Share

Bab 2

Author: Yunii_Abbdika
last update Last Updated: 2021-09-02 18:27:04

Adzanna membalikan badan ke bangku yang berada di belakanya tempat 2 sahabatnya duduk.

"Sya, Lo liat bolpoint gue ngga?" tanya Adznna pada risya. 

"Hallo juga calon imanku ... " jawab Risya nyeleneh, sambil meletakan kedua tangan di dagu seperti cibi-cibi dengan pandangan lurus ke depan menatap Azka. Risya tidak mendengar Adzanna bertanya dia hanya fokus melihat Azka dan menjawab perkenalan nya tadi.

"Lo halu ya? gue tanya apa jawabnya apa. Emang dasar Lo, stres tau ngga!" ucap Zana dengan wajah bingung dan menggelengkan kepalanya.

"Na, Lo liat ngga?" tanya Adzanna pada Jina.

"I am fall in love for you ... " jawab jina juga dengan nyeleneh, sama seperti Risya jawaban yang tidak masuk akal di balik pertanyaan nya Adzanna.

Adzanna membalikan lgi badanya ke depan lalu mencarinya di kolong- kolong meja, dia tidak menyadari adanya murid baru dia terus sibuk mencari ballpoint nya yang hilang. 

"Azka silakan duduk di kursi yang kosong itu!" arahan dari Bu lisa tangannya menunjuk kursi yang berada di samping Adzanna.

"Thank you Mom." Menundukkan kelapa dan menuju kursi kosong barisan tengah urutan ke 3 dari depan yang di tunjuk oleh Bu lisa.

Krrekk kaki Azka seperti menginjak sesuatu, melihat lalu mengambilnya.

"You looking for this?" tanya Azka pada Adzanna yang berdiri di samping bangku dengan menunjukan sebuah Ballpoint kayu yang berukir nama Zanna Risya Jina dan Selly sekaligus ada tanda tangan mereka berempat dalam keadaan hancur tetapi Adzanna tidak menyaut kepalanya masih di tundukan melihat ke bawah meja

"Lo, cari, ini?" kembali Azka bertanya menggunakan bahasa Indonesia, baru Adzanna mengangkat kepalanya dan menyaut.

"Iya, itu punya gue," jawab Adzanna yang masih belum terlihat jelas kalau sebenarnya Ballpoint kesayangannya itu sudah hancur. 

"Nih, tadi ngga sengaja ke injek kaki gue," ucap Azka sambil meletakan Ballpointnya di atas bangku tepat di depan Adzanna.

"Emang kaki Lo bengkak, ya? nginjek segini doang hancur!" Adzanna menggebu. Mengerutkan keningnya melihat kondisi Ballpoint kesayangannya sudah hancur dan membuatnya naik pitam.

"Ngga usah pake otot! bukanya terima kasih udah di ambilin." Seru Azka dengan wajah datar

"Gimana gue ngga ngotot! di balik semua ini ada pesan yang tersirat asal, Lo tau ini itu kenang-kenangan berharga buat gue," sahut Adzanna, tegas tetapi lirih supaya tidak terdengar sampai ke telinga Bu Lisa.

"It's okey, so. Lo mau apa," ujar Azka untuk menyelesaikan semua ini agar dia cepat duduk.

Adzanna menatapnya sejenak.

"Ganti rugii!"

Lalu memalingkan pandanganya menarik maju kursinya menghadap ke depan duduk seperti Anak TK.

1 kilan jarak kursi dari pant*t Azka, Adzanna langsung menyanggahnya. 

"Eitsss Lo mau ngapain?"

"Ya, mau duduk, lah."

"Sembarangan main duduk-duduk aja."

"Bu, ngga dibolehin duduk sama dia." Azka mengadu pada Bu Lisa.

Adzanna merasa penasaran siapakah cowok yang sudah menghancurkan Ballpoint kesayangan nya dan main duduk aja tanpa permisi. Adzanna bangit dari duduk langsung mengangkat tangannya untuk bertanya.

"Mohon maaf Bu, emang dia ini siapa, ya ?? kok nyelonong aja ke kelas orang, main duduk-duduk aja lagii!"

