Di kerahkannya kekuatan hingga ketingkat puncak, tetap Bintang tak mampu bangkit, bahkan untuk mengangkat kepalanya saja, Bintang tak mampu. Bintang coba menggunakan kekuatan cakra petir yang ada didalam tubuhnya, tidak ada pengaruh. Bintang coba menggunakan Tenaga Dalam Matahari Terik Dan Rembulan Dingin miliknya, tetap tak ada pengaruh. Kali ini, Bintang coba pergunakan Hawa Sakti 9 Dewa miliknya, juga tidak ada pengaruh sama sekali. Bintang coba pergunakan kekuatan dari Cermin Sakti Alam Semestanya untuk mengambil kekuatan alam. Tapi lagi-lagi tidak berpengaruh. Hal ini membuat keringat dingin mengucur diwajah Bintang.
“Terpaksa kugunakan Kuasa Dewa Tanpa Batasku” membatin Bintang. Memutuskan seperti itu. Diam-diam Bintangpun mengerahkan Kuasa Dewa Tanpa Batas miliknya, tapi lagi-lagi wajah Bintang dibuat pucat olehnya. “Kenapa aku tidak bisa merasakan Kuasa Dewa Tanpa Batas milikku” batin Bintang seraya melirik kearah jari manis ditangan kanannya.
Setelah cukup lama menumpahkan kesedihan dan kebahagiaannya yang bercampur menjadi satu, akhirnya sang putri merenggangkan pelukannya dan melepasnya. Ditatapnya dengan lembut raut wajah pemuda yang sangat dicintainya itu. Tanpa Bintang duga-duga, Sang putri mengangkat kedua kakinya dengan menjinjit dan langsung melumat bibir Bintang dalam lumatannya yang hangat. Bintang terkejut dengan tindakan berani sang putri, bahkan sebelum Bintang sadar atas apa yang terjadi. Putri Zhena justru langsung melingkarkan kedua tangannya dileher Bintang dan menariknya dengan kuat. Putri Zhena melumat dengan kuat bibir Bintang. Bintang yang merasa tak nyaman dan tak enak karena ada banyak orang yang ada ditempat itu yang melihat mereka. Semua tercengang! Semua terpana! Semua terkejut! Dengan tindakan yang begitu sangat berani dilakukan oleh sang putri.Banyak yang tersenyum melihat adegan romantis itu, tapi tidak sedikit yang geram dibuatnya, terutama dari utusan-utusan raja jin dari 4 penjuru
Jin Ifrit tampak mengangkat tangannya keatas, seketika saja suasana riuh yang ada ditempat itu menjadi sepi senyap. Jin Ifrit kemudian kembali memandang kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal yang tampak menganggukkan kepalanya, Jin Ifrit membalas anggukan itu dengan anggukan kepalanya pula.“Baiklah! Tak perlu berlama-lama lagi. Hari ini, kita akan memulai pertarungan adu kesaktian ini. Pemenangnya akan menjadi suami Tuan Putri” ucap Jin Ifrit mengawali pembicaraannya. “Akan kuperkenalkan satu demi satu peserta dari adu kesaktian ini. Dari sudut kiri paling ujung, ada Pangeran Burkhan, putra yang mulia, Raja Jin Thamrith dari Utara”Sosok lelaki muda gagah perkasa, dengan tubuh yang tinggi berisi, memiliki jambang dan kumis yang tebal yang hampir menutupi sebagian wajahnya. Tidak mengenakan pakaian dibagian atas, hingga memperlihatkan otot tubuhnya yang sangat luar biasa berisi, belum lagi dadanya yang bidang. Sungguh menampakkan dirinya yang g
Pengumuman jadwal adu kesaktian pun langsung disambut dengan gegap gempita oleh semua bangsa jin yang menontonnya, suasana langsung riuh bak tengah menonton pertandingan bola. Gelombang penonton bangsa jin terlihat secara bergantian membentuk gelombang mengangkat tangan mereka dengan seruan.“Eeee.. aa...! Eeee.. aa...! Eeee.. aa...!”Ramai sekali dah pokoknya.Dan suasana yang ramai itu tiba-tiba saja berhenti. Semua perhatian kini tertuju kearah tengah arena. Dimana salah seorang peserta terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda ada interupsi atau pertanyaan yang mungkin ingin diajukan. Dan sosok itu adalah Bintang. Hal ini langsung mengundang berbagai reaksi dari para penonton.“Cihh... belagu amat tuh manusia” sahut salah seorang penonton bangsa jin.“Iya nih, kita mau cepat melihat adu kesaktian, dia malah angkat tangan” sahut yang lain lagi.“Mau nanya apa sih dia? Bikin kesal aja”
