Share

Bab 3

Author: Yunii_Abbdika
last update Last Updated: 2021-09-02 18:31:58

Adzanna melepaskan pulirannya.

"Sial, sakit goblok!" Azka menyeringai sambil memijat lengannya.

Mendekatkan wajahnya ke telinga Adzanna dan berbisik.

"Cantik sih, tapi pelit," ucapnya.

Adzanna memberikan setengah senyumnya dan memutar bola matanya.

Waktu istirahat tiba, Fathar menepuk bahu Azka dari belakang lalu kedepan menghadap wajahnya.

"Bro, kenalin gue Fat-" belum usai bicara dia sudah memotongnya sendiri, sambil membuka mata lebar dan mendekatkan wajahnya ke Azka, mereka saling bertatapan seperti orang yang akan berkelahi.

Detik kemudian

"Fathar."

"Azka," pekik mereka secara bersamaan. 

"Kalian udah pada kenal?" tanya Adzanna.

"Ini temen gue waktu SD," jawab Azka.

"O." Hanya 1 huruf saja yang terucap di bibir Adzanna.

"Oiya, si Anrez sekolah dimana? disini juga kan? terus di kelas mana? tanya Azka tanpa jeda membuat matanya melirik sana sini.

"Dia di kelas ini, orang nya lagi di kamar mandi, biasalah setoran siang," jawab Fathar.

Fathar Anrez sahabat Azka dari kecil, 4 tahun lamanya tidak di pertemukan membuat mereka tidak mengenal satu sama lain karena masa pubertas membuat wajahnya pangling.

Adzanna beranjak dari kursi.

"Woii nama, Lo siapa?" tanya Azka.

"Adzanna," jawabnya sambil pergi keluar kelas.

"Ada di sana?" seketika Azka jadi kongslet pendengaran, Azka mendengar 'Ada di sana.' Bukan 'Adzana.' Fathar langsung menyahut.

"Adzanna Budeg." Menyonor kepala Azka.

"Gimana gue ngga budeg, Orang jawabnya aja sambil lari, it this not crazy?" rasa kesal terlukis di wajah Azka.

Meskipun pindahan dari Australia ungkapan nya tidak hilang dari kata loe dan gue, tidak begitu Meng-English.

"Dia orangnya emang begitu nyett, coba aja kalo kebalikannya beuhh cowo 1 kelas bahkan 1 sekolah ngga pernah habis buat ngasih pesan (W******p) maaupun surat, elu liat sendiri kan kayak apa dia udah galak, bengis, jago pukul lagi. Layaknya api siapa yang akan menyentuh dia akan kebakar percuma Lo mau jatuh cinta,paling ujung² nya luka." Penjelasan singkat dari Fathar.

"Anjir ... dapet kata-kata dari mana Lo?" meringis lebar dari mulut Azka.

"Asal, Lo tau gue ini tempat searching nya kalian tentang Adzanna," kata Fathar dengan mengangkat salah satu alisnya. 

" Sebentar-sebentar," ucap Azka sambil mikir.

"Lah, kan dia tadi bilang, Ballpoint yang gue injek itu kenang²an, bukanya kenang²an dari mantan pacarnya?" kebingungan terpampang di wajah Azka.

"Haha curuttt, itu dari sahabatnya nyett, kursi yang Lo dudukin ini. Ini kursi bekas duduk Selly sahabatnya Adzanna dia udah meninggal 2 Minggu yang lalu." Penjelasan Fathar lagi.

Azka beranjak dari kursinya.

"Mau kemana Lo?" tanya Fathar.

"Mau ngejar Adzanna," jawabnya.

Azka melangkah keluar kelas melihat Adzanna yang sedang berjalan di sebrang kelas sana Azka langsung mengejarnya.

"Woii, Lo mau kemana?" dengan memegang tangan kanan Adzana.

"Lepasin! Lo mau nyari mati."

"Engga."

"Yaudah lepasin!"

"Ya, jawab dong, Lo mau kemana?."

"Emang harus juga, ya?? kasih tau, Lo kalo gue mau pergi."

