Share

142. Bagian 13

Cukup lama Adriana menggeliat-geliat menikmati puncak birahinya, sebelum akhirnya terengah-engah dan membuka matanya bagai seseorang yang baru bangun dari mimpi menggairahkan. Kedua matanya bersinar terang penuh kepuasan dan kebahagian. Belum pernah rasanya Bintang melihat mata yang begitu ekspresif!

“Ohhhh...“ akhirnya Adriana bisa mendesahkan ucapannya sambil masih agak terengah, “Bagaimana aku bisa hidup tanpa Kakak, kalau begini ... “

Bintang hanya tersenyum mendengar pengakuan polos itu. Dia tahu, Adriana cuma mendramatisir cintanya, seakan-akan gairah-gairah asmara ini sematalah yang mengikat cinta mereka. Bintang meraih tubuh telanjang itu dan merebahkannya di atas tubuhnya. Adriana mengerang manja, meluruskan kaki dan membiarkan dirinya melintang di atas tubuh Bintang ini. Rasanya damai sekali dunia ini sehabis percintaan menggebu-gebu. Pelukan Bintang bagai sebuah pelindung raksasa yang mampu mengusir segala nestapa dan gundah dan gulan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status