Gadis yang tingginya hanya sepundak Azka, tubuhnya terlihat mungil jika berdiri di samping nya.

"Adzanna ... Emang kamu ngga mendengarkan, Ibu bicara tadi. Dia murid baru di kelas ini pindahan dari Australia. Nama nya Azka.m," ucap Bu Lisa.

Adzanna tertegun kemudian mengerutkan kening. "Pindahan"?? gumamnya. 

"Makanya jangan mikirin gue terus," pekik Fathar. Mata Adzana langsung melirik tajam ke arah Fathar lalu memutar bola matanya

"Whaha ampun, Mba jago," seru fathar.

Adzanna kembali menurunkan pantatnya. Azka mengulurkan tangannya pada Adzanna dengan posisi masih berdiri di samping bangku.

"Kenalin gue Azka, pendatang baru paling tamvan," tutur Azka.

Adzana tidak membalas uluran tanganya, membuat Azka menurunkan pant*t nya untuk duduk.

Ehekk Adzanna tesedak air liurnya sendiri mendengar perkataan azka. 

"Kenapa?? terpesona liat senyuman gue, yang ganteng nya ngalahin Arjuna," congkak nya dengan Mulut menganga lalu mengangkat salah satu alisnya.

"Emang harus, ya? kenalan sama Lo," ucapnya dengan muka datar.

"PD banget, sih jadi cowok," ucapnya lagi dengan bergumam yang tentu bisa di dengar oleh telinga Azka.

Azka tesenyum sinis.

Menit berlalu. Telihat serius Adzanna mengerjakan tugas Matematika dari Bu Lisa, Azka yang tidak tahu bagaimana cara mengerjakan membuat matanya berkeliling dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Hustt, ini gimana, sih cara ngerjain nya?" suara Azka yang berbisik di telinga Adzanna.

Adzanna sama sekali tidak menggubris ataupun merespon perkataan dari Azka, dia sangat sibuk karena matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat disukai . 

"Hustt, ini gimana, sih bagi jawaban dong," ucapnya lagi.

Kata-kata itu sudah terlontar seribu kali dari mulut Azka membuat Adzanna gereget dan tidak fokus. Meletakan penanya ke meja kemudian mempulir kedua tangan Azka ke belakang dengan Ekspresi marah yang terlukis di wajahnya.

"Aww, sakit!" teriak Azka.

Suaranya mengaggetkan raga yang sedang tenang.

"Azka kamu kenapa?" ujar Bu Lisa.

"Ak-" Azka merapatkan bibirnya.

"Azka ngga papa kok, Bu," spontan Adzanna menyergah. Di balik itu semua Kaki Azka sengaja diinjak Adzanna supaya tidak berkata yang tidak-tidak kepada Bu Lisa.

Related chapters

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 3

    Adzanna melepaskan pulirannya."Sial, sakit goblok!" Azka menyeringai sambil memijat lengannya.Mendekatkan wajahnya ke telinga Adzanna dan berbisik."Cantik sih, tapi pelit," ucapnya.Adzanna memberikan setengah senyumnya dan memutar bola matanya.Waktu istirahat tiba, Fathar menepuk bahu Azka dari belakang lalu kedepan menghadap wajahnya."Bro, kenalin gue Fat-" belum usai bicara dia sudah memotongnya sendiri, sambil membuka mata lebar dan mendekatkan wajahnya ke Azka, mereka saling bertatapan seperti orang yang akan berkelahi.Detik kemudian"Fathar.""Azka," pekik mereka secara bersamaan."Kalian udah pada kenal?" tanya Adzanna."Ini temen gue waktu SD," jawab Azka."O." Hanya 1 huruf saja yang terucap di bibir Adzanna."Oiya, si Anrez sekolah dimana? disini juga kan? terus di kelas mana? tanya Azka tanpa jeda membuat matanya melirik sana sini."Dia di kelas ini, orang nya lag

    Last Updated : 2021-09-02
  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 4

