Share

142. Bagian 15

last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-08 01:02:59

Wajah Adriana tersenyum sumringah saat melihat sosok Bintang yang sudah kembali kesosok semula, Bintang tampak mengenakan pakaian merah berjubah biru, seperti pakaian yang biasa Bintang kenakan, yang berbeda hanya rambut Bintang yang biasanya terkuncir seperti ekor kuda, kini rambut Bintang pendek, sehingga ikat kepala yang biasa Bintang gunakan untuk mengikat rambutnya, kini Bintang gunakan melingkar dikepalanya, tapi tetap saja dalam pandangan Adriana, sosok Bintang terlihat begitu tampan dan gagah, mungkin itulah cinta, segala sesuatu selalu dipandang indah bagi orang yang dipandang dengan penuh cinta.

Adriana dengan cepat mendekati Bintang. Tanpa canggung Adriana langsung memeluk lengan kanan Bintang.

“Kakak gagah sekali. Aku makin cinta dan sayang sama kakak” ucap Adriana menempel erat pada Bintang, seperti prangko, tapi Adriana heran melihat sikap dingin Bintang, saat Adriana menatap kearah wajah Bintang, Bintang seperti tengah memikirkan sesuatu. &ld

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   142. Bagian 16

    “Memang itu tujuan saya, Rahib. Agar saya dapat bertemu dengan sahabat saya ini dipenjara” jelas Bintang hingga kembali membuat wajah Rahib wanita itu berubah. Rahib wanita terlihat terdiam mendengar hal itu.“Kalau saya boleh tau, siapa Rahib ini sebenarnya ? dan tempat apa ini? sepertinya tidak terurus sekali” tanya Bintang hingga membuat Rahib wanita kembali mengalihkan pandangannya kearah Bintang.“Namaku Rahib Mi Tee, ini adalah Kuil Awatara dan aku adalah Generasi ke-8 penjaga Kuil Awatara ini!” jelas Rahib wanita yang bernama Rahib mi tee. Wajah Bintang dan Adriana langsung berubah mendengar ucapan Rahib Mi Tee, hingga membuat keduanya saling pandang satu sama lain. Yang membuat keduanya terkejut dengan ucapan Rahib Mi Tee barusan adalah nama Kuil Awatara yang baru saja disebutkan oleh Rahib Mi Tee, Bintang sendiri baru menyadari kalau saat masuk kedalam kuil tua tersebut, Bintang memang dapat meliha

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-08
  • Ksatria Pengembara Season 2   142. Bagian 17

    Tiga tombak dihadapan Rahib Mi Tee, Adriana menghentikan langkahnya.“Jangan kau kira, hanya kau yang bisa jurus perubahan” ucap Adriana lagi seraya membentangkan pedang ditangan kanannya kearah Rahib Mi Tee.“Bagus. Kita lihat, ilmu perubahan siapa yang paling hebat diantara kita!” ucap Rahib Mi Tee terlihat begitu bersemangat.“Ayo!” ucap Adriana tak kalah penuh semangat.Hyyaattt !!!Hiyyyaattt !!!Hampir bersamaan, Rahib Mi Tee dan Adriana sama-sama melesat kedepan dengan senjata masing-masing ditangan.Trang ! Trang ! Trang ! Trang ! Trang !Pertarungan keduanya berlangsung sengit, sementara itu Bintang ditempatnya hanya terlihat memperhatikan jalannya pertarungan.Trang ! Trang ! Trang ! Trang ! Trang !Pedang dan Tongkat ditangan masing-masing terus beradu satu sama lain hingga menimbulkan pijaran bunga api yang berpijar-pijar.Belasan jurus bahkan puluhan jurus be

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-08
  • Ksatria Pengembara Season 2   142. Bagian 18

