Wuussh...!
Pangeran Burkhan langsung bergerak kedepan dengan tenaga dahsyatnya, angin terasa berhembus kencang mengiringi sosok tubuh Pangeran Burkhan yang melesat kearah lawannya. Begitu kerasnya angin yang berhembus, sampai-sampai mampu menerbangkan debu-debu yang ada di arena, bahkan orang-orang yang ada dipinggir arena harus bergeser tubuh mereka karena kuatnya gelombang angin yang ditimbulkan.
Bintang terkesiap melihat serangan dahsyat Pangeran Burkhan. Tapi Bintang tak mau terjebak dalam keterkejutannya. Maka begitu serangan dahsyat Pangeran Burkhan hampir tiba, Bintangpun segera bergerak dengan kecepatan langkah kakinya. Jurus ‘Langkah Ajaib’ dipergunakan.
Wuussh... Wuussh... Wuussh...!
Walaupun tubuhnya besar dan berotot, ternyata gerakan Pangeran Burkhan juga tak kalah gesit dengan gerakan Bintang, kemanapun tubuh Bintang bergera, kesana Pangeran Burkhan memburunya. Semua bangsa jin yang melihat pertarungan itu kini terlihat tersenyum
Hingga akhirnya pusaran gelombang itu hilang dan kini terlihatlah sosok Pangeran Burkhan yang masih berdiri tegar, darah terlihat bersimbah dimulut dan dadanya, hal ini terlihat karena seluruh pakain Pangeran Burkhan sudah tak tersisa lagi. Benar-benar telanjang. Hal ini membuat pekik jin-jin wanita dimana-mana ditempat itu, menutupi mata mereka melihat sosok telanjang Pangeran Burkhan. Tapi banyak juga yang menikmati pemandangan bebas gratis tanpa hambatan itu. Mereka semua terkagum-kagum melihat yunior Pangeran Burkhan yang sangat gagah perkasa, seperkasa orangnya.Pangeran Burkhan seakan tak perduli dengan keadaan dirinya saat ini yagn sudah telanjang, mungkin karena barang miliknya juga sangat dibanggakannya, makanya dia santai saja dengan kondisi tubuhnya saat ini. Di tempatnya, Bintang sendiri ikut jengah melihat kearah Pangeran Burkhan yang tampak dengan bangga mamerkan alat vitalnya yang perkasa. Tapi lagi-lagi Bintang dibuat kagum dengan kekuatan yang dimiliki oleh P
“Aku kagum dengan kekuatanmu. Karena itu, aku ingin mengujinya. Aku akan memukulmu dengan satu pukulan. Bila kau bisa bertahan, aku akan mengaku kalah” kata Bintang tak kalah tegas. Wajah Pangeran Burkhan yang sejak tadi terlihat kaku, perlahan terlihat tersenyum.“Baik. Aku terima pertaruhanmu, jika aku tak sanggup menahan pukulanmu, aku yang akan mengaku kalah” jawab Pangeran Burkhan“Bagus. Kalau begitu, ayo kita lakukan!” kata Bintang dengan penuh semangat. Bintang melompat mundur hingga 4 tombak jauhnya, sementara Pangeran Burkhan memasang berdiri dengan sangat gagahnya. Pangeran Burkhan percaya, kekuatan tubuhnya mampu menahan semua serangan apapun.Para penonton yang rata-rata adalah bangsa jin itu tampak bingung melihat apa yang terjadi. Mereka tak tahu apa yang akan dilakukan oleh kedua petarung di arena.Bintang memasang kuda-kudanya dan berkata ; “Sudah siap, pangeran?”“Serang aku, k
MALAM menyambut kedatangan sang rembulan malam itu, keadaan di negeri jin atas langit terlihat sudah kembali seperti semula, setelah siang terjadi. Terjadi pertarungan dahsyat yang sampai saat ini menjadi buah bibir dikalangan bangsa jin. Sosok pemuda, bangsa manusia yang awalnya sangat tidak diunggulkan, kini mulai menarik perhatian bangsa jin. Pangeran Burkhan, putri Raja Thamrith dari Utara. Kalah dalam pertarungan pertamanya siang tadi melawan bangsa manusia yang bernama Bintang.Sementara itu, sosok yang menjadi buah bibir saat ini di negeri atas langit. Bintang, tengah mengistirahatkan tubuhnya diatas sebuah pembaringan mewah yang telah disiapkan untuknya di istana negeri atas langit. Pertarungan kemarin cukup menguras tenaga Bintang. Bintang tak menyangka, kalau bangsa jin memiliki kesaktian dan kekuatan yang demikian hebat, hingga memaksanya bertarung dari pagi sampai petang. Karena itu, malam ini Bintang harus benar-benar mengistirahatkan tubuhnya untuk persiapan eso