"Ya, ngga gitu gue kan anak baru di sini seenggaknya, Lo peka, kek ngajakin gue keliling sekolah, gue kan belum paham betul mana perpustakaan, kantor, Tu, ya pokoknya masih banyak deh." 

"Azka gue mau pergi. Lepasin ngga?"

"Eng-"

Tangan yang di tarik membuat tubuh Adzanna jatuh di d*d* Azka membuat mereka saling berpandangan karena jarak mata mereka hanya 1 kilan saja. Tidak ada yang beres menatap wajah Azka yang tampan, jantung Adzanna berdegup kencang tidak seperti biasanya, tidak seperti cowok-cowok lain ketika bertatapan dengan nya. Adzanna segera bangkit dan berdiri  Pipinya berubah merah muda.

"Sorry-sorry kalau, Lo mau nanti sepulang sekolah." Dengan wajah manyun nya itu pergi meninggalkan Azka. Jawab Adzanna ngasal padahal tidak ada niatan untuk mengajak Azka keliling sekolah. 

Azka melongo yang terjadi barusan juga membuat jantung Azka berdegup kencang. Ada apakah ini? mungkin buih yang akan tumbuh menjadi Asmara. 

***

Adzanna menemui 2 sahabatnya itu yang ada di kantin.

" Gue kesel banget sama Azka," tutur Adzanna dengan wajah kesal.

"Kenapa?" tanya Jina dengan mulut mengenyoh.

"Dia itu udah ngerusak persahabatan kita, dia udah ngehancurin Ballpoint kenang²an dari Almarhumah Selly. Gue mau dia ganti rugi," ketus Adzanna.

Sleyyup. Bunyi mi yang sedang di tarik ke mulut Risya.

"Yaampun Na ...  liat ketampanannya aja udah lebih dari cukup buat ngeganti," serunya.

"Lo, pikir tampang ganteng doang bisa ngeganti Ballpoint yang hancur bisa utuh lagi." Adzanna memutar bola matanya.

"Iya, juga, sih." Risya menggaruk pelan kepalanya yang tidak gatal.

"Gue setuju sama Lo Na, bagaimanapun juga ini tanda persahabatan kita." perkataan Jina sambil menuding kan jari telunjuknya ke arah Adzanna.

***

Bel pulang telah berbunyi, Azka menunggu Adzanna keluar kelas dari depan pintu.

 "Lo mau kemana," ujar Azka

"Ya, pulang, lah, ya kali jaga," ucapnya sewot sambil scrolling handphone nya.

"Lo kan udah ada janji Sama gue?

"Janji," ungkapnya datar

"Yaelah baru berapa jam masa Lo linglung, sih?

"Oh, yang ngajakin Lo buat keliling sekolah." 

"Nah, tu tau."

"Sorry, ya gue ngga bisa,gue ada eskul hari ini." Padahal hari ini free cuman buat alasan saja.

" Loh, Lo kok gitu sih." Azka mengerutkan keningnya

"Soryy gue ada eskul," sahutnya sambil lari.

Related chapters

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 4

    ****Sesampainya di rumah Adzanna selalu tidak lupa untuk membuka pintu kamar orang tuanya terlebih dahulu, Adzanna menengok di balik pintu melihat Ibunya yang sedang beristirahat di kamar dengan keadaan kasur yang sudah tipis, ranjang bekarat, tembok yang menuai, jendela yang sudah terukir oleh gigi rayap, ditambah lagi atap yang seringkali bocor jika di guyur hujan. Tak kuasa melihat Ibunya terbaring lemah menahan sakit yang sudah lama ia derita, rintik air mata membasahi pipi Adzanna."Aku, yakin. Ibu pasti sembuh ..." ucapnya pelan.Apapun tampilan Adzanna sekarang yang sering dibilang cewek tomboy, dingin, jutek, galak, bodo amatan, cewek yang tidak pernah netesin air mata, cewek yang tidak pantas menangis, sama halnya seperti seorang laki-laki dia harus kuat. Tetapi jika dia merasa ada yang menyentuh hatinya bahkan menyayat hatinya seperti keadaan yang sedang dilihat dia tidak bisa setegar tampilannya, dia bisa berubah menjadi gadis yang cengeng.

