“Ketempat ibu, apa Shorouq tau tempatnya?” tanya Dewi Awatara dengan bingung, karena memang tidak ada orang tau dimana tempat kediaman Dewi Awatara, kali ini Putri Shorouq terlihat tersenyum mendengar hal itu.
“Suami Shorouq tau, ibunda. Katanya dia adalah sahabat ibunda sewaktu perang Wijayanagara” ucap Putri Shorouq lagi hingga lagi-lagi wajah Dewi Awatara berubah mendengarnya.
“Siapa.. siapa nama suamimu itu, Shorouq?” tanya Dewi Awatara cepat.
“Kak Bintang namanya ibunda.” ucap Putri Shorouq lembut, lagi dan lagi wajah Dewi Awatara berubah mendengar hal itu. Seperti melihat sambaran petir didepan wajahnya. Hal ini tentu membuat Putri Shorouq heran melihatnya. Apalagi saat Putri Shorouq melihat kedua mata ibunya tiba-tiba saja tampak berkaca-kaca, semakin membuat Putri Shorouq bingung dan heran.
“Ada apa ibunda?” tanya Putri Shorouq cepat saat melihat ibunya hanya terpaku terdiam.
Weerrr....Dewi Awatara mengibaskan tangannya, sebuah cermin muncul ditelapak tangan Putri Shorouq. Dengan cermin itu kini Putri Shorouq melihat wajahnya, benar saja, mata ketiga Putri Shorouq terlihat juga terbuka diantara kedua matanya yang lain. Pantas saja Putri Shorouq merasakan pandangannya sejak tadi sangat tajam.“Ini berarti kekuatan reinkarnasi shiwa sudah menyatu dalam dirimu, Shorouq.” ucap Dewi Awatara lagi. Putri Shorouq memang tidak terkejut mendengar hal itu, karena ayahandanya, Sultan Fathullah memang pernah menceritakan tentang hal itu kepadanya, bila mata ketiganya sudah terbuka, itu berarti kekuatan reinkarnasi shiwa sudah menyatu didalam dirinya.“Ibu membawamu kemari, selain ingin mewariskan tenaga kekuatan dewa yang telah ibu latih selama ribuan tahun, ibu juga akan mewariskan Purana Awatara milik ibu kepadamu..” ucap Dewi Awatara.“Purana Awatara. Ilmu apa itu ibunda
“Liat keningmu Shorouq!” ucap Dewi Awatara. Putri Shorouq segera melakukannya, dan betapa terkejut Putri Shorouq saat melihat dari mata ketiganya terlihat garis-garis keemasan yang membuat sebuah guratan-guratan dikeningnya yang Putri Shorouq sendiri tak mengerti maksudnya, garis-garis itu berhulu dikedua mata Putri Shorouq.“Apa ini ibunda?” tanya Putri Shorouq lagi.“Itu adalah Segel kekuatan dewa Shorouq. Segel itu sudah menyatu dengan Tryambaka Deva (Tiga Mata Tuhan) milikmu, jika kau ingin menggunakannya, maka segel itu akan muncul..” ucap Dewi Awatara menjelaskan.“Sekarang coba kau fokuskan konsentrasimu pada mata ketigamu untuk menarik Segel kekuatan dewamu itu.” perintah Dewi Awatara. Tanpa banyak membantah Putri Shorouq segera melakukannya. Dengan memejamkan kedua matanya, Putri Shorouq berniat untuk menarik Segel kekuatan dewanya. Perlahan terlihat guratan-gur
“Tanpa menggunakan Segel kekuatan dewa saja, kecepatan dewamu sudah sangat luar biasa Shorouq. Apalagi jika kau menggunakan Segel kekuatan dewa, maka kecepatan dewamu akan bertambah berkali-kali lipat..” ucap Dewi Awatara lagi hingga semakin membuat Putri Shorouq terlihat sangat gembira sekali mendengar hal itu.“Sekarang kita akan menguji kekuatanmu” ucap Dewi Awatara lagi.Weerrr....Kembali Dewi Awatara mengibaskan tangannya, sebuah batu berukuran besar muncul dihadapan mereka, ukurannya mungkin seukuran 3 ekor gajah dewasa yang digabung menjadi satu.“Coba kau hancurkan batu itu dengan pukulanmu Shorouq!” ucap Dewi Awatara hingga membuat wajah Putri Shorouq terlihat berubah, menatap kearah batu besar yang ada dihadapannya, lalu kemudian kembali menatap kearah ibunya, Dewi Awatara. Balik lagi memandang kearah batu besar dan balik lagi memandang ibunya seakan tak percaya dengan apa yang disuruh oleh
SINAR BIAS keemasan memancar keluar dari ufuk timur, bias keemasan yang berasal dari matahari yang saat ini masih belum menampakkan dirinya di ufuk timur, tapi dari bias keemasan yang muncul, sebentar lagi matahari akan segera terbit. Jalanan kota terlihat masih sepi, karena tidak banyak orang yang keluar kejalan, jalanan tampak becek karena diguyur hujan deras malam tadi, kebanyak orang lebih memilih nongkrong diwarung-warung kopi untuk membicarakan fenomena alam yang terjadi malam tadi.Tentu saja fenomena ini banyak menimbulkan berbagai macam pendapat. Ada yang mengatakan bahwa Bathara Shiwa tengah perang tanding dengan Bathara Wisnu di khayangan sehingga terjadi bulan purnama. Beberapa tokoh sakti yang ahli ramal ataupun nujum mengatakan ada seseorang yang sedang menuntut ilmu kesaktian tingkat tinggi. Mereka beranggapan bahwa ilmu-ilmu kesaktian yang diburu para pendekar sekarang ini adalah ilmu yang mustahil dikuasai manusia. Itulah sebabnya para tokoh sakti beranggapan
