Duer!! Duer!! Duer!! Duer!!
Wuutt.. Wuutt..! Bllaarrr..! Bllaarrr..!
Begitulah.. Akhirnya sosok Bintang menjadi bulan-bulanan serangan-serangan Mahaguru Jayalaksana yang datang silih berganti. Mahaguru Jayalaksana kini hanya menggunakan jurus ‘jari malaikat menggetarkan langit’ miliknya, dimana dengan kekuatan jari malaikatnya, bagaikan kilat halilintar menyambar kini terus menghantam sosok Bintang yang terkapar ditanah bagaikan hujan yang turun tanpa henti.
Sementara itu sosok Bintang yang terkapar masih tampak diliputi oleh energi keemasan yang bersumber dari ‘Jubah Sakti 9 Dewa’nya, hal inilah yang membuat Mahaguru Jayalaksana tidak mengendorkan sedikitpun serangannya, karena Mahaguru Jayalaksana yakin sosok Bintang masih terlindungi oleh energi keemasan yang menyelimuti sekujur tubuh Bintang.
Duer!! Duer!! Duer!! Duer!! Duer!! Duer!!
Wuutt.. Wuutt..! Bllaarrr..! Bllaarrr..!
Sinar hijau terang yan
Di udara, terlihat Mahaguru Jayalaksana menghentikan serangan sinar hijau terangnya dan kini berfokus pada serangan Ajian Gelap Sayuta miliknya yang terus menghimpit sosok Bintang yang berada dibawah. Mahaguru Jayalaksana terus memantau tanda-tanda kehidupan pada sosok Bintang yang berada didalam gumpalan awan hitam petir tersebut, bila dirasa tanda-tanda kehidupan Bintang mulai menghilang, Mahaguru Jayalaksana akan segera menghentikan serangannya. Apa yang dilakukan oleh Mahaguru Jayalaksana juga dilakukan oleh eyang Mandalaksana dan kedua mahaguru lainnya. Sementara Roro dan Ajeng terlihat sangat cemas dengan keadaan Bintang.Mahaguru Jayalaksana yang masih berada diudara, tiba-tiba saja raut wajahnya berubah, bukan wajah Mahaguru Jayalaksana saja yang berubah, tapi wajah eyang Mandalaksana dan kedua mahaguru lainnyapun ikut berubah, apa yang menjadi penyebabnya? tanda-tanda kehidupan Bintang tiba-tiba saja menghilang.Cling... Cling...! Cling...!! Cling...!
“Sudah cukup sampai disini, Mahaguru Jayalaksana” tiba-tiba saja ditelinga Mahaguru Jayalaksana terngiang sebuah suara yang diyakini Mahaguru Jayalaksana adalah suara Bintang.“Aku belum kalah, Tuan Bintang” ucap Mahaguru Jayalaksana mengirimkan suaranya lewat angin ketelinga Bintang. Seiring dengan itu, Mahaguru Jayalaksana terlihat mengangkat tangan kanannya dan mengarahkan jari telunjuknya kearah Bintang untuk melancarkan serangannya kembali, tapi wajah Mahaguru Jayalaksana tiba-tiba saja berubah, karena bagaimana tidak, secara tiba-tiba saja sosok Bintang sudah berada tepat didepan matanya. Cepat sekali gerakan yang Bintang lakukan, sampai-sampai tak terlihat oleh Mahaguru Jayalaksana, gerakan Bintang cepat tanpa suara.Tak ingin berlarut dalam rasa terkejutnya, Mahaguru Jayalaksana langsung melancarkan serangan jari malaikatnya kepada Bintang yang kini sudah berdiri tepat dihadapannya, hanya berjarak satu langkah didepannya, dalam jarak sed
Tuk...!Eyang Mandalaksana tampak melepaskan totokan yang mendera ditubuh Mahaguru Jayalaksana sehingga kini Mahaguru Jayalaksana kembali bisa menggerakan tubuhnya.Roro dan Ajeng yang juga sudah turun ke arena pertarungan, terlihat langsung merangkul Bintang di kiri dan kanan.“Kanda tidak apa-apakan?” tanya Ajeng dengan lembut. Bintang haya tersenyum dan mengangguk.“Bagaimana luka dalam kanda?” tanya Roro dengan khawatir.“Sudah tidak apa-apa dinda” jawab Bintang lembut.Di antara semua orang yang ada ditempat itu, hanya dua sosok yang tampak menatap berbeda melihat kemesraan Bintang dengan kedua istrinya, dia adalah Amanda Gayatri dan Aria Amante.-o0o-Malam itu, Mahaguru Jayalaksana meminta putri angkatnya, Amanda Gayatri untuk menemuinya dikamar, hal ini tentu saja membuat Amanda heran, karena tak biasanya ayah angkatnya melakukan hal itu.Saat ini Amanda Gayatri s
Tok... Tok... Tok...!Baru saja dikatakan, sebuah ketukan terdengar didepan pintu. Mahaguru Jayalaksana dan Amanda Gayatri segera berpaling kearah pintu. Wajah keduanya berubah. Bila Mahaguru Jayalaksana tersenyum melihat sosok Bintang yang ada didepan pintu, berbeda dengan Amanda Gayatri yang langsung memerah wajahnya melihat sosok Bintang.“Silahkan masuk Tuan Bintang” ucap Mahaguru Jayalaksana mempersilahkan sosok Bintang yang ada didepan pintu untuk masuk. Bintang sendiri cukup heran melihat Mahaguru Jayalaksana yang mengundangnya malam-malam untuk bertemu, apalagi mengundangnya kedalam kamar, tidak diruangan aula seperti biasa, ditambah yang ada dikamar itu hanya Mahaguru Jayalaksana dan Amanda Gayatri, tapi akhirnya Bintang melangkah masuk juga, dihadapan Mahaguru Jayalaksana dan Amanda Gayatri, Bintang menjura hormat.“Mari, silahkan duduk Tuan Bintang” ucap Mahaguru Jayalaksana lagi, Bintang pun duduk dikursi yang ada diruangan it
