Share

160. Bagian 19

“Kau memang hebat, Jarwo. Tapi aku tidak membutuhkanmu lagi!" dingin suara Dewi Mawar Hitam.

"Ja.,.. Akh!"

Dengan kecepatan yang sulit diikuti mata, mendadak saja Dewi Mawar Hitam melemparkan sekuntum bunga mawar hitam yang terbuat dari logam

keras, dan kini menancap di dada pemuda itu. Dewi Mawar Hitam tersenyum melihat tubuh laki-laki yang telah memuaskan nafsunya tadi telah tergeletak tak

bernyawa dengan dada berlubang berlumuran darah.

"Hm..., apa yang dilakukannya di atas...?" bisik Dewi Mawar Hitam bergumam lirih.

Hanya dengan satu genjotan saja, tubuh ramping itu melesat ke atas, dan menjebol atap kamar penginapan ini. Dewi Mawar Hitam tahu-tahu sudah berada di luar, dan dengan manis hinggap di atas atap. Wajahnya langsung berubah ketika melihat di depannya telah berdiri seorang lelaki muda tampan dengan kepala mengenakan blangkon.

"Bintang...," desis Dewi Mawar Hitam mengenali pemuda tampan di depannya.

"Mau apa kau k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status