Setelah cukup lama menumpahkan kesedihan dan kebahagiaannya yang bercampur menjadi satu, akhirnya sang putri merenggangkan pelukannya dan melepasnya. Ditatapnya dengan lembut raut wajah pemuda yang sangat dicintainya itu. Tanpa Bintang duga-duga, Sang putri mengangkat kedua kakinya dengan menjinjit dan langsung melumat bibir Bintang dalam lumatannya yang hangat. Bintang terkejut dengan tindakan berani sang putri, bahkan sebelum Bintang sadar atas apa yang terjadi. Putri Zhena justru langsung melingkarkan kedua tangannya dileher Bintang dan menariknya dengan kuat. Putri Zhena melumat dengan kuat bibir Bintang. Bintang yang merasa tak nyaman dan tak enak karena ada banyak orang yang ada ditempat itu yang melihat mereka. Semua tercengang! Semua terpana! Semua terkejut! Dengan tindakan yang begitu sangat berani dilakukan oleh sang putri.
Banyak yang tersenyum melihat adegan romantis itu, tapi tidak sedikit yang geram dibuatnya, terutama dari utusan-utusan raja jin dari 4 penjuru
Jin Ifrit tampak mengangkat tangannya keatas, seketika saja suasana riuh yang ada ditempat itu menjadi sepi senyap. Jin Ifrit kemudian kembali memandang kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal yang tampak menganggukkan kepalanya, Jin Ifrit membalas anggukan itu dengan anggukan kepalanya pula.“Baiklah! Tak perlu berlama-lama lagi. Hari ini, kita akan memulai pertarungan adu kesaktian ini. Pemenangnya akan menjadi suami Tuan Putri” ucap Jin Ifrit mengawali pembicaraannya. “Akan kuperkenalkan satu demi satu peserta dari adu kesaktian ini. Dari sudut kiri paling ujung, ada Pangeran Burkhan, putra yang mulia, Raja Jin Thamrith dari Utara”Sosok lelaki muda gagah perkasa, dengan tubuh yang tinggi berisi, memiliki jambang dan kumis yang tebal yang hampir menutupi sebagian wajahnya. Tidak mengenakan pakaian dibagian atas, hingga memperlihatkan otot tubuhnya yang sangat luar biasa berisi, belum lagi dadanya yang bidang. Sungguh menampakkan dirinya yang g
Pengumuman jadwal adu kesaktian pun langsung disambut dengan gegap gempita oleh semua bangsa jin yang menontonnya, suasana langsung riuh bak tengah menonton pertandingan bola. Gelombang penonton bangsa jin terlihat secara bergantian membentuk gelombang mengangkat tangan mereka dengan seruan.“Eeee.. aa...! Eeee.. aa...! Eeee.. aa...!”Ramai sekali dah pokoknya.Dan suasana yang ramai itu tiba-tiba saja berhenti. Semua perhatian kini tertuju kearah tengah arena. Dimana salah seorang peserta terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda ada interupsi atau pertanyaan yang mungkin ingin diajukan. Dan sosok itu adalah Bintang. Hal ini langsung mengundang berbagai reaksi dari para penonton.“Cihh... belagu amat tuh manusia” sahut salah seorang penonton bangsa jin.“Iya nih, kita mau cepat melihat adu kesaktian, dia malah angkat tangan” sahut yang lain lagi.“Mau nanya apa sih dia? Bikin kesal aja”
Wuussh...!Pangeran Burkhan langsung bergerak kedepan dengan tenaga dahsyatnya, angin terasa berhembus kencang mengiringi sosok tubuh Pangeran Burkhan yang melesat kearah lawannya. Begitu kerasnya angin yang berhembus, sampai-sampai mampu menerbangkan debu-debu yang ada di arena, bahkan orang-orang yang ada dipinggir arena harus bergeser tubuh mereka karena kuatnya gelombang angin yang ditimbulkan.Bintang terkesiap melihat serangan dahsyat Pangeran Burkhan. Tapi Bintang tak mau terjebak dalam keterkejutannya. Maka begitu serangan dahsyat Pangeran Burkhan hampir tiba, Bintangpun segera bergerak dengan kecepatan langkah kakinya. Jurus ‘Langkah Ajaib’ dipergunakan.Wuussh... Wuussh... Wuussh...!Walaupun tubuhnya besar dan berotot, ternyata gerakan Pangeran Burkhan juga tak kalah gesit dengan gerakan Bintang, kemanapun tubuh Bintang bergera, kesana Pangeran Burkhan memburunya. Semua bangsa jin yang melihat pertarungan itu kini terlihat tersenyum
