“Jangan ikut campur urusan mereka, Jonggrang!” sebuah suara menegur Jonggrang, Jonggrang dan Jiwo Satrio terlihat langsung menoleh kearah asal suara. Suara itu berasal dari sesosok tubuh yang kini tampak duduk dengan santai disebatang pohon yang telah rebah. Bila wajah Jiwo Satrio hanya berubah sesaat melihat sosok yang diyakini telah melancarkan serangan gelombang angin dahsyat tadi, beda lagi dengan wajah Jonggrang yang tampak berubah pucat melihat kearah sosok tersebut.
“Ksatria Pengembara!” ucap Jonggrang lagi. Rupanya sosok itu adalah Bintang.
Serr...
Satu sosok tubuh melesat disebelah Jonggrang.
“Siapa dia nyai?!” tanya sosok yang ternyata adalah Jiwo Satrio tersebut.
“Ksatria Pengembara!” jawab Jonggrang singkat, tapi sudah cukup untuk membuat wajah Jiwo Satrio berubah mendengar hal itu.
“Bajingan terkutuk! ayo kita selesaikan urusan kita” terdengar teriak keras Ayu Mayrissa
Semakin lama, Ayu Mayrissa terlihat mulai terdesak oleh serangan Jiwo Satrio, terlihat jelas bagimana Ayu Mayrissa sangat menghindari benturan Payung Pelanginya secara frontal dengan Tombak Akhirat ditangan Jiwo Satrio.“Hupp!”Ayu Mayrissa melompat tinggi keudara untuk menghindari tusukan tombak Jiwo Satrio. Di udara, Ayu Mayrissa terlihat langsung melakukan gerakan cepat seperti tengah merapal ajian. Kedua mata terpejam, tapi cuma sebentar.“Gadis suci membelah diri.” ucap Jiwo Satrio mengenali jurus yang dipergunakan oleh Ayu Mayrissa dimana sosok Ayu Mayrissa tiba-tiba saja membelah diri menjadi 2 orang, dari 2 orang membelah lagi menjadi 2 orang hingga kini sosok Ayu Mayrissa diudara sudah menjadi 4 orang.Hiaaa...! Hiaaah...! Hiaaa...!Wutttt... wuttt...wuttt...!Ke-4 sosok Ayu Mayrissa langsung melesat turun kearah Jiwo Satrio secara berbarengan dengan dahsyatnya.Trang! Trang! Trang!Jiw
Hiaaa...!Hiaaah...!Hampir bersamaan keduanya saling melesat kedepan.Wutttt... wuttt...wuttt...!Jiwo Satrio memutar-mutar Tombak akherat ditangannya dengan sangat dahsyat.Ayu Mayrissa melompat tinggi keudara, dan ;Wuusshh!Selendang merah ditangannya berkiblat kearah Jiwo Satrio juga tak kalah dahsyat. Selendang merah ditangan Ayu Mayrissa seakan memanjang menyerang kearah kepala Jiwo Satrio.Huup!Jiwo Satrio melompat bergulingan kedepan untuk menghindari serangan selendang merah itu.Dhuar!Terjadi ledakan yang cukup keras saat selendang merah itu hanya menghantam tanah kosong dimana tadi Jiwo Satrio berdiri.Melihat serangannya hanya mengenai tempat kosong, Ayu Mayrissa dengan cepat menarik kembali selendang merah miliknya, dan ;Wuusshh!Kembali Ayu Mayrissa melepaskan serangan selendang gadis sucinya kearah Jiwo Satrio. Jiwo Satrio kembali bergerak cepat menghindariny
“Tunggulah disini, biar kakang kasih pelajaran bajingan terkutukmu itu!” kata Bintang pelan hingga membuat Ayu Mayrissa terlihat tersenyum mendengar perkataan Bintang.Bintang sendiri kini sudah berbalik kearah Jiwo Satrio, lalu melangkah kearahnya. Berjarak empat tombak dihadapan Jiwo Satrio, Bintang menghentikan langkah.“Sudah lama aku ingin menantangmu Ksatria Pengembara” ucap Jiwo Satrio dengan sangar“Kau takkan menang” ucap Bintang dengan sinis“Tombak Akhirat dan jurus ‘Dewa Tombak’ku yang akan mengalahkanmu”“Aku sudah melihat jurus ‘Dewa Tombak’mu, jurus yang sama takkan bisa mengalahkanku” kata Bintang lagi. Wajah Jiwo Satrio terlihat berubah mendengar hal itu. Sejenak Jiwo Satrio tampak mengalihkan pandangannya kearah Jonggrang yang masih berdiam diri ditempatnya, Jonggrang terlihat menggelengkan kepalanya, seakan tidak menginginkan Jiw
“Uts...!” Jiwo Satrio terpekik kaget dengan serangan dadakan itu, secepat mungkin Jiwo Satrio melangkah mundur untuk menghindarinya, tapi ;Wutttt... wuttt...wuttt...!Bintang terus bergerak maju mencecarnya, tanpa memberikan kesempatan bagi Jiwo Satrio untuk membuka jurus baru, Jiwo Satrio hanya mampu tersurut mundur karena Bintang terus mendesaknya dengan jurus yang aneh. Itu menurut pandangan Ayu Mayrissa dan Jonggrang yang melihat bagaimana keris yang ada ditangan Bintang selalu berpindah dari satu tangan ke tangan yang lain. Sungguh unik dan sangat berbahaya sekali bagi lawan, terlambat sedikit saja lawan menghindar, pasti keris itu sudah menggores tubuhnya.Jurus ‘Golok Muka Dua’ telah dipergunakan oleh Bintang untuk menyerang Jiwo Satrio. Tampak Jiwo Satrio terus tersurut mundur menghindari serangan yang dilancarkan oleh Bintang, higga ;Desssh! Buhgg...!"Huaghh!!"Darah tersembur keluar dari dalam mu
