Share

189. Bagian 23

“Pertama!” Pagandring membentak yang membuat pemuda gagah pencongkan mulut keheranan.

Dalam hati pemuda gagah itu memaki. “Sialan! Apa pertama yang dimaksudkan makhluk berkaca di jidatnya ini!”

“Pertama! Kita tidak bersahabat...!”

“Oh, begitu?! Tidak bersahabat boleh-boleh saja. Aku tidak rugi, kau juga mungkin tidak untung!”

“Kedua!”

“Kedua! Huh...! Apa yang kedua?!” pemuda gagah kembali pencongkan mulutnya.

“Kedua! Lekas tinggalkan tempat ini!”

“Walah! Aku baru saja sampai di sini! Sudah disuruh pergi! Apa-apaan ini! Memangnya tempat ini termasuk telaga dan air terjun itu milikmu?”

“Aku menghitung sampai tiga! Jika pada hitungan ke tiga kau tidak angkat kaki berarti kau minta mati!” hardik Pagandring.

Si Pemuda gagah hanya tersenyum-senyum simpul mendengar hal itu. “Kau jago berhitung rupanya! Coba ini bera

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status