Share

177. Bagian 16

last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-09 01:03:11

“Dimana ayahmu dikuburkan Mayrissa?”

“Di Blambang Sewu”

“Kalau begitu sekalian saja kita mampir kesana untuk mengunjungi makam ayahmu Mayrissa”

“Be..narkah kang?” tanya Ayu Mayrissa lagi

Bintang mengangguk mantap

“Tapi kita akan semakin terlambat untuk menghadiri perayaan hari lahirnya Padepokan Dharma Semesta kang”

“Tidak apa-apa, terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali, kan” ucap Bintang tersenyum. Ayu Mayrissa terdiam, tapi kemudian balas tersenyum dengan mengangguk.

Sejenak Bintang mengalihkan pandangannya kearah jendela yang tertutup. Walaupun sudah terang, tapi diluar hujan masih turun dengan lebatnya. Ayu Mayrissa ikut mengalihkan pandangannya kearah pandangan Bintang.

“Sepertinya hujan masih lama berhentinya kang”

“Iya, sepertinya”

“Lalu bagaimana kang?”

“Terpaksa kita harus menu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 17

    “Jangan ikut campur urusan mereka, Jonggrang!” sebuah suara menegur Jonggrang, Jonggrang dan Jiwo Satrio terlihat langsung menoleh kearah asal suara. Suara itu berasal dari sesosok tubuh yang kini tampak duduk dengan santai disebatang pohon yang telah rebah. Bila wajah Jiwo Satrio hanya berubah sesaat melihat sosok yang diyakini telah melancarkan serangan gelombang angin dahsyat tadi, beda lagi dengan wajah Jonggrang yang tampak berubah pucat melihat kearah sosok tersebut.“Ksatria Pengembara!” ucap Jonggrang lagi. Rupanya sosok itu adalah Bintang.Serr...Satu sosok tubuh melesat disebelah Jonggrang.“Siapa dia nyai?!” tanya sosok yang ternyata adalah Jiwo Satrio tersebut.“Ksatria Pengembara!” jawab Jonggrang singkat, tapi sudah cukup untuk membuat wajah Jiwo Satrio berubah mendengar hal itu.“Bajingan terkutuk! ayo kita selesaikan urusan kita” terdengar teriak keras Ayu Mayrissa

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 18

    Semakin lama, Ayu Mayrissa terlihat mulai terdesak oleh serangan Jiwo Satrio, terlihat jelas bagimana Ayu Mayrissa sangat menghindari benturan Payung Pelanginya secara frontal dengan Tombak Akhirat ditangan Jiwo Satrio.“Hupp!”Ayu Mayrissa melompat tinggi keudara untuk menghindari tusukan tombak Jiwo Satrio. Di udara, Ayu Mayrissa terlihat langsung melakukan gerakan cepat seperti tengah merapal ajian. Kedua mata terpejam, tapi cuma sebentar.“Gadis suci membelah diri.” ucap Jiwo Satrio mengenali jurus yang dipergunakan oleh Ayu Mayrissa dimana sosok Ayu Mayrissa tiba-tiba saja membelah diri menjadi 2 orang, dari 2 orang membelah lagi menjadi 2 orang hingga kini sosok Ayu Mayrissa diudara sudah menjadi 4 orang.Hiaaa...! Hiaaah...! Hiaaa...!Wutttt... wuttt...wuttt...!Ke-4 sosok Ayu Mayrissa langsung melesat turun kearah Jiwo Satrio secara berbarengan dengan dahsyatnya.Trang! Trang! Trang!Jiw

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 19

    Hiaaa...!Hiaaah...!Hampir bersamaan keduanya saling melesat kedepan.Wutttt... wuttt...wuttt...!Jiwo Satrio memutar-mutar Tombak akherat ditangannya dengan sangat dahsyat.Ayu Mayrissa melompat tinggi keudara, dan ;Wuusshh!Selendang merah ditangannya berkiblat kearah Jiwo Satrio juga tak kalah dahsyat. Selendang merah ditangan Ayu Mayrissa seakan memanjang menyerang kearah kepala Jiwo Satrio.Huup!Jiwo Satrio melompat bergulingan kedepan untuk menghindari serangan selendang merah itu.Dhuar!Terjadi ledakan yang cukup keras saat selendang merah itu hanya menghantam tanah kosong dimana tadi Jiwo Satrio berdiri.Melihat serangannya hanya mengenai tempat kosong, Ayu Mayrissa dengan cepat menarik kembali selendang merah miliknya, dan ;Wuusshh!Kembali Ayu Mayrissa melepaskan serangan selendang gadis sucinya kearah Jiwo Satrio. Jiwo Satrio kembali bergerak cepat menghindariny

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 20

    “Tunggulah disini, biar kakang kasih pelajaran bajingan terkutukmu itu!” kata Bintang pelan hingga membuat Ayu Mayrissa terlihat tersenyum mendengar perkataan Bintang.Bintang sendiri kini sudah berbalik kearah Jiwo Satrio, lalu melangkah kearahnya. Berjarak empat tombak dihadapan Jiwo Satrio, Bintang menghentikan langkah.“Sudah lama aku ingin menantangmu Ksatria Pengembara” ucap Jiwo Satrio dengan sangar“Kau takkan menang” ucap Bintang dengan sinis“Tombak Akhirat dan jurus ‘Dewa Tombak’ku yang akan mengalahkanmu”“Aku sudah melihat jurus ‘Dewa Tombak’mu, jurus yang sama takkan bisa mengalahkanku” kata Bintang lagi. Wajah Jiwo Satrio terlihat berubah mendengar hal itu. Sejenak Jiwo Satrio tampak mengalihkan pandangannya kearah Jonggrang yang masih berdiam diri ditempatnya, Jonggrang terlihat menggelengkan kepalanya, seakan tidak menginginkan Jiw