Duer!!Kilat merah kembali menyambar keluar dari ujung Tombak Akhirat dan melesat cepat kearah Bintang. Tapi lagi-lagi Bintang berhasil menghindarinya.Dhuar...!Lagi-lagi tempat yang ada dibelakang Bintang hancur berantakan terkena sambaran kilat merah tersebut.Duer...! Duer...!! Duer...!Jiwo Satrio terus menyerang Bintang dengan Tombak Akhirat sehingga kilat merah itu terus melesat kearah Bintang.Dhuar! Dhuar.! Dhuar..!Ledakan terjadi dimana-mana sehingga membuat tempat itu benar-benar hancur berantakan, luluh lantah disana sini. Jonggrang dan Ayu Mayrissa terpaksa harus menyingkir menjauh karena tak ingin terkena serangan kilat merah milik Jiwo Satrio.Bintang sendiri sejauh ini masih terus bergerak cepat dengan gerak kilatnya menghindari serangan kilat merah Jiwo Satrio. Sementara Jiwo Satrio sendiri terlihat sudah bermandi keringat dingin melihat serangannya yang sejauh ini belum mengenai sasaran.Dhuar! Dhuar!
PADEPOKAN Dharma Semesta adalah sebuah padepokan yang sangat terkenal di wilayah Barat. Mahaguru Ummi Ayu yang dikenal dengan gelar Malaikat Berhati Emas yang menjadikan Padepokan Dharma Semesta sangat terkenal di rimba persilatan. Semua murid Padepokan Dharma Semesta adalah wanita, walaupun semuanya mengenakan pakaian yang serba tertutup dan cadar diwajah mereka, tapi bukan rahasia umum lagi kalau seluruh murid Padepokan Dharma Semesta merupakan gadis-gadis muda dan cantik. Bahkan yang paling terkenal cantik adalah lima pilar utama Padepokan Dharma Semesta yang disebut sebagai Limo Ayu.Dalam beberapa hari ini, terlihat sangat kesibukan yang terjadi di Padepokan Dharma Semesta, karena dalam beberapa hari kedepan, Padepokan Dharma Semesta akan merayakan hari berdirinya Padepokan Dharma Semesta dirimba persilatan, tak heran, semua murid terlihat saling bahu membahu dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Di bawah arahan langsung Limo Ayu, semua tampak be
Gadis yang mengenakan cadar merah muda ini bernama Ayu Velansia yang tampak sibuk mengatur dan memberikan arahan kepada murid-murid lainnya yang berada dipintu gerbang untuk menyambut para tamu yang datang. Sebelum bisa memasuki Padepokan Dharma Semesta, setiap tamu yang datang harus didata terlebih dulu, setelah proses administrasi dimulai, para tamu juga akan lakukan pemeriksaan kesehatan, maklum saat ini lagi musim pandemi, jadi harus mentaati protokol kesehatan yang sangat ketat.Sementara itu Ayu Qilla sendiri tampak masih berdiri mematung, menatap jauh ke bawah Bukit Ayu, dimana tampak barisan orang-orang yang tengah naik ke Bukit Ayu untuk memenuhi undangan Padepokan Dharma Semesta. Ayu Velansia sesekali tampak mengalihkan pandangannya kearah Ayu Qilla. Melihat Ayu Qilla yang tengah melamun, Ayu Velansia segera mendekatinya.“Hei, ada apa?!” tegur Ayu Velansia dengan menyenggol bahu Ayu Qilla. Ayu Qilla tersentak kaget, menoleh lalu
"Akh!" Jiwo Satrio memekik tertahan. Tendangan Bintang keras sekali, sehingga tubuh Jiwo Satrio terpental jatuh ke belakang, lalu menabrak sebuah pohon besar hingga hancur berantakan."Huaghh!"Darah kental hitam kemerahan tersembur keluar dari dalam mulut Jiwo Satrio dan akhirnya Jiwo Satrio pingsan.Sret!Bintang kembali menyarungkan Pedang Bintang Angkasa kedalam warangka yang ada dipunggungnya. Bintang lalu berpaling kearah Ayu Mayrissa yang saat itu sudah berhasil menguasai keadaan dirinya yang tadi sempat terseret cukup jauh.Bintang menolehkan pandangannya kearah lain, tak dilihatnya lagi sosok Jonggrang ditempat itu, bahkan Bintang tak dapat merasakan keberadaan Jonggrang dalam jarak yang cukup jauh. Bintang meyakini kalau Jonggrang sudah pergi meninggalkan tempat itu saat terjadi ledakan dahsyat tadi.“Kakang.” terdengar suara lembut Ayu Mayrissa yang kini sudah berada disebelah Bintang. Bintang menoleh dan ters