Share

Bab 176. Karma berdatangan.

“Terus jajan di kamu?“

“Kok jajan? Ya enggak dong. Kami saling cinta, Mbak.“

Aku mendengkus ke arahnya. Emang dia kira aku pelacur.

“Owh, kalian saling cinta?“

“Iya, dong.“

“Kok lama Bayu enggak pulang-pulang. Aku jadi ngantuk ini,” keluhku dengan menguap berkali-kali.

“Apa mau ditinggal tidur dulu? Kalau mau, biar saya antar ke kamar.“

“Ah, begitu juga bagus, Mbak.“

Ratna langsung menghampiri dan memegang lenganku. Aku bangkit dengan sedikit terhuyung. Ngantuk ini kenapa terasa susah banget ditahan.

Aku berjalan terseok-seok dengan dipapah Ratna. Lalu menghempaskan badan ini begitu saja sesampainya di dalam kamar.

Aku langsung memejamkan kedua mata ini lalu tidur terlentang.

***

Rasa perih membuatku terpaksa bangun dari tidur. Wajahku terasa sangat panas dan berat. Aku langsung meraba bagian wajah. Ada cairan lembek dan kental menempel di seluruh wajahku.

Aku langsung gusar kala rasa sakit ini tidak kunjung sembuh. Aku sibakkan selimut yang menutupi badanku lalu turun mencari kaca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status