Share

Bab 111. Dilamar

Sudahlah, terlalu sakit saat mengingat masa lalu.

Ah, ya, tentang masa lalu, aku harus membereskannya.

Aku meraih ponsel ini untuk menelpon Bu Ratna. Saat membuka layar, aku baru teringat ponselnya sedang kehabisan baterai. Aku menghela napas ini. Menunda keinginan dan menyimpan kembali ponsel ini.

“Mari makan.“ Zen melangkah ke arah sini dengan membawa 2 mangkok.

Aku pun segera bangkit dan menarikkan kursi untuknya. Dia meletakkan dua mangkok itu, sementara aku memperhatikan tekstur makanannya. Memang benar rupanya seperti mie ongklok pada umumnya.

Aku pun segera duduk dan mengambil jatahku dan meraih sendok lalu menyendok kuah kental itu. Meniupnya berkali-kali baru memasukkan ke dalam mulut ini.

Sedap sekali.

Ternyata benar, dia pintar memasak.

“Gimana, enak?“

Aku mengangguk tanpa menoleh dan masih meneruskan menyantap makanan ini.

“Aku suka, Kamu,” lirihnya begitu saja setelah sekian menit.

“Uhuk.“ Aku langsung batuk dibuatnya. Tolong! aku bukan anak kecil lagi, aku malu bila ket
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status