    Last Updated : 2021-09-03
  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 5

    " Oh, noo meskipun cita-cita gue menjadikan Azka imam gue, tapi gue lebih ngeship sama Lo berdua," salut Risya Sambil kakinya bergema di lantai."Lo, berdua cocok yang cewek cantik, yang cowok ganteng." Kekaguman terpampang di wajah Jina."Apaan, sih kalian," ketus Adzanna sambil pergi meninggalkan ruang UKS.***Pulang sekolah tiba, kebiasaan Azka menunggu Adzanna dari depan pintu kelas."Na, Lo bisa kan?" tanya Azka."Eumm sorry banget, ya gue ada rapat eskul hari ini.""Bukanya kemarin Lo udah eskul," tutur Azka dengan wajah bingung."Iya, sih tapi hari ini ada lagi," ucap Adzanna dengan memperlihatkan isi pesan grup di WhatsApp.Beperapa detik kemudian ada 1 cowok yang menghampiri Adzanna ciri-cirinya berbadan kekar dan cool. Arka Pratama Yunanda, kaka kandung dari Azka cowok yang keliatan berwibawa, tampil cooll, dan badanya kekar sekaligus ketua eskul beladiri. Tetapi soal tampan lebih tampan Azka dari Arka Idaman para

    Last Updated : 2021-09-04
  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 6

    "By the way Bapak Lo pekerja apa," tanya Azka."Bapak, gue biasalah oreng kecil pekerjaan nya kalo ada orang nyuruh aja," jawab Adzanna.Azka mengatukan kepalanya pelan."Lo sendiri." Adzanna balik tanya."Bapak gu–" kata-katanya tepotong seorang pelayan datang membawa makanan mereka."Silahkan, Kak." Sambil meletakan makanan nya di atas meja.Mereka melanjutkan perbincangan tetapi tidak melanjutkan yang terpotong tadi."Oiya, Lo Anak semata wayang?" tanya Azka lagi."Gue anak bungsu dari 2 bersaudara, tapi Kakak Gue udah pergi duluan 2 tahun yang lalu di Australia.""Lo sendiri," tanya lagi pada Azka.Azka tertawa kecil. "Bukanya Lo udah tau siapa saudara gue.""Ka Arka?" tanya nya dengan wajah datar."Ya, iyala siapa lagi coba," jawabnya.Setelah mereka berbincang-bincang kemudian Azka mengantar pulang Adzanna ke rumahnya****ssttt motor gede berh

    Last Updated : 2021-09-04
  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 7

    "Woii, nyari mati Lo, ya." Adzanna menggebu. Tubuhnya yang jatuh dalam keadaan berbaring. Pelan-pelan di angkat untuk duduk. Beberapa menit kemudian dari jauh Azka melihat samar seperti Adzanna di tepi jalan raya sedang mengelus lututnya yang terluka. Sebuah motor gede berhenti tepat di depan Adzanna. "Adzanna Lo kenapa?" Azka membelalak. Dalam hatinya senang ada yang menolong tapi kenapa harus Azka yang menolong, sikapnya kembali dingin. "Nggak papa," ucapnya datar. "Lo luka, Na, yuk kerumah sakit," ujarnya dengan memegang sikut yang juga terluka akibat tergores aspal. "Manja banget, sih segini doang juga," sahutnya dengan sinis. "Minggir!" ucap sinis Adzanna dengan membenarkan sepedanya yang jatuh. Melihat rantainya yang lepas Adzanna melirik sana sini siapa tau melihat ada bengkel yang terdekat. Muka mayunnya terpampang di wajah Adzanna. Azka tertawa kecil. "

    Last Updated : 2021-09-05
  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 8