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 21

    “Uts...!” Jiwo Satrio terpekik kaget dengan serangan dadakan itu, secepat mungkin Jiwo Satrio melangkah mundur untuk menghindarinya, tapi ;Wutttt... wuttt...wuttt...!Bintang terus bergerak maju mencecarnya, tanpa memberikan kesempatan bagi Jiwo Satrio untuk membuka jurus baru, Jiwo Satrio hanya mampu tersurut mundur karena Bintang terus mendesaknya dengan jurus yang aneh. Itu menurut pandangan Ayu Mayrissa dan Jonggrang yang melihat bagaimana keris yang ada ditangan Bintang selalu berpindah dari satu tangan ke tangan yang lain. Sungguh unik dan sangat berbahaya sekali bagi lawan, terlambat sedikit saja lawan menghindar, pasti keris itu sudah menggores tubuhnya.Jurus ‘Golok Muka Dua’ telah dipergunakan oleh Bintang untuk menyerang Jiwo Satrio. Tampak Jiwo Satrio terus tersurut mundur menghindari serangan yang dilancarkan oleh Bintang, higga ;Desssh! Buhgg...!"Huaghh!!"Darah tersembur keluar dari dalam mu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 22

    Duer!!Kilat merah kembali menyambar keluar dari ujung Tombak Akhirat dan melesat cepat kearah Bintang. Tapi lagi-lagi Bintang berhasil menghindarinya.Dhuar...!Lagi-lagi tempat yang ada dibelakang Bintang hancur berantakan terkena sambaran kilat merah tersebut.Duer...! Duer...!! Duer...!Jiwo Satrio terus menyerang Bintang dengan Tombak Akhirat sehingga kilat merah itu terus melesat kearah Bintang.Dhuar! Dhuar.! Dhuar..!Ledakan terjadi dimana-mana sehingga membuat tempat itu benar-benar hancur berantakan, luluh lantah disana sini. Jonggrang dan Ayu Mayrissa terpaksa harus menyingkir menjauh karena tak ingin terkena serangan kilat merah milik Jiwo Satrio.Bintang sendiri sejauh ini masih terus bergerak cepat dengan gerak kilatnya menghindari serangan kilat merah Jiwo Satrio. Sementara Jiwo Satrio sendiri terlihat sudah bermandi keringat dingin melihat serangannya yang sejauh ini belum mengenai sasaran.Dhuar! Dhuar!

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Padepokan Dharma Semesta

    PADEPOKAN Dharma Semesta adalah sebuah padepokan yang sangat terkenal di wilayah Barat. Mahaguru Ummi Ayu yang dikenal dengan gelar Malaikat Berhati Emas yang menjadikan Padepokan Dharma Semesta sangat terkenal di rimba persilatan. Semua murid Padepokan Dharma Semesta adalah wanita, walaupun semuanya mengenakan pakaian yang serba tertutup dan cadar diwajah mereka, tapi bukan rahasia umum lagi kalau seluruh murid Padepokan Dharma Semesta merupakan gadis-gadis muda dan cantik. Bahkan yang paling terkenal cantik adalah lima pilar utama Padepokan Dharma Semesta yang disebut sebagai Limo Ayu.Dalam beberapa hari ini, terlihat sangat kesibukan yang terjadi di Padepokan Dharma Semesta, karena dalam beberapa hari kedepan, Padepokan Dharma Semesta akan merayakan hari berdirinya Padepokan Dharma Semesta dirimba persilatan, tak heran, semua murid terlihat saling bahu membahu dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Di bawah arahan langsung Limo Ayu, semua tampak be

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 2

    Gadis yang mengenakan cadar merah muda ini bernama Ayu Velansia yang tampak sibuk mengatur dan memberikan arahan kepada murid-murid lainnya yang berada dipintu gerbang untuk menyambut para tamu yang datang. Sebelum bisa memasuki Padepokan Dharma Semesta, setiap tamu yang datang harus didata terlebih dulu, setelah proses administrasi dimulai, para tamu juga akan lakukan pemeriksaan kesehatan, maklum saat ini lagi musim pandemi, jadi harus mentaati protokol kesehatan yang sangat ketat.Sementara itu Ayu Qilla sendiri tampak masih berdiri mematung, menatap jauh ke bawah Bukit Ayu, dimana tampak barisan orang-orang yang tengah naik ke Bukit Ayu untuk memenuhi undangan Padepokan Dharma Semesta. Ayu Velansia sesekali tampak mengalihkan pandangannya kearah Ayu Qilla. Melihat Ayu Qilla yang tengah melamun, Ayu Velansia segera mendekatinya.“Hei, ada apa?!” tegur Ayu Velansia dengan menyenggol bahu Ayu Qilla. Ayu Qilla tersentak kaget, menoleh lalu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status