Share

160. Bagian 17

"Aaaakh...!" si Cakar Racun berteriak melengking.

Dalam gulungan cahaya biru. tubuh Cakar Racun menggeliat-geliat di tanah. Bintang mendarat lunak

dekat tubuh yang menggelepar-gelepar tergulung cahaya petir biru. Bintang mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Sambil berteriak keras, dihantamnya tubuh Cakar Racun dengan kedua tangan yang terkepal.

DHUAR...!!!

Suara ledakan keras terdengar bersamaan dengan hancurnya tubuh Cakar Racun. Asap mengepul dari

tanah yang berlubang besar dan dalam di depan Bintang. Sambil menarik napas panjang, Bintang bangkit berdiri.

“Kuburkan tubuhnya di dalam lubang ini," kata Bintang begitu Bayan Sangkuri menghampiri.

"Baik, Gusti. Hamba laksanakan," jawab Bayan Sangkuri sambil membungkuk hormat.

Bayan Sangkuri segera memerintahkan beberapa orang pemuda yang entah kapan datangnya, untuk

mengurusi mayat Cakar Racun. Bintang melangkahkan kakinya menuju kedai Ki Sarmin yang bagian depannya porak-po
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status