    Orang berbadan besar, kekar menyergah jalanya sepeda Adzanna. Shitt .... suara rem dadakan seperti tahu bulat ini hampir nyaris membuat Adzanna terpental. "Mau kemana gadis cantik? ikut Abang, yuk," ajaknya dengan penuh rayuan. Adzanna mengerutkan kening, turun dari sepeda nya, menengok ke belakang. Azka belum juga menampakan batang hidungnya. Azka menerima telepon dari sang Ayah terlebih dahulu, oleh sebab itu dia tertinggal jauh. Tidak ada raut wajah takut sedikit pun dari Adzanna dia sudah biasa menghadapi preman-preman brutal penagih utang. Namun, kali ini Adzanna nampak gelisah takut akan preman-preman itu yang jumlahnya lebih banyak dari hari-hari sebelumnya, membuat kewalahan untuk menghadapi. Adzanna berkacak pinggang menantang preman itu. "Lo Mau Nyari mati lagi?" ketus nya. "Sini maju kalau berani," ucapnya lagi menantang preman itu. kheemm! Deham seseorang dari arah kanan tak lain adalah pak Baskoro se

    Last Updated : 2021-09-13
  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 1

    "Ciatt ciatt!" suara lantang dari Pak Andit yang sedang melatih Putri bungsu nya (Adzanna Ananditya) bela diri di depan rumah."Huftth." Adzanna menghela nafas kasar sembari duduk di tanah yang berumput."Udah dulu, Ya, Yah Adzanna cape. Mau istirahat dulu, sekalian mandi udah sore." Sambil mengelap keringat yang ada di keningnya menngunakan sapu tangan."Ya, sudah. Mandi dulu sana ... " ucapnya dengan lembut."Tapi katanya Ayah mau bicara sama Adzanna, by the way mau bicara apa, Yah?" tanya Addzana, dengan wajah penasaran."Ayah mau bilang, Ayah mengajarimu seperti ini untuk melindungi dirimu sendiri dari kejahatan, jangan sesekali berbuat semau mu, apalagi pukul-pukul ngga jelas, ingat!! jangan terlalu agresif.""Siap komandan!!" seru Addzana ."Aku juga paham kok, Yah apa yang Ayah ajarin ini sangat membantu Adzanna, ketika Adzanna diganggu orang jahat bahkan preman sekalipun." Sahutnya lagi.Adzanna masuk ke dalam rum

    Last Updated : 2021-09-02
  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 2

    Adzanna membalikan badan ke bangku yang berada di belakanya tempat 2 sahabatnya duduk."Sya, Lo liat bolpoint gue ngga?" tanya Adznna pada risya."Hallo juga calon imanku ... " jawab Risya nyeleneh, sambil meletakan kedua tangan di dagu seperti cibi-cibi dengan pandangan lurus ke depan menatap Azka. Risya tidak mendengar Adzanna bertanya dia hanya fokus melihat Azka dan menjawab perkenalan nya tadi."Lo halu ya? gue tanya apa jawabnya apa. Emang dasar Lo, stres tau ngga!" ucap Zana dengan wajah bingung dan menggelengkan kepalanya."Na, Lo liat ngga?" tanya Adzanna pada Jina."I am fall in love for you ... " jawab jina juga dengan nyeleneh, sama seperti Risya jawaban yang tidak masuk akal di balik pertanyaan nya Adzanna.Adzanna membalikan lgi badanya ke depan lalu mencarinya di kolong- kolong meja, dia tidak menyadari adanya murid baru dia terus sibuk mencari ballpoint nya yang hilang."Azka silakan duduk di kursi yang kos

    Last Updated : 2021-09-02

Latest chapter

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 8

    Orang berbadan besar, kekar menyergah jalanya sepeda Adzanna. Shitt .... suara rem dadakan seperti tahu bulat ini hampir nyaris membuat Adzanna terpental. "Mau kemana gadis cantik? ikut Abang, yuk," ajaknya dengan penuh rayuan. Adzanna mengerutkan kening, turun dari sepeda nya, menengok ke belakang. Azka belum juga menampakan batang hidungnya. Azka menerima telepon dari sang Ayah terlebih dahulu, oleh sebab itu dia tertinggal jauh. Tidak ada raut wajah takut sedikit pun dari Adzanna dia sudah biasa menghadapi preman-preman brutal penagih utang. Namun, kali ini Adzanna nampak gelisah takut akan preman-preman itu yang jumlahnya lebih banyak dari hari-hari sebelumnya, membuat kewalahan untuk menghadapi. Adzanna berkacak pinggang menantang preman itu. "Lo Mau Nyari mati lagi?" ketus nya. "Sini maju kalau berani," ucapnya lagi menantang preman itu. kheemm! Deham seseorang dari arah kanan tak lain adalah pak Baskoro se