“Kita ini bangsa manusia, Lyn. Kita tak bisa selamanya tinggal disini. Suatu saat nanti, kita harus kembali ke dunia kita, dunia manusia. Dan saat kita kembali. Aku ingin menikahimu” jelas Bintang hingga membuat Una Lyn terdiam. Ditatapnya dengan tajam kedua mata Bintang, seakan ingin mencari kebenaran dari ucapan Bintang barusan.“B-benarkah kau sangat mencintaiku, Bintang”“Bukan hanya mencintai Lyn, aku juga sangat menyayangimu. Dimasa depan, aku berjanji akan membahagiakanmu dengan segenap hatiku, Lyn”Kedua mata indah Una Lyn, langsung berbinar-binar mendengar ucapan Bintang barusan dan tanpa menunggu waktu lebih lama lagi. Una Lyn langsung menjatuhkan dirinya ke pelukan Bintang. Di peluknya dengan erat tubuh Bintang. Bintang tersenyum lega melihat Una Lyn luluh hatinya mendengar penjelasannya, karena itu kemudian, Bintang membalas pelukannya.“Kukira, aku akan kehilanganmu. Bintang”“Aku y
“Hari ini, hamba ingin melawan putra mahkota kerajaan timur” kata Bintang dengan mantap. Mendengar ucapan Bintang, semua perhatian kini langsung tertuju kearah Pangeran Mazhab dan Pangeran Marrah. Siapakah yang akan Bintang pilih untuk dihadapinya. Pangeran Mazhab dan Pangeran Marrah terlihat sangat antusias untuk bisa bertanding dengan Bintang, karena ini kesempatan mereka bila bisa menenangkan adu kesaktian ini, maka salah satu diantara mereka akan dapat mempersunting Putri Zhena sebagai istri. Dan ini membuat keduanya sangat bersemangat sambil terus menanti-nanti, siapa diantara mereka berdua yang akan dipilih untuk menjadi lawan.“Hamba serahkan masalah ini kepada pangeran berdua, siapa yang ingin pertama kali menghadapi hamba disini” kata Bintang akhirnya menyerahkan keputusan itu kepada Pangeran Mazhab dan Pangeran Marrah sendiri. Kedua pangeran ini terlihat saling memandang satu sama lain. Walaupun mereka saudara kembar, tapi kali ini harus ada
“Katakan!”“Pangeran angkuh dan sombong, kurasa nama itu sangat cocok, ha ha ha...!” Bintang tertawa keras setelah menyebutkan kata-katanya dengan keras. Seketika saja tempat itu diriuhi oleh suara-suara yang mengecam hinaan Bintang kepada Pangeran Marrah.“Benar-benar cari mati, dia!” kata salah seorang penonton.“Benar-benar tak bisa diampuni, dia!” sahut yang lain lagi.Sementara itu, di panggung kehormatan, terlihat raut wajah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal mengkelam, tapi masih terlihat wibawanya yang kuat. Sedangkan Putri Zhena yang ada disebelahnya tampak sibuk menahan tawanya mendengar ucapan Bintang yang telah membuat Pangeran Marrah terhina.“Zhena, jaga sikapmu!” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sampai harus memperingatkannya.“Habisnya lucu ayahanda raja, lihat saja wajah Pangeran Marrah, sampai merah begitu seperti kepiting rebus” ucap Putri Zhena tersenyum-
Jurus demi jurus terlewati dan sejauh ini Bintang masih cukup mampu mengimbangi kedahsyatan Kilat Halilintar Langit Membelah Lautan milik Pangeran Marrah.Memasuki jurus ke 56, Pangeran Marrah melompat mundur. Dia sadar lawannya juga memiliki karakter jurus yang sama dengan miliknya.“Kilat Halilintar Langit Menyambar Mangsa, Heaa...”Zzzzgghh...!Pangeran Marrah mengerahkan jurus keduanya. Kilat Halilintar Langit Menyambar Mangsa. Dengan jurus ini Pangeran Marrah terlihat langsung mengibaskan tangannya kearah Bintang, seketika kilatan halilintar langsung menyambar kearah Bintang.Bintang menunjukkan kelasnya sebagai pendekar tanpa tanding didunia persilatan, dengan kecepatan Gerak Kilatnya, Bintang bergerak menghindari serangan Pangeran Marrah.Duarr... Duarrr... Duarrrr...!Kembali tempat-tempat kosong menjadi sasaran serangan Pangeran Marrah dengan Tangannya. Kecepatan Gerak Kilat
“Aku terlalu meremehkanmu, Hai! Manusia” Ucap Pangeran Marrah lagi dengan tajam. Bintang hanya tersenyum tipis. “Tapi kau jangan senang dulu, aku masih punya jurus terakhir, Kutuk ‘Kilat Halilintar Langit Ke-9’”. Ucap Pangeran Marrah seraya mengangkat Tangan kearah langit.Cleetarr... Clleeetarrrr..!Dua halilintar menggelegar dan menyambar tangan Pangeran Marrah. Seketika tangan itu langsung dialiri oleh kilat halilintar yang bergejolak hebat. Perlahan tapi pasti arus kilat halilintar yang ada di tangan Pangeran Marrah mulai menjalar ke ujung tangannya dan membentuk satu cahaya hitam yang berbentuk bola. Semakin lama cahaya hitam berbentuk bola ini semakin besar dan terus membesar.Di tempatnya Bintang terkejut melihat hal itu, tapi tidak ada waktu bagi Bintang untuk terkesima. Seketika Bintang membuka kuda-kudanya dan langsung mengarahkan kedua telapak tangannya kearah langit.Cleetarrr... ! Zzzgghh...!