Share

Bab 175. Nantang maut

Sepulangnya dari rumah sakit, aku lekas naik taksi menuju ke rumah Bayu yang satu alamat dengan kontrakanku. Aku bukan wanita lemah yang akan pasrah begitu saja. Bila aku hancur, Bayu juga harus hancur.

Aku mengetuk rumah perlahan, menatap ke rak sepatu di samping pintu depan rumah. Sepatu yang biasa digunakan Bayu tidak kelihatan. Pergikah?

Ceklek!

Aku menarik tangan kembali saat pintu sudah dibuka. Kepala wanita melongok keluar baru pintu dibuka lebar.

“Clara?“ tanya wanita yang menggunakan daster itu dengan kening berkerut.

Aku mengangguk, lalu menatap sebentar ke arah Ratna.

“Saya hamil, Mbak,” ucapku kemudian.

“La apa hubungannya dengan saya?“ Ratna mengedikkan bahu dengan alis menyatu.

“Saya dihamili oleh Bayu.“

Ratna memandangku dari atas ke bawah. Begitu terus. Lalu mengangguk. Tidak ada air mata yang mengalir di pipinya. Aneh. Harusnya dia tersedu dan melolong atau setidaknya menjambak teriak-teriak tidak terima, tapi ini kenapa? Kok responnya biasa saja.

“Saya sudah ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status