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 7

    "Woii, nyari mati Lo, ya." Adzanna menggebu. Tubuhnya yang jatuh dalam keadaan berbaring. Pelan-pelan di angkat untuk duduk. Beberapa menit kemudian dari jauh Azka melihat samar seperti Adzanna di tepi jalan raya sedang mengelus lututnya yang terluka. Sebuah motor gede berhenti tepat di depan Adzanna. "Adzanna Lo kenapa?" Azka membelalak. Dalam hatinya senang ada yang menolong tapi kenapa harus Azka yang menolong, sikapnya kembali dingin. "Nggak papa," ucapnya datar. "Lo luka, Na, yuk kerumah sakit," ujarnya dengan memegang sikut yang juga terluka akibat tergores aspal. "Manja banget, sih segini doang juga," sahutnya dengan sinis. "Minggir!" ucap sinis Adzanna dengan membenarkan sepedanya yang jatuh. Melihat rantainya yang lepas Adzanna melirik sana sini siapa tau melihat ada bengkel yang terdekat. Muka mayunnya terpampang di wajah Adzanna. Azka tertawa kecil. "

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 6

    "By the way Bapak Lo pekerja apa," tanya Azka."Bapak, gue biasalah oreng kecil pekerjaan nya kalo ada orang nyuruh aja," jawab Adzanna.Azka mengatukan kepalanya pelan."Lo sendiri." Adzanna balik tanya."Bapak gu–" kata-katanya tepotong seorang pelayan datang membawa makanan mereka."Silahkan, Kak." Sambil meletakan makanan nya di atas meja.Mereka melanjutkan perbincangan tetapi tidak melanjutkan yang terpotong tadi."Oiya, Lo Anak semata wayang?" tanya Azka lagi."Gue anak bungsu dari 2 bersaudara, tapi Kakak Gue udah pergi duluan 2 tahun yang lalu di Australia.""Lo sendiri," tanya lagi pada Azka.Azka tertawa kecil. "Bukanya Lo udah tau siapa saudara gue.""Ka Arka?" tanya nya dengan wajah datar."Ya, iyala siapa lagi coba," jawabnya.Setelah mereka berbincang-bincang kemudian Azka mengantar pulang Adzanna ke rumahnya****ssttt motor gede berh

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 5

    " Oh, noo meskipun cita-cita gue menjadikan Azka imam gue, tapi gue lebih ngeship sama Lo berdua," salut Risya Sambil kakinya bergema di lantai."Lo, berdua cocok yang cewek cantik, yang cowok ganteng." Kekaguman terpampang di wajah Jina."Apaan, sih kalian," ketus Adzanna sambil pergi meninggalkan ruang UKS.***Pulang sekolah tiba, kebiasaan Azka menunggu Adzanna dari depan pintu kelas."Na, Lo bisa kan?" tanya Azka."Eumm sorry banget, ya gue ada rapat eskul hari ini.""Bukanya kemarin Lo udah eskul," tutur Azka dengan wajah bingung."Iya, sih tapi hari ini ada lagi," ucap Adzanna dengan memperlihatkan isi pesan grup di WhatsApp.Beperapa detik kemudian ada 1 cowok yang menghampiri Adzanna ciri-cirinya berbadan kekar dan cool. Arka Pratama Yunanda, kaka kandung dari Azka cowok yang keliatan berwibawa, tampil cooll, dan badanya kekar sekaligus ketua eskul beladiri. Tetapi soal tampan lebih tampan Azka dari Arka Idaman para

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 4

    ****Sesampainya di rumah Adzanna selalu tidak lupa untuk membuka pintu kamar orang tuanya terlebih dahulu, Adzanna menengok di balik pintu melihat Ibunya yang sedang beristirahat di kamar dengan keadaan kasur yang sudah tipis, ranjang bekarat, tembok yang menuai, jendela yang sudah terukir oleh gigi rayap, ditambah lagi atap yang seringkali bocor jika di guyur hujan. Tak kuasa melihat Ibunya terbaring lemah menahan sakit yang sudah lama ia derita, rintik air mata membasahi pipi Adzanna."Aku, yakin. Ibu pasti sembuh ..." ucapnya pelan.Apapun tampilan Adzanna sekarang yang sering dibilang cewek tomboy, dingin, jutek, galak, bodo amatan, cewek yang tidak pernah netesin air mata, cewek yang tidak pantas menangis, sama halnya seperti seorang laki-laki dia harus kuat. Tetapi jika dia merasa ada yang menyentuh hatinya bahkan menyayat hatinya seperti keadaan yang sedang dilihat dia tidak bisa setegar tampilannya, dia bisa berubah menjadi gadis yang cengeng.