    ****Sesampainya di rumah Adzanna selalu tidak lupa untuk membuka pintu kamar orang tuanya terlebih dahulu, Adzanna menengok di balik pintu melihat Ibunya yang sedang beristirahat di kamar dengan keadaan kasur yang sudah tipis, ranjang bekarat, tembok yang menuai, jendela yang sudah terukir oleh gigi rayap, ditambah lagi atap yang seringkali bocor jika di guyur hujan. Tak kuasa melihat Ibunya terbaring lemah menahan sakit yang sudah lama ia derita, rintik air mata membasahi pipi Adzanna."Aku, yakin. Ibu pasti sembuh ..." ucapnya pelan.Apapun tampilan Adzanna sekarang yang sering dibilang cewek tomboy, dingin, jutek, galak, bodo amatan, cewek yang tidak pernah netesin air mata, cewek yang tidak pantas menangis, sama halnya seperti seorang laki-laki dia harus kuat. Tetapi jika dia merasa ada yang menyentuh hatinya bahkan menyayat hatinya seperti keadaan yang sedang dilihat dia tidak bisa setegar tampilannya, dia bisa berubah menjadi gadis yang cengeng.

    Last Updated : 2021-09-03
  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 5

    " Oh, noo meskipun cita-cita gue menjadikan Azka imam gue, tapi gue lebih ngeship sama Lo berdua," salut Risya Sambil kakinya bergema di lantai."Lo, berdua cocok yang cewek cantik, yang cowok ganteng." Kekaguman terpampang di wajah Jina."Apaan, sih kalian," ketus Adzanna sambil pergi meninggalkan ruang UKS.***Pulang sekolah tiba, kebiasaan Azka menunggu Adzanna dari depan pintu kelas."Na, Lo bisa kan?" tanya Azka."Eumm sorry banget, ya gue ada rapat eskul hari ini.""Bukanya kemarin Lo udah eskul," tutur Azka dengan wajah bingung."Iya, sih tapi hari ini ada lagi," ucap Adzanna dengan memperlihatkan isi pesan grup di WhatsApp.Beperapa detik kemudian ada 1 cowok yang menghampiri Adzanna ciri-cirinya berbadan kekar dan cool. Arka Pratama Yunanda, kaka kandung dari Azka cowok yang keliatan berwibawa, tampil cooll, dan badanya kekar sekaligus ketua eskul beladiri. Tetapi soal tampan lebih tampan Azka dari Arka Idaman para

    Last Updated : 2021-09-04
  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 6

    "By the way Bapak Lo pekerja apa," tanya Azka."Bapak, gue biasalah oreng kecil pekerjaan nya kalo ada orang nyuruh aja," jawab Adzanna.Azka mengatukan kepalanya pelan."Lo sendiri." Adzanna balik tanya."Bapak gu–" kata-katanya tepotong seorang pelayan datang membawa makanan mereka."Silahkan, Kak." Sambil meletakan makanan nya di atas meja.Mereka melanjutkan perbincangan tetapi tidak melanjutkan yang terpotong tadi."Oiya, Lo Anak semata wayang?" tanya Azka lagi."Gue anak bungsu dari 2 bersaudara, tapi Kakak Gue udah pergi duluan 2 tahun yang lalu di Australia.""Lo sendiri," tanya lagi pada Azka.Azka tertawa kecil. "Bukanya Lo udah tau siapa saudara gue.""Ka Arka?" tanya nya dengan wajah datar."Ya, iyala siapa lagi coba," jawabnya.Setelah mereka berbincang-bincang kemudian Azka mengantar pulang Adzanna ke rumahnya****ssttt motor gede berh

    Last Updated : 2021-09-04
  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 7

    "Woii, nyari mati Lo, ya." Adzanna menggebu. Tubuhnya yang jatuh dalam keadaan berbaring. Pelan-pelan di angkat untuk duduk. Beberapa menit kemudian dari jauh Azka melihat samar seperti Adzanna di tepi jalan raya sedang mengelus lututnya yang terluka. Sebuah motor gede berhenti tepat di depan Adzanna. "Adzanna Lo kenapa?" Azka membelalak. Dalam hatinya senang ada yang menolong tapi kenapa harus Azka yang menolong, sikapnya kembali dingin. "Nggak papa," ucapnya datar. "Lo luka, Na, yuk kerumah sakit," ujarnya dengan memegang sikut yang juga terluka akibat tergores aspal. "Manja banget, sih segini doang juga," sahutnya dengan sinis. "Minggir!" ucap sinis Adzanna dengan membenarkan sepedanya yang jatuh. Melihat rantainya yang lepas Adzanna melirik sana sini siapa tau melihat ada bengkel yang terdekat. Muka mayunnya terpampang di wajah Adzanna. Azka tertawa kecil. "

