LANGIT membentang luas, biru dan indah, segerombolan awan berarak terlihat membentuk beberapa rupa abstrak yang begitu indah, sungguh mahakarya luar biasa dari sang pencipta.
Kharrrkkhhhhh !!!
Sebuah lengkingan keras terdengar membahana diudara luas, seiring dengan melintasnya bayangan raksasa diantara awan-awan berarak itu. Bayangan dan suara lengkingan yang ternyata berasal dari sosok seekor rajawali putih raksasa yang terbang tinggi melintasi langit. Diatas punggung rajawali putih raksasa itu tampak duduk seorang lelaki muda tampan berpakaian rahib yang tak lain adalah Bintang. Dari punggung rajawali putih raksasa, Bintang mengamati keadaan dibawahnya.
“Disana Adriana!” tunjuk Bintang kearah sebuah lembah, rupanya rajawali putih raksasa yang menjadi tunggangan Bintang saat ini adalah Adriana yang tentu saja telah menggunakan kemampuan Purana Awataranya untuk merubah dirinya menjadi seekor rajawali.
Kharrrkkhhhhh !!!
Kembali
Wajah Adriana tersenyum sumringah saat melihat sosok Bintang yang sudah kembali kesosok semula, Bintang tampak mengenakan pakaian merah berjubah biru, seperti pakaian yang biasa Bintang kenakan, yang berbeda hanya rambut Bintang yang biasanya terkuncir seperti ekor kuda, kini rambut Bintang pendek, sehingga ikat kepala yang biasa Bintang gunakan untuk mengikat rambutnya, kini Bintang gunakan melingkar dikepalanya, tapi tetap saja dalam pandangan Adriana, sosok Bintang terlihat begitu tampan dan gagah, mungkin itulah cinta, segala sesuatu selalu dipandang indah bagi orang yang dipandang dengan penuh cinta.Adriana dengan cepat mendekati Bintang. Tanpa canggung Adriana langsung memeluk lengan kanan Bintang.“Kakak gagah sekali. Aku makin cinta dan sayang sama kakak” ucap Adriana menempel erat pada Bintang, seperti prangko, tapi Adriana heran melihat sikap dingin Bintang, saat Adriana menatap kearah wajah Bintang, Bintang seperti tengah memikirkan sesuatu. &ld
“Memang itu tujuan saya, Rahib. Agar saya dapat bertemu dengan sahabat saya ini dipenjara” jelas Bintang hingga kembali membuat wajah Rahib wanita itu berubah. Rahib wanita terlihat terdiam mendengar hal itu.“Kalau saya boleh tau, siapa Rahib ini sebenarnya ? dan tempat apa ini? sepertinya tidak terurus sekali” tanya Bintang hingga membuat Rahib wanita kembali mengalihkan pandangannya kearah Bintang.“Namaku Rahib Mi Tee, ini adalah Kuil Awatara dan aku adalah Generasi ke-8 penjaga Kuil Awatara ini!” jelas Rahib wanita yang bernama Rahib mi tee. Wajah Bintang dan Adriana langsung berubah mendengar ucapan Rahib Mi Tee, hingga membuat keduanya saling pandang satu sama lain. Yang membuat keduanya terkejut dengan ucapan Rahib Mi Tee barusan adalah nama Kuil Awatara yang baru saja disebutkan oleh Rahib Mi Tee, Bintang sendiri baru menyadari kalau saat masuk kedalam kuil tua tersebut, Bintang memang dapat meliha
Tiga tombak dihadapan Rahib Mi Tee, Adriana menghentikan langkahnya.“Jangan kau kira, hanya kau yang bisa jurus perubahan” ucap Adriana lagi seraya membentangkan pedang ditangan kanannya kearah Rahib Mi Tee.“Bagus. Kita lihat, ilmu perubahan siapa yang paling hebat diantara kita!” ucap Rahib Mi Tee terlihat begitu bersemangat.“Ayo!” ucap Adriana tak kalah penuh semangat.Hyyaattt !!!Hiyyyaattt !!!Hampir bersamaan, Rahib Mi Tee dan Adriana sama-sama melesat kedepan dengan senjata masing-masing ditangan.Trang ! Trang ! Trang ! Trang ! Trang !Pertarungan keduanya berlangsung sengit, sementara itu Bintang ditempatnya hanya terlihat memperhatikan jalannya pertarungan.Trang ! Trang ! Trang ! Trang ! Trang !Pedang dan Tongkat ditangan masing-masing terus beradu satu sama lain hingga menimbulkan pijaran bunga api yang berpijar-pijar.Belasan jurus bahkan puluhan jurus be
Tiga-empat helaan napas, asap pun buyar.Ghhraaaumm....!!!Auman dahsyatpun kembali terdengar, sosok sang raja rimba kini berdiri dihadapan harimau, seekor singa.Selanjutnya kedua hewan buas inipun bertarung dengan sengitnya, saling cakar, saling terkam satu sama lain, sungguh mengerikan bila melihat langsung pertarungan kedua hewan penguasa rimba ini, sejauh ini perubahan hewan Adriana masih berada diatas Rahib Mi Tee.Ghhraaaumm....!!!Terbukti, sosok harimau tampak tersungkur dibawah injakan kaki si raja rimba yang berdiri gagah diatasnya.Bluub! Pashh!Asap hitam berbuntal-buntal keluar. Tubuh harimau kembali diselimuti asap, si raja rimba segera melompat menjauh dan pada akhirnya ... sosok harimau berubah menjadi seekor gorila berukuran raksasa.Arrrrggkkkkk !!!Gorila hitam besar itu berteriak keras dengan memukul-mukul dadanya sendiri, sungguh aneh kenapa gorila melakukan hal itu, biar dibilang kuat mungkin.
