Share

158. Bagian 21

Keesokan harinya, semuanya kembali berkumpul di aula tempat kediaman Mahaguru Jayalaksana. Semua mahaguru beserta rombongannya telah duduk ditempat yang telah dipersiapkan, sementara itu ditengah-tengah mereka tampak duduk bersimpuh sosok jelita Aria Amante dengan wajah tertunduk.

“Aria Amante.” terdengar suara Mahaguru Jayalaksana membahana ditempat itu. Aria Amante terlihat mengangkat wajahnya menatap kearah depan, dimana didepannya memang terlihat sosok Mahaguru Jayalaksana.

“Saya mahaguru.”

“Setelah melihat pertarunganmu kemarin.. Aku telah mengambil keputusan. Pusaka Pedang Merah ini memang pantas untuk kau warisi.” ucap Mahaguru Jayalaksana seraya mengangkat pusaka Pedang Merah yang ada dihadapannya, salah satu murid Mahaguru Jayalaksana terlihat bangkit berdiri mendekati Mahaguru Jayalaksana yang segera menyerahkan pusaka Pedang Merah ditangannya kepada muridnya itu, sang murid lalu menerimany

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status