SETYO KENCANA. Sebuah kerajaan yang kini selalu menjadi bahan pembicaraan dimana-mana, selain dipimpin oleh seorang raja besar yang juga sekaligus ketua dunia persilatan, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh gusti prabu Bintangpun menjadi buah bibir dimana-mana, karena semua kebijakan yang diambil selalu berdasarkan kepentingan rakyat, karena itulah kini banyak masyarakat-masyarakat desa dari wilayah kerajaan lain bertransmigrasi ke wilayah Setyo Kencana. Selain terkenal karena kesejahteraan rakyatnya, Setyo Kencana adalah kerajaan yang paling aman wilayahnya dari berbagai macam gangguan, baik itu gangguan para begal ataupun dari gangguan kerajaan-kerajaan lain. Sekali lagi hal ini merupakan bagian dari kebijakan gusti prabu Bintang yang menerima semua laporan dari rakyatnya secara langsung, bila ada gangguan atau masalah disatu wilayah, maka Setyo Kencana akan mengirimkan senopati mereka untuk menyelesaikannya. Dalam masalah hukum, gusti prabu Bintang se
Di antara ramainya orang yang berada dikota raja, salah satunya adalah sebuah rumah makan yang letaknya menghadap langsung kearah istana Setyo Kencana. Diantara ramainya pengunjung rumah makan itu, salah satunya adalah seorang pendekar wanita bercaping bambu yang tampak tengah menikmati minuman ditangannya, tapi dibalik caping yang dipakainya, matanya terus menatap tajam kearah istana Setyo Kencana. Pendekar wanita, mungkin kata itu yang pantas disematkan kepadanya, wanita karena tubuhnya yang ramping indah, terbalut pakaian ungu yang juga sangat indah, pendekar karena pedang yang tersampir dipunggungnya, juga cambuk dipinggang kanannya. Bila melihat sosoknya, wanita bercaping ini tentu tak lain adalah Gadys, Perawan Lembah Kutukan yang akhir-akhir ini namanya mulai santer terdengar dirimba persilatan.“Sudah 5 hari aku dikota raja, tapi belum sedikitpun aku mendapatkan informasi tentang gusti prabu Bintang.. “ batin Gadys. “Oh gus
Bila malam tiba, Gadys selalu berusaha mencari jalan untuk menyelidik masuk kedalam istana Setyo Kencana, tapi hal itu tak mungkin dilakukannya, karena penjagaan yang begitu ketat. Selama berada dikotaraja pula, Gadys belum pernah melihat sosok gusti prabu Setyo Kencana yang bernama gusti prabu Bintang tersebut. Gadys terus memikirkan cara yang terbaik agar bisa bertemu langsung dengan gusti prabu Bintang. Hingga akhirnya yang terpikir oleh Gadys hanya melalui surat tantangan yang bisa dilakukan oleh Gadys agar bisa bertemu langsung dengan gusti prabu Bintang. Karena itulah Gadys akhirnya membuat surat tantangan yang ditujukan langsung kepada gusti prabu Bintang, tapi sampai saat ini Gadys masih bingung kemana surat itu harus diberikannya.Hiekk...!Sebuah ringkikan kuda menyadarkan Gadys dari lamunannya, seketika saja Gadys mengalihkan pandangannya, terlihat sebuah kereta kencana yang melewati jalanan kotaraja dengan dikawal belasan orang prajurit di
“Gusti Prabu Setyo Kencana.. aku adalah putri Juragan Suta yang telah tewas karena bertarung denganmu, sebagai seorang ksatria, aku menantangmu bertarung di hutan sebelah barat Setyo Kencana... aku tunggu kedatanganmu!”Perawan Lembah Kutukan“Bagaimana ini dinda Wika?” tanya Putri Aurellya terlihat cemas setelah mereka berada dikeputren istana.“Sebaiknya kita sampaikan hal ini kepada paman mahapatih” sambung Pudjasari yang juga terlihat khawatir. Melati terlihat hanya ikut-ikutan mengangguk saja dengan wajah cemas.“Paman mahapatih tak perlu mengetahui tentang hal ini dinda-dinda, biarkan aku sendiri yang memenuhi tantangan Perawan Lembah Kutukan ini” jawab Sekarwangi tiba-tiba hingga membuat pandangan ke-4 perempuan cantik yang ada didekatnya langsung mengarah kearahnya.Sekarwangi sendiri tampak menarik nafas panjang, lalu kemud
