Share

177. Bagian 22

last update Last Updated: 2023-02-11 01:03:10

Duer!!

Kilat merah kembali menyambar keluar dari ujung Tombak Akhirat dan melesat cepat kearah Bintang. Tapi lagi-lagi Bintang berhasil menghindarinya.

Dhuar...!

Lagi-lagi tempat yang ada dibelakang Bintang hancur berantakan terkena sambaran kilat merah tersebut.

Duer...! Duer...!! Duer...!

Jiwo Satrio terus menyerang Bintang dengan Tombak Akhirat sehingga kilat merah itu terus melesat kearah Bintang.

Dhuar! Dhuar.! Dhuar..!

Ledakan terjadi dimana-mana sehingga membuat tempat itu benar-benar hancur berantakan, luluh lantah disana sini. Jonggrang dan Ayu Mayrissa terpaksa harus menyingkir menjauh karena tak ingin terkena serangan kilat merah milik Jiwo Satrio.

Bintang sendiri sejauh ini masih terus bergerak cepat dengan gerak kilatnya menghindari serangan kilat merah Jiwo Satrio. Sementara Jiwo Satrio sendiri terlihat sudah bermandi keringat dingin melihat serangannya yang sejauh ini belum mengenai sasaran.

Dhuar! Dhuar!

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Padepokan Dharma Semesta

    PADEPOKAN Dharma Semesta adalah sebuah padepokan yang sangat terkenal di wilayah Barat. Mahaguru Ummi Ayu yang dikenal dengan gelar Malaikat Berhati Emas yang menjadikan Padepokan Dharma Semesta sangat terkenal di rimba persilatan. Semua murid Padepokan Dharma Semesta adalah wanita, walaupun semuanya mengenakan pakaian yang serba tertutup dan cadar diwajah mereka, tapi bukan rahasia umum lagi kalau seluruh murid Padepokan Dharma Semesta merupakan gadis-gadis muda dan cantik. Bahkan yang paling terkenal cantik adalah lima pilar utama Padepokan Dharma Semesta yang disebut sebagai Limo Ayu.Dalam beberapa hari ini, terlihat sangat kesibukan yang terjadi di Padepokan Dharma Semesta, karena dalam beberapa hari kedepan, Padepokan Dharma Semesta akan merayakan hari berdirinya Padepokan Dharma Semesta dirimba persilatan, tak heran, semua murid terlihat saling bahu membahu dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Di bawah arahan langsung Limo Ayu, semua tampak be

    Last Updated : 2023-02-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 2

    Gadis yang mengenakan cadar merah muda ini bernama Ayu Velansia yang tampak sibuk mengatur dan memberikan arahan kepada murid-murid lainnya yang berada dipintu gerbang untuk menyambut para tamu yang datang. Sebelum bisa memasuki Padepokan Dharma Semesta, setiap tamu yang datang harus didata terlebih dulu, setelah proses administrasi dimulai, para tamu juga akan lakukan pemeriksaan kesehatan, maklum saat ini lagi musim pandemi, jadi harus mentaati protokol kesehatan yang sangat ketat.Sementara itu Ayu Qilla sendiri tampak masih berdiri mematung, menatap jauh ke bawah Bukit Ayu, dimana tampak barisan orang-orang yang tengah naik ke Bukit Ayu untuk memenuhi undangan Padepokan Dharma Semesta. Ayu Velansia sesekali tampak mengalihkan pandangannya kearah Ayu Qilla. Melihat Ayu Qilla yang tengah melamun, Ayu Velansia segera mendekatinya.“Hei, ada apa?!” tegur Ayu Velansia dengan menyenggol bahu Ayu Qilla. Ayu Qilla tersentak kaget, menoleh lalu

    Last Updated : 2023-02-12
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 3

    "Akh!" Jiwo Satrio memekik tertahan. Tendangan Bintang keras sekali, sehingga tubuh Jiwo Satrio terpental jatuh ke belakang, lalu menabrak sebuah pohon besar hingga hancur berantakan."Huaghh!"Darah kental hitam kemerahan tersembur keluar dari dalam mulut Jiwo Satrio dan akhirnya Jiwo Satrio pingsan.Sret!Bintang kembali menyarungkan Pedang Bintang Angkasa kedalam warangka yang ada dipunggungnya. Bintang lalu berpaling kearah Ayu Mayrissa yang saat itu sudah berhasil menguasai keadaan dirinya yang tadi sempat terseret cukup jauh.Bintang menolehkan pandangannya kearah lain, tak dilihatnya lagi sosok Jonggrang ditempat itu, bahkan Bintang tak dapat merasakan keberadaan Jonggrang dalam jarak yang cukup jauh. Bintang meyakini kalau Jonggrang sudah pergi meninggalkan tempat itu saat terjadi ledakan dahsyat tadi.“Kakang.” terdengar suara lembut Ayu Mayrissa yang kini sudah berada disebelah Bintang. Bintang menoleh dan ters

    Last Updated : 2023-02-12
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 4

    Ayu Mayrissa baru tersadar saat Bintang menyadarkannya di tebing bukit tinggi menjulang ditempat mereka berada saat ini.“Apa yang sebenarnya terjadi kang?!” tanya Ayu Mayrissa cepat begitu dirinya tersadar. Bintang mengatakan kalau dia telah menyegel pilar pusaka Jiwo Satrio, sehingga seumur hidupnya Jiwo Satrio takkan bisa menggunakan pilar pusakanya lagi.“Tapi nyai Jonggrang mampu menyembuhkannya kang?” kata Ayu Mayrissa menceritakan tentang bagaimana Jonggrang menyembuhkan lemah ranjang Jiwo Satrio. Bintang tersenyum mendengar hal itu.“Tenang saja Mayrissa, tak ada yang mampu membuka Segel Dewa Kematian yang telah kulepaskan selain aku sendiri”“Segel Dewa Kematian...” ulang Ayu Mayrissa bergidik mendengarnya. <kilas balik selesai>“Mayrissa!” terdengar suara Bintang menyadarkan Ayu Mayrissa dari lamunannya.“Eh, oh iya kang” ucap A