Bintang yang ingin menjawab hal itu, menghentikan niatnya karena Adriana yang memegang lembut lengannya, Bintang berpaling.“Biar Adriana saja, kak” ucap Adriana tersenyum kepada Bintang. Adriana sendiri tanpa menunggu persetujuan Bintang segera maju melangkah kedepan. Dua tombak dihadapan Rahib Mi Tee, Adriana menghentikan langkahnya.“Rahib Mi Tee... berapa jurus perubahan yang sudah kau kuasai?” tanya Adriana“Aku sudah menguasai hingga 50 jurus perubahan, kau !?” jawab Rahib Mi Tee dan bertanya kembali dengan sinis.Jawaban dan pertanyaan sinis yang dilontarkan oleh Rahib Mi Tee justru disambut senyuman oleh Adriana.“Tadi kau bilang, kau adalah Generasi ke-8 penjaga Kuil Awatara ini, lalu guru besarmu generasi ke-1 sudah menguasai berapa jurus perubahan?” bukannya menjawab pertanyaan sinis Rahib Mi Tee, Adriana justru kembali bertanya.“Guru besar menguasai 100 jurus perubah
Rahib Mi Tee tiba-tiba saja langsung menjatuhkan dirinya dihadapan Dewi Awatara dan langsung menjura hormat dengan bersujud dihadapan Dewi Awatara. Rahib Mi Tee tau kalau hanya orang-orang yang memiliki jurus perubahan sempurna yang bisa menjelma menjadi sosok seorang dewa atau dewi. Karena itulah Rahib Mi Tee yakin kalau yang ada dihadapannya saat ini adalah sosok Dewi Awatara yang asli.Sementara itu Adriana yang saat ini tengah menjelma menjadi sosok Dewi Awatara tampak memalingkan wajahnya kearah Bintang dan melempar senyumnya kearah Bintang. Bintang hanya ikut tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Adriana yang mengerjai lawannya.Perlahan sosok Adriana kembali ke sosoknya semula, sementara itu Rahib Mi Tee masih bersujud dihadapannya tanpa berani mengangkat wajahnya.“Bangunlah rahib” ucap Adriana lembut.Perlahan Rahib Mi Tee segera mengangkat wajahnya, tapi Rahib Mi Tee belum berani untuk bangkit berdiri.&ldquo
“Aku ingin kau menjadi mata-mata bagi Wijayanagara” ucap Adriana lagi. Kali ini Rahib Mi Tee terlihat terdiam mendengar hal itu, hingga ;“Baik, hamba bersedia dewi” ucap Rahib Mi Tee akhirnya, hingga terlihat Adriana menarik nafas lega mendengar hal itu. Sejenak Adriana mengalihkan pandangannya kembali kearah Bintang. Rahib Mi Tee yang melihat hal itu ikut mengarahkan pandangannya kearah Bintang.“Maaf dewi, bolehkah saya bertanya?”“Silahkan”“Sebenarnya ada hubungan apa dewi dengannya?” tanya Rahib Mi Tee lagi.“Memangnya kenapa?”“Tadi dewi mengatakan kalau dia adalah kekasih, tapi dia mengatakan sahabat” ucap Rahib Mi Tee bingung. Adriana terdiam mendengar hal itu.“Itu bukan urusanmu rahib” ucap Adriana akhirnya hingga membuat Rahib Mi Tee terdiam.Keduanya berhenti berbicara saat melihat sosok Bintang telah membuka kedua matan
HARI sudah menjelang sore saat Bintang melangkahkan kakinya menaiki sebuah bukit, dari informasi yang diberikan oleh Adriana, bukit yang saat ini menjadi tempat tujuan Bintang merupakan perbatasan Kesultanan Bijapur dan Kesultanan Ahmadnagar. Bintang berniat untuk bermalam diatas bukit itu sekalian mengamati situasi. Tak perlu menunggu lama bagi Bintang untuk tiba dipuncak bukit terjal itu, sejenak Bintang memperhatikan keadaan dari atas bukit, benar apa yang dikatakan oleh Adriana, dari kejauhan Bintang dapat melihat Kesultanan Bijapur dan Kesultanan Ahmadnagar dari arah yang berbeda.Kesultanan Ahmadnagar, jaraknya masih sangat jauh dari bukit dimana tempat Bintang berada saat ini, tapi Bintang tetap ingin mencoba untuk melihatnya dengan ajian mata dewanya. Maka ajian mata dewapun dikerahkan. Walau masih bisa melihat cukup jelas, tapi karena banyak bangunan-bangunan tinggi dikotaraja Kesultanan Ahmadnagar, Bintang hanya bisa melihat bangunan-bangunan terse