Raja Siluman Buaya bersiap menahan gempuran, Ajian Raja Buaya siap dilepaskan. Kedua tangannya membentuk perisai, hawa panas kian menyebar. Tanah yang dipijak telah menghitam. Sebuah teriakan dahsyat yang tak ubahnya sebuah raungan mengawali benturan, itu suara Raja Siluman Buaya!
DAAAASSSSSTTTT….!
Benturan maha dahsyat tercipta diiringi gemuruh yang menerbangkan benda apapun dalam radius depa. Sungguh maha dahsyat dampak yang terjadi disekitar tempat itu, kekuatan gempuran keduanya membuat tempat itu menjadi luluh lantah.
Keduanya masih terlihat terus bertahan, tak ingin mengalah, Raja Siluman Buaya terus bertahan dengan kekuatan Ajian Raja Buayanya. Sementara Bintang terus melepaskan ajian Seribu Naganya kearah perisai Raja Siluman Buaya yang terbentuk dihadapan Raja Siluman Buaya.
Kedua sosok digjaya ini terlihat tak satupun yang ingin mengalah dan ini akan sangat membahayakan jiwa keduanya, karena memang kedua sosok d
Brusshhh!Satu sosok bayangan mencelat keluar dari dalam tanah, bersalto beberapa kali hingga akhirnya hinggap dengan mulus disebelah Tongkat Pilar Ghaib yang masih tertancap ditanah. Rupanya sosok itu adalah sosok Raja Siluman Buaya yang kini sudah kembali ke wujudnya semula. Terlihat darah kering dimulut Raja Siluman Buaya Sepertinya Raja Siluman Buaya menderita luka dalam setelah mendapatkan serangan yang begitu dahsyat dari lawannya. Raja Siluman Buaya sendiri kini tampak menatap kearah Bintang dengan tatapan tajam dan angker.“HEBAT JUGA ILMU SERIBU NAGAMU, TAPI BELUM CUKUP KUAT UNTUK MEMBUNUHKU!” ucap Raja Siluman Buaya dengan keras dan tajam.“Aku memang tak ingin membunuhmu! tapi aku akan menundukkanmu Raja Siluman Buaya”Raja Siluman Buaya hanya tersenyum sinis mendengar hal itu, lalu tangan kanan Raja Siluman Buaya tampak meraih Tongkat Pilar Ghaib yang menancap didekatnya.Crakh...!
Bintang yang melihat Raja Siluman Buaya tampak terkejut melihat wujud pedangnya saat ini tampak tersenyum, seraya berkata ; “Bagaimana, apa pedangku sekarang sudah cukup kuat untuk menghadapi Tongkat Pilar Ghaibmu, Raja Siluman Buaya?”“PEDANG APA ITU?!” tanya Raja Siluman Buaya akhir tak sanggup menutupi rasa penasarannya“Pedang Bintang Angkasa...” jawab Bintang enteng.“PEDANG BINTANG ANGKASA?” ulang Raja Siluman Buaya“Pedang Bintang Angkasaku juga pedang pusaka para dewa...” lanjut Bintang.“MENARIK SEKALI... AYO KITA BUKTIKAN, PUSAKA DEWA SIAPA YANG LEBIH KUAT!”"Baik. Tahan seranganku, Raja Siluman Buaya! Hiyaaat..!" seru Bintang lantang menggelegar. Bagaikan kilat, Bintang menyerang Raja Siluman Buaya.Pedang Bintang Angkasa berkelebat cepat membabat ke arah Raja Siluman Buaya. Cepat-cepat Raja Siluman Buaya men
“DISINI KITA BISA BERTARUNG SEPUASNYA!” ucap Raja Siluman Buaya lagi. “AKAN KUPERLIHATKAN BAGAIMANA KEKUATANKU YANG SESUNGGUHNYA PADAMU” sambungnya. Raja Siluman Buaya tampak memejamkan mata. Tak terlihat Raja Siluman Buaya membaca mantra, dan ; Plasshhh!Tongkat Pilar Ghaib ditangan Raja Siluman Buaya memancarkan sinar putih lembayung yang terang menyilaukan pandangan, ditempatnya Bintang berusaha menatap kearah sosok Raja Siluman Buaya dengan mata menyipit karena silau akan cahaya putih yang memancar dari Tongkat Pilar Ghaib.Sinar putih itu secara perlahan mulai berpindah ke sosok Raja Siluman Buaya dari arah kepala, secara perlahan cahaya putih itu membesar dan mulai menutupi sekujur tubuh Raja Siluman Buaya.Plasshhh! Sinar putih itu lenyap. Dan kini terlihatlah sosok Raja Siluman Buaya dengan sosok yang sangat berbeda dari sebelumnya.Sosok Raja Siluman Buaya kini sudah berubah menjadi wujud yang sangat tega
"Hiyaaat..!" Kembali Raja Siluman Buaya menyerang cepat bagai kilat."Hap!”“Yeaaah...!" Bintang langsung mengebutkan pedangnya begitu Tongkat Pilar Ghaib milik Raja Siluman Buaya berkelebatan di depan wajah dan dadanya. Dua benturan senjata terdengar menimbulkan ledakan dahsyat. Namun keduanya masih terus mempergunakan jurus-jurus mautnya yang terkenal dahsyat serta ampuh itu.Jurus demi jurus berlalu cepat Dan semakin lama pertarungan berjalan semakin seru dan seimbang. Tanpa terasa, pertarungan sudah berjalan lebih dari tujuh puluh jurus. Namun masing-masing masih kelihatan tangguh. Belum ada tanda-tanda kalau pertarungan akan berakhir. Waktu terus berjalan tanpa mempedulikan keadaan disekitar. Tak terasa, siang pun berganti senja, dan terus berganti malam. Namun pertarungan antara Bintang dan Raja Siluman Buaya, masih terus berlangsung.Memang tak ada yang menghentikan pertarungan itu. Sudah satu hari satu malam, namun pertarungan
