidak mungkin." Zea menggelengkan kepala. "Ini semua sudah berdasarkan fakta se

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 155

    Bab 155 Zea duduk di sisi sofa menghadap televisi yang tengah menyala. Namun perhatian perempuan itu bukanlah tertuju pada layar televisi. Melainkan kembali teringat pada ucapan-ucapan dokter spesialis yang ia datangi tadi siang. "Aku akan ikuti semua saran dokter. Tak peduli jika aku harus mengeringkan isi rekening." Zea bertekad dalam hati. Untuk melakukan semua prosedur pengobatan, Zea sadar jika ia harus menguras banyak uang.Sekarang, yang menjadi masalahnya adalah, ia mempertanyakan apakah seluruh isi rekeningnya cukup untuk melakukan seluruh biaya pengobatan tersebut Atau tidak?Zea sadar, ia harus segera mencari bantuan. sebab uang di rekening yang telah jauh menipis akibat hidup foya-foyayang ia lakukan sebelumnya.Untuk mencoba mencari jalan keluar buat menghadapi kemungkinan tersebut, Zea menghubungi beberapa teman seperjuangan yang ia mili

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status