Share

160. Bagian 18

''Aryasuta...!" sentak Datuk Tuak terkejut.

'Tidak ada gunanya lagi dia menyamar, Datuk Tuak! Aku tidak Ingin dia celaka. Semua orang pasti mencurigainya, bahkan bukannya tidak mungkin ada yang mengenali penyamarannya!" Aryasuta beralasan.

"Setan Muka Hitam, cepatlah pergi. Bawa Dewi Mawar Hitam ke sini," kata Datuk Tuak bisa mengerti alasan Aryasuta.

"Baik, aku pergi dulu," pamit Setan Muka Hitam.

"Hati-hati! Jangan sampai ada yang melihatmu," pesan Datuk Tuak.

Setan Muka Hitam hanya tersenyum saja, kemudian melesat cepat. Dalam sekejap saja bayangannya sudah hilang dari pandangan mata Aryasuta masih duduk merenung di atas batu hitam. Pikirannya jadi kacau dengan kematian Cakar Racun di tangan Pendekar itu. Sementara Datuk Tuak sudah asyik dengan bumbung-bumbung tuaknya.

Sementara itu di Desa Jati Wangi, Dewi Mawar Hitam yang menyamar sebagai Destywuni tengah merajuk kenikmatan dengan seorang pemuda di kamar penginapannya. Pemuda tampan yan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status