Share

158. Bagian 22

Sementara itu wajah Jaya Sampoerna terlihat berubah mendengar penolakan dari Aria Amante. Apalagi saat melihat tatapan Aria Amante kepada Bintang. Mahaguru Jayalaksana sendiri masih tetap diam ditempatnya.

“Baiklah.. Jika memang begitu kenyataannya.” ucap Mahaguru Jayalaksana akhirnya. Bagi Mahaguru Jayalaksana hal itu tidak menjadi masalah, yang penting pusaka Pedang Merah masih tetap berada ditangannya, dan itu berarti untuk mewujudkan keinginannya mendapatkan Pedang Alam Semesta akan segera terlaksana. Mahaguru Jayalaksana kemudian terlihat memandang kearah Bintang yang terlihat masih sibuk meringis kesakitan, karena Roro dan Ajeng yang terus mencubitinya.

“Tuan Bintang.” terdengar suara menggema Mahaguru Jayalaksana. Roro dan Ajeng yang sibuk mencubit Bintang menghentikan tindakan mereka dan kini mereka memandang kearah Mahaguru Jayalaksana.

“Ada satu hal yang sangat membuatku penasaran, jika hal ini tak diwuju

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status