MALAM DATANG. Di tepi danau, terlihat sebuah gubuk yang tidak terlalu besar. Di dalamnya tampak 4 nyala api kecil yang terletak dimasing-masing 4 sudut gubuk tersebut, sebelumnya tidak ada satupun gubuk yang berada didekat danau kaca tersebut, tapi dengan kemampuan Purana Awatara, Adriana merubah wujud sebuah batu besar menjadi gubuk. Di dalamnya hanya ada sebuah ranjang dimana diatasnya terlihat sosok Bintang dan Adriana yang tengah berbaring manja dengan merebahkan dirinya diatas dada Bintang.
Bintang sendiri tampak mengamati keadaan didalam gubuk tersebut.
“Hebat sekali kau sekarang Adriana, ilmu Purna Watara mu sudah begitu sempurna” ucap Bintang mengagumi kemampuan Adriana yang mampu merubah batu besar menjadi sebuah gubuk.
“Purana Awatara kak,” ulang Adriana tersenyum mendengar Bintang selalu salah menyebutkan nama Purana Awatara.
“Iya, seperti itulah pokoknya” kata Bintang tert
“Oh ya, Aku ingin tanya satu hal padamu?" tanya Bintang sambil melepas pagutan mautnya.Adriana hanya mendesah saja, “Apa yang ingin kakak tanyakan ?"“Kenapa sekarang kau memanggilku, kakak?”“Aaaah.. kakak !" seru Adriana sambil memukul-mukul pelan dada Bintang. Apalagi jika bukan pukulan mesra."Memangnya kakak tidak suka?""Tentu saja suka dan ingin sekali." sahut Bintang sambil menangkap dua tangan mulus yang kini menempel di dada bidangnya. “Apakah kau benar-benar mencintaiku?" tanya Bintang tiba-tiba. Pertanyaan yang mendadak itu langsung membuat selebar pipi Adriana merah merona. Gadis itu hanya mengangguk pelan."Sejak kapan?" tanya Bintang sambil memandang lekat mata bening biru didepannya.Dengan muka semakin menunduk karena malu, ia berkata, "Sejak kakak menyelamatkan diriku dari sergapan ikan gajah waktu itu. Mulai saat itu aku sudah berjanji dalam hatiku bahwa aku akan mengabdikan diri
Sosok mahkluk besar terlihat membayang di dalam pilar yang meninggi dan …Byarrr!Hancur meluruh bersamaan dengan luruhnya air.Crakk! Crass!Sebentuk gelombang besar tercipta kala luruhan air menyentuh permukaan air bahkan batu yang menjadi tempat jejakan Adriana sempat bergoyang beberapa waktu saat terhantam riak gelombang air danau, namun tidak lama kemudian, air danau tenang kembali.Di atas sana, terlihat satu sosok tubuh bertelanjang dada dengan posisi berdiri tegak lurus di udara. Lalu perlahan, ia berjalan-melayang turun mendekati Adriana. Sekilas saja, bisa diketahui betapa sempurnanya ilmu peringan tubuh yang dimiliki Bintang.Tap!Tepat berdiri kokoh di depan sosok cantik yang terlihat menawan dengan aliran keringat yang membasah.“Bagaimana?” sapanya setelah beberapa lama.“Eh… oh… apa…?” kata Adriana tergugu.Ditariknya hidung mancung Adriana dengan ge
”Sekarang giliranku menyerang,” ucap Bintang santai.Adriana bingung.”Dua tangan dan dua kaki sudah mengunci ruang gerakku. Dengan apa kakak akan menyerangku? Pakai kepala !?””Ya... pake tangan ketiga, dong!” sahut Bintang santai.”Tangan ketiga?” ucap Adriana, bingung. “Mana?””Lha ini ... ”Bintang segera mendorongkan bawah perutnya ke depan.Slepp!“Aaahhh... ” desis Adriana. “Kakak... curang...!”Adriana baru ingat, kalau bagian bawahnya sekarang ini bebas merdeka alias tidak pakai apa-apa sebagai penutupnya. Jadi serangan ’tangan ketiga’ alias area bawah Bintang dengan sukses langsung menembus gerbang liang surga yang sudah terkuak karena salah satu kaki Adriana tertahan bahu kiri Bintang. Seperempat bagian dari area bawah Bintang sudah masuk ke dalam dengan sukses.“Ihh... Kakak ini, pagi-pagi ud
Wajahnya tampak kembali memerah-muda, matanya penuh sinar gairah sekaligus kelembutan, terbuka menatap mata Bintang tanpa berkejap. Bibirnya yang basah kini agak terbuka, dan nafasnya mulai memburu. Kedua bukit kenyal tegak menjulang di dadanya, berguncang-guncang sedikit seirama gerakan tubuh pemiliknya.“Ohhhh...“ Adriana mendesah, dan tangannya berteletekan keras di dada Bintang yang bidang, bertopang mencari penguatan di sana. Gerakannya semakin cepat, tetapi ia juga terkadang berhenti manakala ia memutar pinggulnya selagi area bawah Bintang terbenam dalam-dalam meski tidak bisa penuh. Bagaimana pun juga, senjata pusaka Bintang memang lain dari pada yang lain.Pada saat seperti itu, Adriana memejamkan mata erat-erat, dan merintih-rintih nikmat dan Bintang merasakan denyut-denyut halus di bawah sana, di sepanjang batang-kenyal-pejal yang semakin lama semakin tegang saja.Lalu ia bergerak turun-naik lagi. Membuka matanya lagi, yang kini mulai mered
