Share

200. Bagian 8

"Aku tidak mau mati! Tidaakk! Kau yang harus mati! Kau ... kau ... kau!" Bintang berteriak lagi lalu kembali dia memukul dan menendang kalap.

 Mendadak pintu gubuk ditendang orang dari luar. Satu sosok hitam menghambur masuk. Di kepitan tangan kirinya dia membawa berbagai macam dedaunan. Di tangan kanan orang ini memegang obor ranting kayu. Jin Santet Laknat!

"Bintang! Apa yang terjadi?!" si nenek bertanya kaget dan heran melihat keadaan Bintang begitu rupa. "Aku tidak mau mati! Aku tidak mau mati! Kau yang harus mati! Kau ... kau ... kaul"

"Kau ... kau siapa maksud pemuda ini? Diriku? Dia ingin aku mati?"

Si nenek sisipkan obor di sudut gubuk. Dedaunan dibuangnya ke lantai lalu cepat dia mendekati Bintang. Begitu dia menyentuh tubuh si pemuda terasa sangat panas.

"Kau mimpi! kau barusan bermimpi Bintang! Sekaligus diserang demam panas akibat racun tendangan"

Bola mata Ksatria Pengembara memandang seputar gubuk. "Mana dia? Mana dia manu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status