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 3

    Adzanna melepaskan pulirannya."Sial, sakit goblok!" Azka menyeringai sambil memijat lengannya.Mendekatkan wajahnya ke telinga Adzanna dan berbisik."Cantik sih, tapi pelit," ucapnya.Adzanna memberikan setengah senyumnya dan memutar bola matanya.Waktu istirahat tiba, Fathar menepuk bahu Azka dari belakang lalu kedepan menghadap wajahnya."Bro, kenalin gue Fat-" belum usai bicara dia sudah memotongnya sendiri, sambil membuka mata lebar dan mendekatkan wajahnya ke Azka, mereka saling bertatapan seperti orang yang akan berkelahi.Detik kemudian"Fathar.""Azka," pekik mereka secara bersamaan."Kalian udah pada kenal?" tanya Adzanna."Ini temen gue waktu SD," jawab Azka."O." Hanya 1 huruf saja yang terucap di bibir Adzanna."Oiya, si Anrez sekolah dimana? disini juga kan? terus di kelas mana? tanya Azka tanpa jeda membuat matanya melirik sana sini."Dia di kelas ini, orang nya lag

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 2

    Adzanna membalikan badan ke bangku yang berada di belakanya tempat 2 sahabatnya duduk."Sya, Lo liat bolpoint gue ngga?" tanya Adznna pada risya."Hallo juga calon imanku ... " jawab Risya nyeleneh, sambil meletakan kedua tangan di dagu seperti cibi-cibi dengan pandangan lurus ke depan menatap Azka. Risya tidak mendengar Adzanna bertanya dia hanya fokus melihat Azka dan menjawab perkenalan nya tadi."Lo halu ya? gue tanya apa jawabnya apa. Emang dasar Lo, stres tau ngga!" ucap Zana dengan wajah bingung dan menggelengkan kepalanya."Na, Lo liat ngga?" tanya Adzanna pada Jina."I am fall in love for you ... " jawab jina juga dengan nyeleneh, sama seperti Risya jawaban yang tidak masuk akal di balik pertanyaan nya Adzanna.Adzanna membalikan lgi badanya ke depan lalu mencarinya di kolong- kolong meja, dia tidak menyadari adanya murid baru dia terus sibuk mencari ballpoint nya yang hilang."Azka silakan duduk di kursi yang kos

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 1

    "Ciatt ciatt!" suara lantang dari Pak Andit yang sedang melatih Putri bungsu nya (Adzanna Ananditya) bela diri di depan rumah."Huftth." Adzanna menghela nafas kasar sembari duduk di tanah yang berumput."Udah dulu, Ya, Yah Adzanna cape. Mau istirahat dulu, sekalian mandi udah sore." Sambil mengelap keringat yang ada di keningnya menngunakan sapu tangan."Ya, sudah. Mandi dulu sana ... " ucapnya dengan lembut."Tapi katanya Ayah mau bicara sama Adzanna, by the way mau bicara apa, Yah?" tanya Addzana, dengan wajah penasaran."Ayah mau bilang, Ayah mengajarimu seperti ini untuk melindungi dirimu sendiri dari kejahatan, jangan sesekali berbuat semau mu, apalagi pukul-pukul ngga jelas, ingat!! jangan terlalu agresif.""Siap komandan!!" seru Addzana ."Aku juga paham kok, Yah apa yang Ayah ajarin ini sangat membantu Adzanna, ketika Adzanna diganggu orang jahat bahkan preman sekalipun." Sahutnya lagi.Adzanna masuk ke dalam rum

DMCA.com Protection Status