Share

204. Bagian 2

"Wuuttt!"

Selarik sinar hitam berbentuk kipas dipenuhi cahaya- cahaya terang seperti tebaran bunga api berkiblat di udara!

"Pukulan Menebar Budi!" teriak Ksatria Pengembara.

Tahu keganasan pukulan sakti itu dia segera lepaskan jembakannya pada rambut Si Jin Budiman. Lalu melompat satu tombak ke belakang seraya lepaskan pukulan Tapak Guntur.

"Bummm!"

"Bummm!"

Dua letusan menggelegar di tempat itu. Air telaga muncrat setinggi tiga tombak. Belasan burung belibis menjerit keras ketakutan lalu beterbangan ke udara.

Bintang jatuh terhenyak di tanah. Mukanya pucat dan dadanya berdenyut sakit. Jin Selaksa Angin tersandar ke sebatang pohon. Lututnya goyah lalu nenek ini jatuh berlutut. Di bagian lain Si Jin Budiman terpental dan terguling-guling di tanah. Mukanya mengelam. Sosoknya menghuyung ketika dia coba berdiri. Di sela bibirnya tampak lelehan darah.

"Masih hidup manusia keji ini rupanya!" kertak Jin Selaksa Angin. Dia menggebrak k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status