Share

190. Hati Yang Terlarang

TIBA-TIBA Pagandring berdiri. Matanya menyala laksana api. Tangan kanannya bergerak mencabut kaca merah yang ada di keningnya. Mulutnya berkomat-kamit seperti membaca mantera. Kaca merah yang ada dalam genggamannya mengepulkan asap. Di saat yang sama tubuhnya berubah menjadi besar dan tinggi.

“Astaga! Dia berubah menjadi dua kali lebih besar!” Bintang tercekat. Kalau tadi dia masih mengerahkan setengah saja dari tenaga dalamnya, kini dia alirkan seluruh Cakra Petir yang ada dalam tubuhnya ke tangan kanan. “Akan kuhantam selangkangannya! Masak-an tidak amblas!” kata Bintang dalam hati. Tangan kanannya segera diangkat ke atas. Ditarik ke belakang. Pada saat dia siap menghantam tiba-tiba dari balik air terjun berkelebat sesosok tubuh. Menyusul suara orang berseru.

“Pagandring! Tinggalkan pemuda itu! Orang yang kita tunggu sudah datang!”

Pagandring menyeringai buruk. “Kau masih untung anak muda! Kalau tidak ada urus

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status