Wuussh...!Pangeran Burkhan langsung bergerak kedepan dengan tenaga dahsyatnya, angin terasa berhembus kencang mengiringi sosok tubuh Pangeran Burkhan yang melesat kearah lawannya. Begitu kerasnya angin yang berhembus, sampai-sampai mampu menerbangkan debu-debu yang ada di arena, bahkan orang-orang yang ada dipinggir arena harus bergeser tubuh mereka karena kuatnya gelombang angin yang ditimbulkan.Bintang terkesiap melihat serangan dahsyat Pangeran Burkhan. Tapi Bintang tak mau terjebak dalam keterkejutannya. Maka begitu serangan dahsyat Pangeran Burkhan hampir tiba, Bintangpun segera bergerak dengan kecepatan langkah kakinya. Jurus ‘Langkah Ajaib’ dipergunakan.Wuussh... Wuussh... Wuussh...!Walaupun tubuhnya besar dan berotot, ternyata gerakan Pangeran Burkhan juga tak kalah gesit dengan gerakan Bintang, kemanapun tubuh Bintang bergera, kesana Pangeran Burkhan memburunya. Semua bangsa jin yang melihat pertarungan itu kini terlihat tersenyum
Hingga akhirnya pusaran gelombang itu hilang dan kini terlihatlah sosok Pangeran Burkhan yang masih berdiri tegar, darah terlihat bersimbah dimulut dan dadanya, hal ini terlihat karena seluruh pakain Pangeran Burkhan sudah tak tersisa lagi. Benar-benar telanjang. Hal ini membuat pekik jin-jin wanita dimana-mana ditempat itu, menutupi mata mereka melihat sosok telanjang Pangeran Burkhan. Tapi banyak juga yang menikmati pemandangan bebas gratis tanpa hambatan itu. Mereka semua terkagum-kagum melihat yunior Pangeran Burkhan yang sangat gagah perkasa, seperkasa orangnya.Pangeran Burkhan seakan tak perduli dengan keadaan dirinya saat ini yagn sudah telanjang, mungkin karena barang miliknya juga sangat dibanggakannya, makanya dia santai saja dengan kondisi tubuhnya saat ini. Di tempatnya, Bintang sendiri ikut jengah melihat kearah Pangeran Burkhan yang tampak dengan bangga mamerkan alat vitalnya yang perkasa. Tapi lagi-lagi Bintang dibuat kagum dengan kekuatan yang dimiliki oleh P
“Aku kagum dengan kekuatanmu. Karena itu, aku ingin mengujinya. Aku akan memukulmu dengan satu pukulan. Bila kau bisa bertahan, aku akan mengaku kalah” kata Bintang tak kalah tegas. Wajah Pangeran Burkhan yang sejak tadi terlihat kaku, perlahan terlihat tersenyum.“Baik. Aku terima pertaruhanmu, jika aku tak sanggup menahan pukulanmu, aku yang akan mengaku kalah” jawab Pangeran Burkhan“Bagus. Kalau begitu, ayo kita lakukan!” kata Bintang dengan penuh semangat. Bintang melompat mundur hingga 4 tombak jauhnya, sementara Pangeran Burkhan memasang berdiri dengan sangat gagahnya. Pangeran Burkhan percaya, kekuatan tubuhnya mampu menahan semua serangan apapun.Para penonton yang rata-rata adalah bangsa jin itu tampak bingung melihat apa yang terjadi. Mereka tak tahu apa yang akan dilakukan oleh kedua petarung di arena.Bintang memasang kuda-kudanya dan berkata ; “Sudah siap, pangeran?”“Serang aku, k
MALAM menyambut kedatangan sang rembulan malam itu, keadaan di negeri jin atas langit terlihat sudah kembali seperti semula, setelah siang terjadi. Terjadi pertarungan dahsyat yang sampai saat ini menjadi buah bibir dikalangan bangsa jin. Sosok pemuda, bangsa manusia yang awalnya sangat tidak diunggulkan, kini mulai menarik perhatian bangsa jin. Pangeran Burkhan, putri Raja Thamrith dari Utara. Kalah dalam pertarungan pertamanya siang tadi melawan bangsa manusia yang bernama Bintang.Sementara itu, sosok yang menjadi buah bibir saat ini di negeri atas langit. Bintang, tengah mengistirahatkan tubuhnya diatas sebuah pembaringan mewah yang telah disiapkan untuknya di istana negeri atas langit. Pertarungan kemarin cukup menguras tenaga Bintang. Bintang tak menyangka, kalau bangsa jin memiliki kesaktian dan kekuatan yang demikian hebat, hingga memaksanya bertarung dari pagi sampai petang. Karena itu, malam ini Bintang harus benar-benar mengistirahatkan tubuhnya untuk persiapan eso
“Kita ini bangsa manusia, Lyn. Kita tak bisa selamanya tinggal disini. Suatu saat nanti, kita harus kembali ke dunia kita, dunia manusia. Dan saat kita kembali. Aku ingin menikahimu” jelas Bintang hingga membuat Una Lyn terdiam. Ditatapnya dengan tajam kedua mata Bintang, seakan ingin mencari kebenaran dari ucapan Bintang barusan.“B-benarkah kau sangat mencintaiku, Bintang”“Bukan hanya mencintai Lyn, aku juga sangat menyayangimu. Dimasa depan, aku berjanji akan membahagiakanmu dengan segenap hatiku, Lyn”Kedua mata indah Una Lyn, langsung berbinar-binar mendengar ucapan Bintang barusan dan tanpa menunggu waktu lebih lama lagi. Una Lyn langsung menjatuhkan dirinya ke pelukan Bintang. Di peluknya dengan erat tubuh Bintang. Bintang tersenyum lega melihat Una Lyn luluh hatinya mendengar penjelasannya, karena itu kemudian, Bintang membalas pelukannya.“Kukira, aku akan kehilanganmu. Bintang”“Aku y
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig