“Jangan mengada-ngada kau Danzo!” bentak Yukimura.
“Aku tidak mengada-ngada Yukimura. Ryuki adalah keturunan generasi ke-28 di Klan Zhe Ninja. Tapi nyonya Kozuki wajahnya tidak pernah berubah sampai sekarang” ucap Danzo hingga membuat Bintang dan Yukimura terlihat saling pandang.
“Tuan harus berhati-hati, hamba yakin kalau nyonya Kozuki sudah mengetahui tentang kematian Ryuki, pasti nyonya Kozuki akan membuat perhitungan dengan tuan” ucap Danzo lagi. Bintang tampak mengangguk mantap.
“Lalu akan tuan apakan kedua mata ini?”
“Ryuki memintaku untuk memberikan kedua matanya kepada nona Zhang Yuqi”
“Nona Zhang Yuqi dari aliran Pedang Walet Terbang!” ucap Danzo dan Yukimura hampir bersamaan.
“Benar”
“Tapi untuk sementara kau boleh menyimpannya tuan Danzo” ucap Bintang lagi seraya menyerahkan botol itu kepada Danzo. Dengan tangan bergetar Danzo me
SATU MINGGU lamanya Bintang berada diBukit Bayangan menemani keluarganya, kini saatnya Bintang untuk kembali ke kerajaan Setyo Kencana. Dengan menggunakan sembrani, akhirnya Bintang pergi meninggalkan Bukit Bayangan menuju Setyo Kencana, tapi ditengah perjalanan, tiba-tiba saja Bintang mengubah arah. Bintang berniat menuju Kerajaan Antapura terlebih dahulu untuk memboyong istrinya, Putri Aurellya ke Setyo Kencana.Antapura adalah sebuah kerajaan kecil yang terkenal sangat makmur, karena terkenal sebagai penghasil rempah-rempah. Karena kemakmurannyalah yang membuat kerajaan Antapura menjadi incaran-incaran kerajaan lain yang ingin menguasainya. Tapi karena Putri Aurellya merupakan istri dari gusti prabu Setyo Kencana, maka kerajaan Antapura masih aman dari rongrongan kerajaan lain.Saat ini Putri Aurellya tengah berada dikamarnya, ditemani sang ibunda tercinta. Sudah beberapa mingg
“Orang yang tuan putri tunggu-tunggu selama ini, gusti prabu Setyo Kencana.” ucap dayang istana tersenyum hingga membuat wajah Putri Aurellya langsung berubah dengan mata membesar.“Kanda prabu Bintang ?!” ulang Putri Aurellya. Dayang istana hanya mengangguk tersenyum.Seketika itu juga Putri Aurellya langsung berbalik arah dan berlari menuju ke kamar mandinya, terdengar dari luar kamar mandi, Putri Aurellya sedang mandi dengan terburu-buru, keluar dari kamar mandi, Putri Aurellya hanya tampak mengenakan sehelai handuk dan tanpa memperdulikan pandangan permaisuri dan dayang istana, Putri Aurellya langsung berlari kearah meja riasnya, dengan cepat Putri Aurellya merias wajahnya. Bahkan sambil merias wajahnya, Putri Aurellya tampak bangkit berdiri lalu memilah pilih pakaian yang ada dilemari kamarnya. Semuanya hanya disaksikan oleh permaisuri dan dayang istana dengan heran, tapi kemudian keduanya tampak saling pandang dan tersenyum.
Dihadapan keduanya tampak pula duduk seorang laki-laki berpakaian pendekar yang membelakangi pandangan Putri Aurellya dan permaisuri, sosok ini pula yang kini menjadi perhatian Putri Aurellya. Dengan sangat perlahan, Putri Aurellya tampak melangkahkan kakinya kedepan, keringat dingin tampak memancar keluar dari wajah jelita Putri Aurellya.“K..A..NDA..” terdengar suara bergetar Putri Aurellya menyebutkan satu nama. Ucapan Putri Aurellya cukup menyita perhatian, gusti prabu Antapura dan sosok yang membelakanginya terlihat berpaling kearahnya. Sosok itu kemudian bangkit berdiri dan membalikkan tubuhnya menghadap kearah Putri Aurellya.“Kanda” kembali Putri Aurellya mengucapkan nama itu dengan suara bergetar. Bahkan kedua mata indah Putri Aurellya terlihat langsung berkaca-kaca, sementara sosok yang ada dihadapannya yang memang tak lain adalah Bintang, terlihat tersenyum kearahnya dengan mengangkat kedua tangannya.Tanpa menunggu la
SETYO KENCANA. Kerajaan yang selalu menjadi buah bibir setelah mencapai kemenangan gemilang atau pertempuran hebat yang telah lalu. Kerajaannya makmur, rakyatnya juga sejahtera. Inilah gambaran kerajaan Setyo Kencana saat ini, dibawah kepemimpinan Bintang dan atas bantuan Mahapatih Suryo Barata yang menjalankan roda pemerintahan bila Bintang tidak ada. Setyo Kencana benar-benar menjadi kerajaan yang gemah ripah loh jinawi.Gerbang kotaraja Setyo Kencana terlihat begitu ramai dengan lalu lalang orang-orang, baik yang keluar maupun yang masuk kedalam kotaraja, begitu ramainya, sampai-sampai setiap orang yang menggunakan kuda tunggangan, harus turun dan membawa kudanya berjalan bersamanya.Hal ini pula yang dilakukan sepasang muda mudi yang tampak mengenakan caping dikepala mereka. Keduanya tampak menuntun kuda mereka beriringan melewati pintu gerbang kotaraja. Bila menilik pakaian keduanya, dapat dipastikan kalau sosok lelaki bercaping adalah s