Cukup lama Adriana menggeliat-geliat menikmati puncak birahinya, sebelum akhirnya terengah-engah dan membuka matanya bagai seseorang yang baru bangun dari mimpi menggairahkan. Kedua matanya bersinar terang penuh kepuasan dan kebahagian. Belum pernah rasanya Bintang melihat mata yang begitu ekspresif!“Ohhhh...“ akhirnya Adriana bisa mendesahkan ucapannya sambil masih agak terengah, “Bagaimana aku bisa hidup tanpa Kakak, kalau begini ... “Bintang hanya tersenyum mendengar pengakuan polos itu. Dia tahu, Adriana cuma mendramatisir cintanya, seakan-akan gairah-gairah asmara ini sematalah yang mengikat cinta mereka. Bintang meraih tubuh telanjang itu dan merebahkannya di atas tubuhnya. Adriana mengerang manja, meluruskan kaki dan membiarkan dirinya melintang di atas tubuh Bintang ini. Rasanya damai sekali dunia ini sehabis percintaan menggebu-gebu. Pelukan Bintang bagai sebuah pelindung raksasa yang mampu mengusir segala nestapa dan gundah dan gulan
LANGIT membentang luas, biru dan indah, segerombolan awan berarak terlihat membentuk beberapa rupa abstrak yang begitu indah, sungguh mahakarya luar biasa dari sang pencipta.Kharrrkkhhhhh !!!Sebuah lengkingan keras terdengar membahana diudara luas, seiring dengan melintasnya bayangan raksasa diantara awan-awan berarak itu. Bayangan dan suara lengkingan yang ternyata berasal dari sosok seekor rajawali putih raksasa yang terbang tinggi melintasi langit. Diatas punggung rajawali putih raksasa itu tampak duduk seorang lelaki muda tampan berpakaian rahib yang tak lain adalah Bintang. Dari punggung rajawali putih raksasa, Bintang mengamati keadaan dibawahnya.“Disana Adriana!” tunjuk Bintang kearah sebuah lembah, rupanya rajawali putih raksasa yang menjadi tunggangan Bintang saat ini adalah Adriana yang tentu saja telah menggunakan kemampuan Purana Awataranya untuk merubah dirinya menjadi seekor rajawali.Kharrrkkhhhhh !!!Kembali
Wajah Adriana tersenyum sumringah saat melihat sosok Bintang yang sudah kembali kesosok semula, Bintang tampak mengenakan pakaian merah berjubah biru, seperti pakaian yang biasa Bintang kenakan, yang berbeda hanya rambut Bintang yang biasanya terkuncir seperti ekor kuda, kini rambut Bintang pendek, sehingga ikat kepala yang biasa Bintang gunakan untuk mengikat rambutnya, kini Bintang gunakan melingkar dikepalanya, tapi tetap saja dalam pandangan Adriana, sosok Bintang terlihat begitu tampan dan gagah, mungkin itulah cinta, segala sesuatu selalu dipandang indah bagi orang yang dipandang dengan penuh cinta.Adriana dengan cepat mendekati Bintang. Tanpa canggung Adriana langsung memeluk lengan kanan Bintang.“Kakak gagah sekali. Aku makin cinta dan sayang sama kakak” ucap Adriana menempel erat pada Bintang, seperti prangko, tapi Adriana heran melihat sikap dingin Bintang, saat Adriana menatap kearah wajah Bintang, Bintang seperti tengah memikirkan sesuatu. &ld
“Memang itu tujuan saya, Rahib. Agar saya dapat bertemu dengan sahabat saya ini dipenjara” jelas Bintang hingga kembali membuat wajah Rahib wanita itu berubah. Rahib wanita terlihat terdiam mendengar hal itu.“Kalau saya boleh tau, siapa Rahib ini sebenarnya ? dan tempat apa ini? sepertinya tidak terurus sekali” tanya Bintang hingga membuat Rahib wanita kembali mengalihkan pandangannya kearah Bintang.“Namaku Rahib Mi Tee, ini adalah Kuil Awatara dan aku adalah Generasi ke-8 penjaga Kuil Awatara ini!” jelas Rahib wanita yang bernama Rahib mi tee. Wajah Bintang dan Adriana langsung berubah mendengar ucapan Rahib Mi Tee, hingga membuat keduanya saling pandang satu sama lain. Yang membuat keduanya terkejut dengan ucapan Rahib Mi Tee barusan adalah nama Kuil Awatara yang baru saja disebutkan oleh Rahib Mi Tee, Bintang sendiri baru menyadari kalau saat masuk kedalam kuil tua tersebut, Bintang memang dapat meliha