Share

186. Bagian 14

Maithatarun tersenyum. ”Kau gadis baik. Kau telah memberitahu sesuatu yang sangat berharga, yang bisa membuat aku lebih berhati-hati. Aku tak tahu bagaimana membalas semua budimu.”

Ruhjelita tertawa merdu. Dia rangkul pinggang Maithatarun erat-erat lalu tempelkan kepalanya ke perut lelaki itu.. Di luar sana kembali terdengar suara ringkikan kuda berkaki enam. Membuat Maithatarun lagi-lagi palingkan kepala. Lalu terdengar suara benda hancur.

"Hatiku tidak enak. Jangan-jangan terjadi sesuatu dengan kudaku.”

"Maithatarun, ambillah wajik yang besar ini. Kau ingin aku membuka bungkus daun pisangnya?” kata Ruhjelita seolah tidak mendengar ucapan Maithatarun tadi.

"Biar kubuka sendiri," kata Maithatarun akhirnya sambil mengambil wajik yang diberikan si gadis. Keduanya duduk berdampingan di atas batu besar. Hanya sesaat setelah menelan habis wajik itu Maithatarun berkata. ”Wajikmu enak. Tapi mengapa tubuhku mendadak merasa letih dan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status