Tapi walaupun begitu, Mahapatih Suryo Barata tetap mempersiapkan pesta atas kembalinya Bintang ke Setyo Kencana dan pesta kemeriahan itu akan dihadiri oleh seluruh masyarakat kotaraja.Malam itu, semua masyarakat kotaraja tampak bergembira, hiasan disepanjang jalan ibukota dan istana Setyo Kencana tampak penuh gemerlap. Berita kembalinya raja mereka sudah tersebar dan masyarakat kotaraja menyambutnya dengan suka cita.Hiburan jaipong dan ronggengpun ikut memeriahkan suasana, para penari yang cantik-cantik terlihat mempersembahkan tarian mereka diatas sebuah panggung yang dipersiapkan, tentu saja yang menarik perhatian pada malam itu adalah bintang utamanya, sosok cantik dan jelita Melati juga sosok anggun dan jelita Pudjasari, kedua wanita inilah yang menjadi perhatian dan Bintang utama malam itu, sehingga sorak sorai tepuk tangan bergemuruh terdengar begitu membahana dikotaraja Setyo Kencana menyambut penampilan keduanya yang memikat perhati
Malam masih berlangsung larut, tapi pesta masih berlanjut. Sementara di panggung kehormatan, tidak terlihat lagi sosok Bintang dan yang lainnya yang rupanya sudah meninggalkan tempat itu.Melati, gadis cantik yang menjadi pesona terindah malam itu baru saja menyelesaikan aksi pentas yang memukau orang-orang yang melihat pertunjukannya, selanjutnya giliran Pudjasari yang memperlihatkan kemampuan ronggengnya yang sudah pasti juga akan sangat memukau pandangan orang-orang yang melihatnya.Melati sendiri segera kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Begitu berada dikamarnya.“Aowwwhh...!!” Melati menjerit kaget saat tiba-tiba saja sepasang tangan kekar sudah memeluk erat tubuhnya dari belakang. Saat Melati menoleh kebelakang, wajahnya yang tadi terkejut berubah tersenyum.“Kanda prabu.” ucap Melati tersenyum melihat Bintang yang ada dibelakangnya dan kini sedang memeluk tubuhnya dari belakang.“Bagus sekali penampilanmu t
PULAU ULAR, demikian orang menyebutnya, karena mungkin pulau ini hanya dihuni oleh sekelompok ular-ular yang jumlahnya tidak terhitung. Menurut salah satu cerita legenda yang berkembang dimasyarakat, ular-ular yang ada di Pulau Ular dulunya adalah manusia, tapi kemudian terkutuk menjadi hewan melata (ular). Ada versi cerita lainnya yang menyebutkan jika ular-ular tersebut adalah jelmaan, maka dari itu dipercaya jika seseorang membawa pulang ular tersebut bisa menjadi petaka untuknya. Entah fiktif atau fakta, sebaiknya kita selalu menghormati dan tetap berperilaku baik dimanapun kita berada.Sosok Bintang tampak berdiri terpaku diatas perahu yang dinaikinya, tatapan Bintang tertuju lurus pada Pulau Ular yang ada dihadapannya. Setelah berada beberapa hari di istana Setyo Kencana, Bintang pergi ke Pulau Ular untuk segera memboyong Wika Putri, si Bidadari Pulau Ular ke Setyo Kencana. Begitu perahunya menyentuh pantai, Bintangp
Bintang yang bingung, hanya bergerak mengikuti langkah nenek ular yang menuju kedalam goa. Sementara itu belang dan hitam si anaconda raksasa terlihat mengiringi langkah Bintang dengan sesekali mendesis-desis tajam.Nenek ular terus mengajak Bintang memasuki goa ular lebih dalam. Hingga akhirnya langkah nenek ular berhenti. Bintang yang mengiringi dibelakangnya ikut berhenti. Bintang terlihat mengikuti pandangan nenek ular yang tampak menatap tajam kearah depan. Dan seketika itu juga kedua mata Bintang membesar.Di ujung pandangannya, tepatnya diatas sebuah gundukan besar yang Bintang ketahui sebagai kuburan ana, siular anaconda yang menjadi ibu angkat Wika Putri, terlihat sesosok tubuh yang tengah duduk termenung, menatap kosong kearah depan. Tapi bukan pemandangan itu yang mengejutkan Bintang, melainkan sosok yang tengah duduk termenung tersebut bukanlah berwujud manusia sempurna, melainkan berwujud setengah manusia setengah ular, dimana dari kepala sampai ke pinggan