Share

Bab 178. Puncak keputusasaan

'TINNN!'

Aku menoleh ke belakang, ke arah suara klakson dibunyikan.

Mobil putih melewati kami dengan laju yang sangat pelan, lalu seseorang membuka kaca mobil.

“Mau ke mana?“ tanyanya dengan sedikit berteriak.

“Ke rumah sakit terdekat.“

“Saya antarkan, ayo lekas naik!“ suruhnya dengan meminggirkan mobil.

Aku pun mengangguk dan naik ke mobil dengan dibantu lelaki itu.

“Kenapa?“

“Tadi jatuh kena batu kepalanya, Pak.“

Bapak itu mengangguk lalu mengemudikan mobilnya kembali. Akupun menyenderkan badan ini dengan bernapas lega. Mengatur napas yang sedari tadi ngos-ngosan.

“Sudah sampai, Mas.“

Aku bangkit menoleh dibalik kaca. Suasana masih gelap tapi di depan sana terpampang jelas ada plang bertuliskan rumah sakit.

Perlahan aku membuka pintu mobil, lalu membawa Bapak dan menggendongnya. Semoga saja ada dokter jaga kali ini.

Beruntungnya saat sudah sampai depan lobby rumah sakit ada perawat yang menyambutku lalu mengambil alih Bapak dan memindahkan ke atas bangsal.

Aku pun dengan langkah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status