Share

151. Bagian 12

Malam itu mereka berpesta kecil ditepian air terjun dengan menyantap ayam panggang buatan Bintang yang memang sudah sangat terkenal lezat. Sebuah api unggun besar tampak menyala sehingga menghangatkan mereka semua yang ada disekeliling api unggun tersebut.

“Bujang, tadi aku sempat mampir ke atas lembah, gubuk kita?” Bintang menghentikan ucapannya, seakan ada sesuatu yang sangat berat yang Bintang tidak bisa ucapkan.

“Sejak ayah meninggal, aku memang tidak pernah merawat gubuk itu lagi Bintang. Bahkan aku tidak pernah tidur lagi disana. Aku lebih banyak tidur didalam goa” ucap Bujang Sakti seraya menatap kearah air terjun dimana dibalik terjun itu memang ada sebuah goa yang biasanya menjadi tempat latihan Bintang saat menimba ilmu dari mendiang sesepuh Raja Penidur.

“Kulihat kau sedikit kurusan Bujang. Apa kau juga malas makan?”

“Bisa saja kau, Bintang. Aku memang lebih banyak tidur daripada makan, maka ja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status