    Last Updated : 2023-02-12
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 5

    “Terima kasih atas undangannya, Mahaguru Ummi Ayu” balas si Dewa Pedang bersama orang-orang yang ada bersamanya balas menjura hormat. Sementara itu Adidaya, putra si Dewa Pedang tampak terus mencuri-curi pandang kearah ke-4 murid Mahaguru Ummi Ayu yang menarik perhatiannya.“Oh ya, Mahaguru Ummi Ayu, perkenalkan, ini putra tunggalku!” ucap Dewa Pedang memperkenalkan Adidaya, tapi Adidaya justru tak mendengar ucapan ayahnya tersebut karena terus melirik dan jelalatan kearah ke-4 murid utama Mahaguru Ummi Ayu.Tak ada jawaban dari Adidaya, membuat Dewa Pedang mengalihkan pandangannya dan betapa terkejutnya Dewa Pedang yang melihat putranya yang masih menundukkan kepala tapi dengan mata yang melirik-lirik kedepan.“Adidaya!” kata Dewa Pedang sedikit keras hingga menyadarkan adidaya dari keadaannya.“Iya Ayah!”Adidaya dengan cepat mengambil sikap hormat kepada Mahaguru Ummi Ayu. “Terimalah salam ho

    Last Updated : 2023-02-12
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 6

    Sebenarnya Dewa Tombak ingin menyampaikan sesuatu, tapi tiba-tiba saja perhatian mereka beralih kembali kearah pintu gerbang, dimana tampak serombongan orang yang tengah memasuki gerbang tersebut.Rombongan yang rata-rata lelaki itu tampak mengenakan pakaian dari kulit harimau yang dibuat menyelimpang didada mereka, sehingga sebagian tubuh mereka dibagian atas terlihat begitu kekar dan bidang. Semua bertubuh kekar dan berisi, terutama sosok yang berada paling depan. Kedua lengan tangannya tampak sedikit berbeda dari yang lain, lebih besar dari lengan pada umumnya, dialah si Tangan Dewa yang sangat terkenal dengan kekuatan tangannya. Tak lama rombongan pria-pria perkasa itu tiba dihadapan Mahaguru Ummi Ayu dan yang lainnya.“Selamat datang Ketua Tangan Dewa” ucap Mahaguru Ummi Ayu menyambut kedatangan si Tangan Dewa beserta rombongan. Diikuti oleh ketua-ketua perguruan yang sudah lebih dulu datang.Si Tangan Dewa dengan cepat membalas juraan-juraan ho

    Last Updated : 2023-02-13
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 7

    Sejenak kemudian, Bintang tampak menatap kearah atas, dimana langit terlihat semakin gelap, dan ;“Ayo!” ucap Bintang tiba-tiba saja meraih dan menggenggam tangan Ayu Mayrissa dan mengajaknya untuk pergi meninggalkan tempat itu. Ayu Mayrissa hanya tersenyum melihat hal itu, dibalasnya genggaman erat tangan Bintang dan mulai mengikuti langkah Bintang. Di sepanjang jalan, tak henti-hentinya Ayu Mayrissa menatap kearah langit, dimana keadaan sudah semakin gelap saja, hal ini tentu membuat Ayu Mayrissa semakin bingung karena Bintang meneruskan langkahnya.“Apa mau hujan-hujanan” pikir Ayu Mayrissa, “Tapi seru juga kali yah, hujan-hujanan sambil mesra-mesraan” ucap batin Ayu Mayrissa menjadi tersenyum-senyum sendiri membayangkan hal itu.Tak lama, keduanya tiba juga disebuah tanah lapang, Bintang menghentikan langkah, Ayu Mayrissa memperhatikan keadaan tanah lapang yang ada dihadapannya.“Disini kang?” tanya Ayu

    Last Updated : 2023-02-13
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 8

    Sembrani terus terbang melintasi awan gelap yang ada dibawahnya, sementara Ayu Mayrissa kini sudah tampak membenamkan kepalanya dipunggung Bintang seraya memeluk erat pinggang Bintang. Walaupun pemandangan begitu indah diatas sana, tapi bila memandang kebawah, Ayu Mayrissa bergidik juga melihat awan petir yang terlihat riung disana sini dibawahnya. Bintang sendiri tampak terus mengawasi jalan didepannya.Tiba-tiba saja wajah Bintang berpaling ke satu arah. Bintang tampak menyipitkan pandangannya ke arah awan gelap yang ada dibawahnya. Pergerakan tubuh Bintang membuat Ayu Mayrissa merenggangkan pelukannya.“Ada apa kang?!” tanya Ayu Mayrissa yang melihat gelagat Bintang yang berbeda.“Ada sesuatu yang datang” ucap Bintang seraya tetap tak berpaling dari arah pandangannya, Ayu Mayrissa yang terkejut mendengar perkataan Bintang segera mengikuti arah pandangan Bintang. Kedua mata Ayu Mayrissa yang sipit semakin menyipit melihat kearah awan ge

    Last Updated : 2023-02-13

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status