Bllasshhh!Wajah Bintang berubah saat melihat bola energi keemasan Matahari Terik Rembulan Dingin miliknya sirna begitu saja dihantam sinar putih lembayung milik Raja Siluman Buaya, begitu bola energi keemasan hancur, serangan sinar putih lembayung laksana sinar laser besar itu terus meluncur deras kearah Bintang.Tak ingin mati konyol, Bintang langsung kembali mengatupkan kedua telapak tangannya didepan dada, sebuah bayangan prajurit dewa berwarna keemasan besar muncul diatas kepala Bintang. Segel Dewa Langit, ’Jubah Sakti 9 Dewa’ dikerahkan oleh Bintang. Bayangan prajurit dewa berwarna keemasan besar itu langsung Bintang jatuhkan tegap berdiri tepat dihadapannya, tepat disaat serangan sinar laser putih lembayung milik Raja Siluman Buaya datang.DAAAASSSSSTTTT….!Benturan maha dahsyat tercipta diiringi gemuruh yang menerbangkan benda apapun yang ada disekitar mereka. Sungguh maha dahsyat dampak yang terjadi d
Jlegg!Bintang turun dengan sangat sempurna, berjarak 6 tombak dari sosok Raja Siluman Buaya. Dengan Pedang Kristal Langit Yudha Manggala masih ditangan, Bintang tampak memperhatikan sosok Raja Siluman Buaya yang terus berteriak-teriak dengan keras dengan bersimpuh dibawah, Raja Siluman Buaya seakan tak mempercayai kalau pusaka Tongkat Pilar Ghaib miliknya kini telah sirna.Bintang sendiri kini menatap Pedang Kristal Langit Yudha Manggala yang ada ditangannya, ini pertama kalinya Bintang menggunakan Pedang Kristal Langit Yudha Manggala dalam pertarungan, hasilnya sungguh sangat mengejutkan bagi Bintang.“YUDHA MANGGALA!” Sebuah pekik keras membuat perhatian langsung teralihkan kearah asal suara yang rupanya berasal dari Raja Siluman Buaya. Terlihat bagaimana tubuh Raja Siluman Buaya bergetar dengan hebat, menatap kearah Bintang dengan tatapan yang sangat mengerikan, kedua matanya terlihat memerah.“KAU HANCURKAN PUSAKA DEWA
WUUUTTT!Raja Siluman Buaya mengibaskan cengkraman tangannya yang besar kearah Bintang.“Hup!”Bintang melenting cepat ke udara, untuk menghindari kibasan cengkraman tangan Raja Siluman Buaya.WUUUTTT!Serangan cengkraman luput, Raja Siluman Buaya kembali memburu sosok Bintang dengan mengibaskan ekor dibokongnya yang besar.“Hup!”Begitu sempurna ilmu meringankan tubuh Bintang, hingga dengan menjejak udara, kembali Bintang melenting tinggi ke udara, untuk menghindari kibasan cengkraman tangan Raja Siluman Buaya.WUUUTTT! WUUUTTT! WUUUTTT!Raja Siluman Buaya terus memburu Bintang dengan dua cakar dan ekornya, hingga tempat itu benar-benar menjadi porak poranda karena ulah Raja Siluman Buaya dengan sosoknya yang besar.Batu-batu berukuran besar berterbangan, pohon-pohon yang tumbuh disekitar tempat itu tercabut dari akarnya dan jatuh kesana kemari, Raja Siluman Buaya benar-benar mengamuk deng
Sementara itu, dengan mata melotot besar, Raja Siluman Buaya tampak menatapi bokongnya yang sudah buntung ekornya, berkali-kali Raja Siluman Buaya berpaling memandang kearah ekornya yang tergeletak tak jauh darinya, masih terlihat ekornya tampak bergerak-gerak sendiri ditanah. Hingga akhirnya ekor itu diam tak bergerak-gerak lagi, tapi ketika angin berhembus, ekor itu berhamburan menjadi debu-debu lembut yang tak bisa dikumpulkan lagi. Semakin terbelalaklah kedua mata Raja Siluman Buaya yang melihat ekornya sirna tepat didepan matanya.“Hentikan Raja Siluman Buaya! atau aku terpaksa membunuhmu!” terdengar pekik Bintang keras menggelegar hingga menyadarkan Raja Siluman Buaya yang masih terpaku ditempatnya, kepala Raja Siluman Buaya menoleh kearah Bintang yang tampak sudah berdiri dengan ukurannya yang kecil didepan sosok raksasa Raja Siluman Buaya, tampak Bintang masih menyilangkan Pedang Kristal Langit Yudha Manggala ditangannya.Raja Siluman Buaya menatap