    Last Updated : 2021-09-05
  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 8

    Orang berbadan besar, kekar menyergah jalanya sepeda Adzanna. Shitt .... suara rem dadakan seperti tahu bulat ini hampir nyaris membuat Adzanna terpental. "Mau kemana gadis cantik? ikut Abang, yuk," ajaknya dengan penuh rayuan. Adzanna mengerutkan kening, turun dari sepeda nya, menengok ke belakang. Azka belum juga menampakan batang hidungnya. Azka menerima telepon dari sang Ayah terlebih dahulu, oleh sebab itu dia tertinggal jauh. Tidak ada raut wajah takut sedikit pun dari Adzanna dia sudah biasa menghadapi preman-preman brutal penagih utang. Namun, kali ini Adzanna nampak gelisah takut akan preman-preman itu yang jumlahnya lebih banyak dari hari-hari sebelumnya, membuat kewalahan untuk menghadapi. Adzanna berkacak pinggang menantang preman itu. "Lo Mau Nyari mati lagi?" ketus nya. "Sini maju kalau berani," ucapnya lagi menantang preman itu. kheemm! Deham seseorang dari arah kanan tak lain adalah pak Baskoro se

    Last Updated : 2021-09-13
  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 1

    "Ciatt ciatt!" suara lantang dari Pak Andit yang sedang melatih Putri bungsu nya (Adzanna Ananditya) bela diri di depan rumah."Huftth." Adzanna menghela nafas kasar sembari duduk di tanah yang berumput."Udah dulu, Ya, Yah Adzanna cape. Mau istirahat dulu, sekalian mandi udah sore." Sambil mengelap keringat yang ada di keningnya menngunakan sapu tangan."Ya, sudah. Mandi dulu sana ... " ucapnya dengan lembut."Tapi katanya Ayah mau bicara sama Adzanna, by the way mau bicara apa, Yah?" tanya Addzana, dengan wajah penasaran."Ayah mau bilang, Ayah mengajarimu seperti ini untuk melindungi dirimu sendiri dari kejahatan, jangan sesekali berbuat semau mu, apalagi pukul-pukul ngga jelas, ingat!! jangan terlalu agresif.""Siap komandan!!" seru Addzana ."Aku juga paham kok, Yah apa yang Ayah ajarin ini sangat membantu Adzanna, ketika Adzanna diganggu orang jahat bahkan preman sekalipun." Sahutnya lagi.Adzanna masuk ke dalam rum

    Last Updated : 2021-09-02

Latest chapter

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 8

    Orang berbadan besar, kekar menyergah jalanya sepeda Adzanna. Shitt .... suara rem dadakan seperti tahu bulat ini hampir nyaris membuat Adzanna terpental. "Mau kemana gadis cantik? ikut Abang, yuk," ajaknya dengan penuh rayuan. Adzanna mengerutkan kening, turun dari sepeda nya, menengok ke belakang. Azka belum juga menampakan batang hidungnya. Azka menerima telepon dari sang Ayah terlebih dahulu, oleh sebab itu dia tertinggal jauh. Tidak ada raut wajah takut sedikit pun dari Adzanna dia sudah biasa menghadapi preman-preman brutal penagih utang. Namun, kali ini Adzanna nampak gelisah takut akan preman-preman itu yang jumlahnya lebih banyak dari hari-hari sebelumnya, membuat kewalahan untuk menghadapi. Adzanna berkacak pinggang menantang preman itu. "Lo Mau Nyari mati lagi?" ketus nya. "Sini maju kalau berani," ucapnya lagi menantang preman itu. kheemm! Deham seseorang dari arah kanan tak lain adalah pak Baskoro se