Seekor kuda putih dipacu dengan pelan melewati pintu gerbang sebuah kota, diatasnya tampak sepasang muda-mudi yang mengenakan caping cadar diwajahnya, tapi melihat sosok dan penampilan keduanya, mereka tak lain adalah Bintang dan Putri Shorouq. Diluar gerbang kota, Bintang menghentikan langkah kuda putih gagahnya.“Jadi kita tak jadi menuju pulau tempat kediaman ibumu, Shorouq?” tanya Bintang.“Tidak kak, ibunda bilang pulau itu sudah tidak ada lagi, tenggelam kedasar lautan.” jelas Putri Shorouq.“Jadi kemana kita sekarang?” tanya Bintang lagi.“Terserah kakak, Shorouq akan ikut kemanapun suami Shorouq pergi.” ucap Putri Shorouq tersenyum dibalik caping cadar yang dikenakannya.“Baiklah jika begitu.” ucap Bintang lagi seraya mulai memacu kudanya kembali kedepan, Putri Shorouq sendiri terlihat langsung memeluk erat tubuh Bintang dari belakang.Siang itu, Bintang dan Putri Shorouq me
Bila Putri Shorouq yang sebelumnya, pasti akan ketakutan melihat kemunculan kedua Utusan Iblis Langit yang baru saja muncul dihadapan mereka, tapi Putri Shorouq yang sekarang bukan lagi Putri Shorouq yang dulu, kini bahkan Putri Shorouq tampak tersenyum melihat kedatangan keduanya.“Biar Shorouq yang coba dulu menghadapi mereka kak!” ucap Putri Shorouq kepada Bintang. Bintang tampak terdiam sejenak seraya menatap kearah Putri Shorouq. Belum lagi Bintang memberikan persetujuannya, Putri Shorouq tiba-tiba saja sudah melangkah mendekati Bintang, dan ;Cuupp!Satu kecupan lembut sudah dilayangkan oleh Putri Shorouq dipipi Bintang, lalu kemudian Putri Shorouq melangkah kedepan, berhadapan langsung dengan kedua Utusan Iblis Langit yang kini terlihat saling pandang, keduanya heran, karena sebelumnya saat pertemuan mereka, Putri Shorouq selalu terlihat takut dan selalu bersembunyi, tapi sekarang justru Putri Shorouq yang melangkah kehadapan
Adu kekuatanpun terjadi, Iblis Penghancur mencoba menarik peti dan tutup peti mati besinya yang dicengkram dengan kuat oleh Putri Shorouq.“Shorouq.. Awas!” teriak Bintang memperingatkan. Tanpa Bintang peringatkanpun, Putri Shorouq sebenarnya sudah dapat merasakan ada desiran halus yang datang dari arah belakangnya.Gaarrggghhh!!! Gaarrggghhh!!!Putri Shorouq menghempaskan cengkramannya pada peti mati besi milik Iblis Penghancur, hal ini langsung membuat Iblis Penghancur terpental kebelakang, disaat itu juga, Putri Shorouq langsung berbalik, tepat disaat serangan pedang milik Iblis Pedang Neraka berada tepat didepan wajahnya. Tak ada waktu bagi Putri Shorouq untuk menghindar, hingga Putri Shorouq terpaksa harus menangkis serangan pedang Iblis Pedang Neraka dengan tangan kanannya.Dagghhh!Apa yang terjadi berikutnya sungguh sangat mengejutkan, serangan pedang yang dilancarkan oleh Iblis Pedang Neraka dengan te
Huuppp!Putri Shorouq tiba-tiba menghentakkan tubuhnya melompat tinggi keudara. Sosok Putri Shorouq terus melayang tinggi diudara, ini bukan lompatan tapi sosok Putri Shorouq terlihat melayang diudara.Tapp!!!Di udara, Putri Shorouq tiba-tiba saja mengatupkan kedua tanganya dan memejamkan kedua matanya.Iblis Penghancur dan Iblis Pedang Neraka yang melihat Putri Shorouq akan mengeluarkan kemampuannya terlihat saling pandang.“Bantu aku melompat keudara untuk menangkapnya. Iblis Pedang Neraka!” ucap Iblis Penghancur. Iblis Pedang Neraka terlihat mengangguk mantap.Huuppp!Iblis Penghancur melompat tinggi dengan peti besi berkepala banteng besar miliknya, seiring dengan itu pula Iblis Pedang Neraka melepaskan Pedang Neraka terbangnya.Hyyaattt! Wuuttt!Pedang Neraka terbang melesat keudara.Tappp!!!Iblis Penghancur tampak menjejakkan kakinya
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig