Share

Bab 133. Merasa bersalah

Hari pernikahan telah ditentukan. Zen pun sudah berangkat kembali ke Pondok setelah berpamitan denganku.

Sebulan lagi, waktu yang sangat singkat.

Ingatanku terlempar kemarin saat masih di rumah sakit. Seminggu lagi tes DNA turun. Itu artinya aku harus kembali lagi ke sana untuk mengambilnya. Semoga saja hasilnya sesuai apa yang aku perkirakan.

Aku menghela napas saat teringat hari ini Pram akan ke sini mengambil perhiasan Bu Leni. Sepertinya aku berubah pikiran. Sudah tahu ibunya memiliki harta, hidupnya saja masih susah. Seperti kemarin, pengen minta dibelikan makan saja tidak berani. Bagaimana dengan nanti kalau emasnya sudah diambil, ah, membayangkan saja ngeri. Pasti sifat mereka pun semakin menganggap rendah ibu.

Meskipun belum ada kata maaf yang terucap dari mulut ibu. Aku sudah memaafkan lama, ditambah melihat kondisinya saat ini, miris. Jujur, ucapan dan hinaan dari ibu membuatku sedikit trauma mengenal keluarga baru lagi, semoga saja aku menemukan keluarga seperti keluarga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status