Share

200. Bagian 16

Di susunan batu kedua saat itu tampak tiga orang duduk bersila. Mereka duduk membentuk satu barisan lurus, menghadap ke lamping bukit yang terbuka dan gelap. Tak satupun bersuara. Tak ada yang bergerak. Mereka duduk diam sambil sesekali saling pandang namun masing-masing memasang telinga. Di langit bulan sabit muncul begitu awan hitam yang sejak tadi menghalanginya bergerak menjauh.

Keadaan diTebing Batu Terjal untuk beberapa lamanya menjadi agak terang. Namun begitu awan muncul kembali menutupi, suasana serta merta menjadi pekat menghitam kembali. Orang yang duduk di ujung kiri- adalah seorang lelaki berusia agak lanjut, bernama Paduliu. Di samping kanan Paduliu duduklah nenek berambut putih riap-riapan yang bukan lain adalah Ramahila, sang juru nikah. Lalu di ujung kanan, di sebelah Ramahila duduk sosok berjubah hitam yang memiliki wajah seekor burung gagak dan sudah diterka siapa adanya yaitu Jin Santet Laknat.

Ramahila mengerling pada Paduliu lalu menatap Jin Sante

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status