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 7

    "Woii, nyari mati Lo, ya." Adzanna menggebu. Tubuhnya yang jatuh dalam keadaan berbaring. Pelan-pelan di angkat untuk duduk. Beberapa menit kemudian dari jauh Azka melihat samar seperti Adzanna di tepi jalan raya sedang mengelus lututnya yang terluka. Sebuah motor gede berhenti tepat di depan Adzanna. "Adzanna Lo kenapa?" Azka membelalak. Dalam hatinya senang ada yang menolong tapi kenapa harus Azka yang menolong, sikapnya kembali dingin. "Nggak papa," ucapnya datar. "Lo luka, Na, yuk kerumah sakit," ujarnya dengan memegang sikut yang juga terluka akibat tergores aspal. "Manja banget, sih segini doang juga," sahutnya dengan sinis. "Minggir!" ucap sinis Adzanna dengan membenarkan sepedanya yang jatuh. Melihat rantainya yang lepas Adzanna melirik sana sini siapa tau melihat ada bengkel yang terdekat. Muka mayunnya terpampang di wajah Adzanna. Azka tertawa kecil. "

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 6

    "By the way Bapak Lo pekerja apa," tanya Azka."Bapak, gue biasalah oreng kecil pekerjaan nya kalo ada orang nyuruh aja," jawab Adzanna.Azka mengatukan kepalanya pelan."Lo sendiri." Adzanna balik tanya."Bapak gu–" kata-katanya tepotong seorang pelayan datang membawa makanan mereka."Silahkan, Kak." Sambil meletakan makanan nya di atas meja.Mereka melanjutkan perbincangan tetapi tidak melanjutkan yang terpotong tadi."Oiya, Lo Anak semata wayang?" tanya Azka lagi."Gue anak bungsu dari 2 bersaudara, tapi Kakak Gue udah pergi duluan 2 tahun yang lalu di Australia.""Lo sendiri," tanya lagi pada Azka.Azka tertawa kecil. "Bukanya Lo udah tau siapa saudara gue.""Ka Arka?" tanya nya dengan wajah datar."Ya, iyala siapa lagi coba," jawabnya.Setelah mereka berbincang-bincang kemudian Azka mengantar pulang Adzanna ke rumahnya****ssttt motor gede berh

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 5

    " Oh, noo meskipun cita-cita gue menjadikan Azka imam gue, tapi gue lebih ngeship sama Lo berdua," salut Risya Sambil kakinya bergema di lantai."Lo, berdua cocok yang cewek cantik, yang cowok ganteng." Kekaguman terpampang di wajah Jina."Apaan, sih kalian," ketus Adzanna sambil pergi meninggalkan ruang UKS.***Pulang sekolah tiba, kebiasaan Azka menunggu Adzanna dari depan pintu kelas."Na, Lo bisa kan?" tanya Azka."Eumm sorry banget, ya gue ada rapat eskul hari ini.""Bukanya kemarin Lo udah eskul," tutur Azka dengan wajah bingung."Iya, sih tapi hari ini ada lagi," ucap Adzanna dengan memperlihatkan isi pesan grup di WhatsApp.Beperapa detik kemudian ada 1 cowok yang menghampiri Adzanna ciri-cirinya berbadan kekar dan cool. Arka Pratama Yunanda, kaka kandung dari Azka cowok yang keliatan berwibawa, tampil cooll, dan badanya kekar sekaligus ketua eskul beladiri. Tetapi soal tampan lebih tampan Azka dari Arka Idaman para

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 4

    ****Sesampainya di rumah Adzanna selalu tidak lupa untuk membuka pintu kamar orang tuanya terlebih dahulu, Adzanna menengok di balik pintu melihat Ibunya yang sedang beristirahat di kamar dengan keadaan kasur yang sudah tipis, ranjang bekarat, tembok yang menuai, jendela yang sudah terukir oleh gigi rayap, ditambah lagi atap yang seringkali bocor jika di guyur hujan. Tak kuasa melihat Ibunya terbaring lemah menahan sakit yang sudah lama ia derita, rintik air mata membasahi pipi Adzanna."Aku, yakin. Ibu pasti sembuh ..." ucapnya pelan.Apapun tampilan Adzanna sekarang yang sering dibilang cewek tomboy, dingin, jutek, galak, bodo amatan, cewek yang tidak pernah netesin air mata, cewek yang tidak pantas menangis, sama halnya seperti seorang laki-laki dia harus kuat. Tetapi jika dia merasa ada yang menyentuh hatinya bahkan menyayat hatinya seperti keadaan yang sedang dilihat dia tidak bisa setegar tampilannya, dia bisa berubah menjadi gadis yang cengeng.