“Baiklah.. Kalau begitu aku menantangmu!” ucap Gadys kepada Sekarwangi. Gadys juga mendengar dari Warsito, kalau kakangnya Aryasuta kalah dengan Dewi Topeng Perak, kali ini Gadys ingin menantang Dewi Topeng Perak bertarung bukan karena rasa dendamnya, melainkan ingin tahu sehebat apa orang yang bisa mengalahkan kakang Aryasutanya yang memiliki ‘ilmu perjaka murni’.“Ayo!” ucap Sekarwangi tak gentar.“Bersiaplah!” ucap Gadys menyiapkan kuda-kudanya.Dan ; Weesshhh...!Sosok Gadys berkelebat dengan kecepatan yang sangat mengagumkan kearah Sekarwangi, Sekarwangi sempat terkejut melihat kecepatan lawannya, secepat itu pula Sekarwangi bergerak menghindar.Selanjutnya, keduanya bertarung dengan gerakan-gerakan yang sangat cepat, sulit diikuti mata biasa, sehingga yang terlihat hanya bayangan saja berkelebatan saling sambar. Sejauh ini terlihat Sekarwangi masih kesulitan untuk mengimbangi kecepatan
Sekarwangi merapatkan kedua tangannya didepan dada, lalu kemudian kedua telapak tangan itu merenggang, dari kedua tangan Sekarwangi yang terbuka saling berhadapan itu muncul pula seberkas cahaya merah yang berpedar. Pukulan ‘Pemijar Sukma’ siap dilepaskan.Melihat lawannya benar-benar ingin mengadu nyawa, Gadys tak mau kalah.Dagghh! Dagghh!Kedua tinju dipukulkan ketanah.Zzgggghhh.....! Zzgggghhh.....!Kilatan-kilatan lidah petir terlihat semakin terang benderang dikedua tangan hingga sebatas lengan Gadys. Dengan mengambil kekuatan dari dalam tanah, Gadys kini siap dengan kekuatan tuah petir pamungkasnya. Pukulan Geledek.Bahkan ; Weeerrr....Dari tubuh Gadys keluar aliran-aliran aura putih pekat yang terlihat mengalir kesekujur tubuhnya. Rupanya selain menggunakan ilmu Geledeknya, Gadys juga menggunakan ‘ilmu perawan murni’ nya untuk melindungi tubuhnya.Di
“Huh! kau belum pantas untuk menjadi lawanku Dewi Topeng Perak!” ucap Perawan Lembah Kutukan dengan sinis. Tubuh Perawan Lembah Kutukan kini sudah tidak diselimuti lagi dengan kekuatan ‘ilmu perawan murni’ nya.Di tempatnya terlihat Sekarwangi berusaha untuk mencoba bangkit, walau dengan kedua lutut goyah. Setelah mampu berdiri dengan kedua kakinya, Sekarwangi mengangkat wajahnya menatap tajam kearah Perawan Lembah Kutukan.“Ayo kita lakukan lagi!” ucap Sekarwangi dengan suara bergetar. Sekarwangi berusaha mengumpulkan sisa-sisa tenaganya.“Cukup dinda Sekar” sebuah suara terdengar disusul dengan satu bayangan muncul dibelakang Sekarwangi. Sekarwangi menoleh, demikian pula Gadys kearah sosok yang baru saja muncul tersebut.“Dinda Wika” ucap Sekarwangi terkejut melihat kehadiran Wika Putri didekatnya.“Jangan paksakan diri, dinda Sekar,” ucap Wika kepadanya.&ldq
“Ayo..!”Weesshh! Wwuuttt!Tiba-tiba saja sosok Perawan Lembah Kutukan sudah berkelebat kedepan, gerakannya begitu cepat sekali, begitu cepatnya sampai-sampai sosok Perawan Lembah Kutukan sudah berkelebat kedepan, tapi bayangannya masih tertinggal dibelakang.Wajah Wika tentu saja berubah melihat kecepatan serangan Perawan Lembah Kutukan, dengan cepat Wika menggunakan jurus ‘Tarian Ular’nya.Pertarungan keduanya berlangsung sengit, tapi seperti halnya Sekarwangi yang kewalahan menghadapi kecepatan Perawan Lembah Kutukan, Bidadari Pulau Ularpun sama, kesulitan untuk mengimbangi kecepatan gerak lawannya.Hingga ; Deesss!Gerakan Bidadari Pulau Ular kalah cepat, serangan Perawan Lembah Kutukan telah menghantam tubuhnya, hingga membuat tubuh Bidadari Pulau Ular terjengkang dengan keras kebelakang.Fuuiihhh!Sebelum terpental Wika masih sempat menyemburkan ludahnya kearah wajah Perawan Lembah Kutukan
Ajian ‘Mata Ular’ yang dimiliki oleh Wika Putri si Bidadari Pulau Ular memang bukan sembarang ajian, seperti layaknya mata seekor ular, Wika mampu melihat gerakan yang sangat cepat, bahkan dalam kegelapan sekalipun, tapi Wikapun menyadari kalau lawan yang dihadapinya saat ini, Perawan Lembah Kutukan, bukan lawan yang bisa dianggap enteng, karena itu Wikapun tak sungkan-sungkan lagi untuk mengerahkan jurus-jurus tingkat tinggi dari jurus ‘ular emas’ yang dimilikinya.Jurus ‘Terjangan Maut Ular Emas’ dikerahkan, dan kini bukan hanya mampu mengimbangi serangan-serangan Perawan Lembah Kutukan, Bidadari Pulau Ularpun sanggup memberikan serangan balasan beruntun yang cukup merepotkan.Daggghh! Daggghh!Dua patukan keras tangan Bidadari Pulau Ular berhasil menghantam sosok Perawan Lembah Kutukan, hingga membuat sosok Perawan Lembah Kutukan terseret kebelakang hingga beberapa langkah. Terlihat Perawan Lembah