Bintang berjalan menyelusuri lorong bangunan besar yang menjadi tempat kediaman Mahaguru Jayalaksana. Bintang baru saja meninggalkan kamar Mahaguru Jayalaksana dimana Mahaguru Jayalaksana akhirnya bisa menerima alasan Bintang menolak perjodohan dirinya dengan Amanda Gayatri. Sebelum pergi meninggalkan kamar Mahaguru Jayalaksana, Bintang masih dapat melihat raut wajah Amanda Gayatri yang cantik ayu tampak murung.Baru saja keluar dari rumah utama Mahaguru Jayalaksana, langkah Bintang tiba-tiba saja terhenti, dihadapannya tampak menghadang dua sosok perempuan cantik berpakaian sangat seksi yang kini juga tampak menatap kearah Bintang dengan senyum-senyum nakalnya.“Nadien... Genne” ucap Bintang menyebutkan nama kedua perempuan bertubuh seksi nan montok itu.Kedua perempuan berparas cantik terkesan nakal inipun tampak berjalan mendekati Bintang.“Mahaguru kami ingin bertemu dengan kakang” ucap Nadien si Ratu Pemikat dengan lembut. Bin
Sserrrr!!!Tiba-tiba saja sosok dari balik tirai sutra melesat cepat kearah Bintang, Bintang cukup terkejut.Pllakk.. Pllakk.. Pllakk.. Pllakk..!Beberapa kali Bintang memapaki serangan tersebut, dan selanjutnya terjadilah pertarungan antara Bintang dengan sosok seorang wanita bercadar yang terus menyerangnya dengan gencar.Pllakk.. Pllakk.. Pllakk.. Pllakk..!Terlihat beberapa kali Bintang berhasil menangkis serangan wanita bercadar tersebut, hebatnya lagi Bintang menghindar dan menangkis serangan wanita bercadar tanpa sedikitpun menggeser tubuhnya.Walaupun mengenakan cadar, tapi pakaian yang dikenakan oleh perempuan itu dikatakan sangat seksi dan menantang, bagaimana tidak, mengenakan pakaian ungu dan Mengenakan mahkota kecil dikepalanya dengan mengenakan gelang lempengan emas di kedua lengannya. Penampilannya begitu seksi dan sangat menggoda sekali, terutama dibagian pahanya, dimana kain yang membungkus kakinya tampak membelah panjang hi
“Kenapa diam saja tuan?” tanya Mahaguru Mellya menyadarkan keterpanaan Bintang, maka tanpa menunggu waktu lagi Bintang segera menundukkan wajahnya dan melumat bibir sensual dan indah milik Mahaguru Mellya. Mahaguru Mellyapun tak tinggal diam, dibalasnya lumatan Bintang dengan tak kalah buas. Bahkan dengan berani Mahaguru Mellya memainkan lidahnya didalam mulut Bintang, Bintang pun membalasnya.Keduanya terus menerus memainkan lidah, sehingga lidah keduanya saling membelit. Keduanya dapat merasakan kalau air liur mereka berdua menetes-netes di sekitar bibir karena keduanya berciuman sangat lama. Tangan Bintang yang tadi mencengkram kedua tangan Mahaguru Mellya diatas kepalanya sudah dilepaskan dan dengan cepat Mahaguru Mellya langsung melingkarkan kedua tangannya dileher Bintang dan menariknya dengan kuat, seakan tak ingin melepaskan lagi lumatannya pada bibir Bintang. Bintang pun tak mau kalah, direngkuhnya tubuh indah Mahaguru Mellya kedalam pelukannya.Ma
Dikamar, Bintang terlihat tengah duduk menyandar di sandaran tempat tidur, sementara didada Bintang terlihat menyandar pula sosok jelita berkulit putih mulus, hidungnya mancung, bibirnya ranum memerah, bila kita lihat lebih teliti, ternyata sosok jelita yang tengah menyandarkan dirinya dipelukan Bintang itu adalah sosok Sabina, Sabina yang biasanya selalu mengenakan pakaian hijab panjang disekujur tubuhnya, dari ujung kepala sampai kaki, hanya mata dan kedua tangannya yang terlihat, tapi kali ini Sabina tampak berbeda, mengenakan gaun putih tidur yang begitu indah karena terbuat dari sutra lembut yang berwarna keperakan sehingga begitu serasi dengan kulit tubuhnya yang putih dan mulus. Rambutnya yang selama ini tidak pernah terlihat oleh siapapun kecuali Bintang suaminya, kini dibiarkan tergerai dengan indahnya hingga sebatas pinggang, sosok Sabina memang tergolong tinggi, mungkin tingginya mencapai 182 cm, dibanding Bintang, mungkin sosok Sabina sedikit lebih tinggi, sehingga pakai