Share

189. Bagian 18

“Anak itu rejekinya memang lebih besar. Kalau saja sosoknya sama besar dengan si gadis, lebih keenakan lagi dia! Lalu kita mau bilang apa?!” Arya mencibir lalu tertawa perlahan.

Dengan wajah agak kemerahan Ruhcinta memandang berkeliling lalu berkata. “Kita belum lama berkenalan. Tapi begitu banyak saling menanam budi. Aku percaya pada kalian semua sahabatku. Kalau memang kalian mau tahu, aku akan ceritakan riwayat diriku. Aku mulai sejak diriku yang masih berusia dua bulan ditemukan seorang nenek sakti di dalam hutan. Di dalam satu kantong yang tergantung di badan seorang perempuan muda yang mati menggantung diri.”

Selagi semua orang terkejut mendengar kata-kata si gadis, Ruhcinta melangkah meninggalkan ternpat itu. Semua orang serta merta bergerak mengikuti. Di satu tempat yang sunyi yang dipilih sendiri oleh Ruhcinta, gadis itu lalu menuturkan riwayat dirinya.

-o0o-

SUASANA hening sunyi menyelimuti tem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status