Share

180. Merawat Amira

“Bi, apa Amira kita rawat saja ya, Bi?“ tanyaku dengan mengelus rambut Amira yang tengah tidur pulas.

Aku menemukan Amira tengah menangis di depan halaman rumah kontrakan yang kebetulan kami melewati pagi itu. Aku langsung meraih Amira dan meminta tolong tetangga untuk menggotong Clara yang tengah pingsan dengan ada darah yang membasahi celananya ke mobil.

Lalu kami membawa ke rumah sakit tanpa meninggalkan jejak, aku hanya tidak ingin Clara berpikiran yang tidak-tidak bila mengetahui siapa yang membawanya ke sini, bisa jadi ada hal yang malah akan merugikanku nanti.

Apalagi melihat dia dengan berani berselingkuh dengan suaminya Bu Ratna, membuatku sedikit membenci sifatnya itu.

“Terserah Umi saja. Kalau Abi mah setuju-setuju saja.“

“Wah, makasih ya, Bi.“

“Iya, Sayang. Ehm ngomong-ngomong kita kapan ya malam pertamanya,” ujarnya kemudian.

Aku menatap Amira. Hari ini aku sudah selesai masa haidnya, aku harus memberikan pelayanan untuk Zen. Aku juga ingin segera mempunyai anak, siap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status