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 3

    Adzanna melepaskan pulirannya."Sial, sakit goblok!" Azka menyeringai sambil memijat lengannya.Mendekatkan wajahnya ke telinga Adzanna dan berbisik."Cantik sih, tapi pelit," ucapnya.Adzanna memberikan setengah senyumnya dan memutar bola matanya.Waktu istirahat tiba, Fathar menepuk bahu Azka dari belakang lalu kedepan menghadap wajahnya."Bro, kenalin gue Fat-" belum usai bicara dia sudah memotongnya sendiri, sambil membuka mata lebar dan mendekatkan wajahnya ke Azka, mereka saling bertatapan seperti orang yang akan berkelahi.Detik kemudian"Fathar.""Azka," pekik mereka secara bersamaan."Kalian udah pada kenal?" tanya Adzanna."Ini temen gue waktu SD," jawab Azka."O." Hanya 1 huruf saja yang terucap di bibir Adzanna."Oiya, si Anrez sekolah dimana? disini juga kan? terus di kelas mana? tanya Azka tanpa jeda membuat matanya melirik sana sini."Dia di kelas ini, orang nya lag

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 2

    Adzanna membalikan badan ke bangku yang berada di belakanya tempat 2 sahabatnya duduk."Sya, Lo liat bolpoint gue ngga?" tanya Adznna pada risya."Hallo juga calon imanku ... " jawab Risya nyeleneh, sambil meletakan kedua tangan di dagu seperti cibi-cibi dengan pandangan lurus ke depan menatap Azka. Risya tidak mendengar Adzanna bertanya dia hanya fokus melihat Azka dan menjawab perkenalan nya tadi."Lo halu ya? gue tanya apa jawabnya apa. Emang dasar Lo, stres tau ngga!" ucap Zana dengan wajah bingung dan menggelengkan kepalanya."Na, Lo liat ngga?" tanya Adzanna pada Jina."I am fall in love for you ... " jawab jina juga dengan nyeleneh, sama seperti Risya jawaban yang tidak masuk akal di balik pertanyaan nya Adzanna.Adzanna membalikan lgi badanya ke depan lalu mencarinya di kolong- kolong meja, dia tidak menyadari adanya murid baru dia terus sibuk mencari ballpoint nya yang hilang."Azka silakan duduk di kursi yang kos

  • Ku Buka Kisah Cinta di SMA   Bab 1

    "Ciatt ciatt!" suara lantang dari Pak Andit yang sedang melatih Putri bungsu nya (Adzanna Ananditya) bela diri di depan rumah."Huftth." Adzanna menghela nafas kasar sembari duduk di tanah yang berumput."Udah dulu, Ya, Yah Adzanna cape. Mau istirahat dulu, sekalian mandi udah sore." Sambil mengelap keringat yang ada di keningnya menngunakan sapu tangan."Ya, sudah. Mandi dulu sana ... " ucapnya dengan lembut."Tapi katanya Ayah mau bicara sama Adzanna, by the way mau bicara apa, Yah?" tanya Addzana, dengan wajah penasaran."Ayah mau bilang, Ayah mengajarimu seperti ini untuk melindungi dirimu sendiri dari kejahatan, jangan sesekali berbuat semau mu, apalagi pukul-pukul ngga jelas, ingat!! jangan terlalu agresif.""Siap komandan!!" seru Addzana ."Aku juga paham kok, Yah apa yang Ayah ajarin ini sangat membantu Adzanna, ketika Adzanna diganggu orang jahat bahkan preman sekalipun." Sahutnya lagi.Adzanna masuk ke dalam rum

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status