Hingga akhirnya pusaran gelombang itu hilang dan kini terlihatlah sosok Pangeran Burkhan yang masih berdiri tegar, darah terlihat bersimbah dimulut dan dadanya, hal ini terlihat karena seluruh pakain Pangeran Burkhan sudah tak tersisa lagi. Benar-benar telanjang. Hal ini membuat pekik jin-jin wanita dimana-mana ditempat itu, menutupi mata mereka melihat sosok telanjang Pangeran Burkhan. Tapi banyak juga yang menikmati pemandangan bebas gratis tanpa hambatan itu. Mereka semua terkagum-kagum melihat yunior Pangeran Burkhan yang sangat gagah perkasa, seperkasa orangnya.Pangeran Burkhan seakan tak perduli dengan keadaan dirinya saat ini yagn sudah telanjang, mungkin karena barang miliknya juga sangat dibanggakannya, makanya dia santai saja dengan kondisi tubuhnya saat ini. Di tempatnya, Bintang sendiri ikut jengah melihat kearah Pangeran Burkhan yang tampak dengan bangga mamerkan alat vitalnya yang perkasa. Tapi lagi-lagi Bintang dibuat kagum dengan kekuatan yang dimiliki oleh P
“Aku kagum dengan kekuatanmu. Karena itu, aku ingin mengujinya. Aku akan memukulmu dengan satu pukulan. Bila kau bisa bertahan, aku akan mengaku kalah” kata Bintang tak kalah tegas. Wajah Pangeran Burkhan yang sejak tadi terlihat kaku, perlahan terlihat tersenyum.“Baik. Aku terima pertaruhanmu, jika aku tak sanggup menahan pukulanmu, aku yang akan mengaku kalah” jawab Pangeran Burkhan“Bagus. Kalau begitu, ayo kita lakukan!” kata Bintang dengan penuh semangat. Bintang melompat mundur hingga 4 tombak jauhnya, sementara Pangeran Burkhan memasang berdiri dengan sangat gagahnya. Pangeran Burkhan percaya, kekuatan tubuhnya mampu menahan semua serangan apapun.Para penonton yang rata-rata adalah bangsa jin itu tampak bingung melihat apa yang terjadi. Mereka tak tahu apa yang akan dilakukan oleh kedua petarung di arena.Bintang memasang kuda-kudanya dan berkata ; “Sudah siap, pangeran?”“Serang aku, k
MALAM menyambut kedatangan sang rembulan malam itu, keadaan di negeri jin atas langit terlihat sudah kembali seperti semula, setelah siang terjadi. Terjadi pertarungan dahsyat yang sampai saat ini menjadi buah bibir dikalangan bangsa jin. Sosok pemuda, bangsa manusia yang awalnya sangat tidak diunggulkan, kini mulai menarik perhatian bangsa jin. Pangeran Burkhan, putri Raja Thamrith dari Utara. Kalah dalam pertarungan pertamanya siang tadi melawan bangsa manusia yang bernama Bintang.Sementara itu, sosok yang menjadi buah bibir saat ini di negeri atas langit. Bintang, tengah mengistirahatkan tubuhnya diatas sebuah pembaringan mewah yang telah disiapkan untuknya di istana negeri atas langit. Pertarungan kemarin cukup menguras tenaga Bintang. Bintang tak menyangka, kalau bangsa jin memiliki kesaktian dan kekuatan yang demikian hebat, hingga memaksanya bertarung dari pagi sampai petang. Karena itu, malam ini Bintang harus benar-benar mengistirahatkan tubuhnya untuk persiapan eso
“Kita ini bangsa manusia, Lyn. Kita tak bisa selamanya tinggal disini. Suatu saat nanti, kita harus kembali ke dunia kita, dunia manusia. Dan saat kita kembali. Aku ingin menikahimu” jelas Bintang hingga membuat Una Lyn terdiam. Ditatapnya dengan tajam kedua mata Bintang, seakan ingin mencari kebenaran dari ucapan Bintang barusan.“B-benarkah kau sangat mencintaiku, Bintang”“Bukan hanya mencintai Lyn, aku juga sangat menyayangimu. Dimasa depan, aku berjanji akan membahagiakanmu dengan segenap hatiku, Lyn”Kedua mata indah Una Lyn, langsung berbinar-binar mendengar ucapan Bintang barusan dan tanpa menunggu waktu lebih lama lagi. Una Lyn langsung menjatuhkan dirinya ke pelukan Bintang. Di peluknya dengan erat tubuh Bintang. Bintang tersenyum lega melihat Una Lyn luluh hatinya mendengar penjelasannya, karena itu kemudian, Bintang membalas pelukannya.“Kukira, aku akan kehilanganmu. Bintang”“Aku y
“Hari ini, hamba ingin melawan putra mahkota kerajaan timur” kata Bintang dengan mantap. Mendengar ucapan Bintang, semua perhatian kini langsung tertuju kearah Pangeran Mazhab dan Pangeran Marrah. Siapakah yang akan Bintang pilih untuk dihadapinya. Pangeran Mazhab dan Pangeran Marrah terlihat sangat antusias untuk bisa bertanding dengan Bintang, karena ini kesempatan mereka bila bisa menenangkan adu kesaktian ini, maka salah satu diantara mereka akan dapat mempersunting Putri Zhena sebagai istri. Dan ini membuat keduanya sangat bersemangat sambil terus menanti-nanti, siapa diantara mereka berdua yang akan dipilih untuk menjadi lawan.“Hamba serahkan masalah ini kepada pangeran berdua, siapa yang ingin pertama kali menghadapi hamba disini” kata Bintang akhirnya menyerahkan keputusan itu kepada Pangeran Mazhab dan Pangeran Marrah sendiri. Kedua pangeran ini terlihat saling memandang satu sama lain. Walaupun mereka saudara kembar, tapi kali ini harus ada