    Tiga-empat helaan napas, asap pun buyar.Ghhraaaumm....!!!Auman dahsyatpun kembali terdengar, sosok sang raja rimba kini berdiri dihadapan harimau, seekor singa.Selanjutnya kedua hewan buas inipun bertarung dengan sengitnya, saling cakar, saling terkam satu sama lain, sungguh mengerikan bila melihat langsung pertarungan kedua hewan penguasa rimba ini, sejauh ini perubahan hewan Adriana masih berada diatas Rahib Mi Tee.Ghhraaaumm....!!!Terbukti, sosok harimau tampak tersungkur dibawah injakan kaki si raja rimba yang berdiri gagah diatasnya.Bluub! Pashh!Asap hitam berbuntal-buntal keluar. Tubuh harimau kembali diselimuti asap, si raja rimba segera melompat menjauh dan pada akhirnya ... sosok harimau berubah menjadi seekor gorila berukuran raksasa.Arrrrggkkkkk !!!Gorila hitam besar itu berteriak keras dengan memukul-mukul dadanya sendiri, sungguh aneh kenapa gorila melakukan hal itu, biar dibilang kuat mungkin.

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-09
  • Ksatria Pengembara Season 2   142. Bagian 19

    Bintang yang ingin menjawab hal itu, menghentikan niatnya karena Adriana yang memegang lembut lengannya, Bintang berpaling.“Biar Adriana saja, kak” ucap Adriana tersenyum kepada Bintang. Adriana sendiri tanpa menunggu persetujuan Bintang segera maju melangkah kedepan. Dua tombak dihadapan Rahib Mi Tee, Adriana menghentikan langkahnya.“Rahib Mi Tee... berapa jurus perubahan yang sudah kau kuasai?” tanya Adriana“Aku sudah menguasai hingga 50 jurus perubahan, kau !?” jawab Rahib Mi Tee dan bertanya kembali dengan sinis.Jawaban dan pertanyaan sinis yang dilontarkan oleh Rahib Mi Tee justru disambut senyuman oleh Adriana.“Tadi kau bilang, kau adalah Generasi ke-8 penjaga Kuil Awatara ini, lalu guru besarmu generasi ke-1 sudah menguasai berapa jurus perubahan?” bukannya menjawab pertanyaan sinis Rahib Mi Tee, Adriana justru kembali bertanya.“Guru besar menguasai 100 jurus perubah

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-09
  • Ksatria Pengembara Season 2   142. Bagian 20

    Rahib Mi Tee tiba-tiba saja langsung menjatuhkan dirinya dihadapan Dewi Awatara dan langsung menjura hormat dengan bersujud dihadapan Dewi Awatara. Rahib Mi Tee tau kalau hanya orang-orang yang memiliki jurus perubahan sempurna yang bisa menjelma menjadi sosok seorang dewa atau dewi. Karena itulah Rahib Mi Tee yakin kalau yang ada dihadapannya saat ini adalah sosok Dewi Awatara yang asli.Sementara itu Adriana yang saat ini tengah menjelma menjadi sosok Dewi Awatara tampak memalingkan wajahnya kearah Bintang dan melempar senyumnya kearah Bintang. Bintang hanya ikut tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Adriana yang mengerjai lawannya.Perlahan sosok Adriana kembali ke sosoknya semula, sementara itu Rahib Mi Tee masih bersujud dihadapannya tanpa berani mengangkat wajahnya.“Bangunlah rahib” ucap Adriana lembut.Perlahan Rahib Mi Tee segera mengangkat wajahnya, tapi Rahib Mi Tee belum berani untuk bangkit berdiri.&ldquo

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-09
  • Ksatria Pengembara Season 2   142. Bagian 21

    “Aku ingin kau menjadi mata-mata bagi Wijayanagara” ucap Adriana lagi. Kali ini Rahib Mi Tee terlihat terdiam mendengar hal itu, hingga ;“Baik, hamba bersedia dewi” ucap Rahib Mi Tee akhirnya, hingga terlihat Adriana menarik nafas lega mendengar hal itu. Sejenak Adriana mengalihkan pandangannya kembali kearah Bintang. Rahib Mi Tee yang melihat hal itu ikut mengarahkan pandangannya kearah Bintang.“Maaf dewi, bolehkah saya bertanya?”“Silahkan”“Sebenarnya ada hubungan apa dewi dengannya?” tanya Rahib Mi Tee lagi.“Memangnya kenapa?”“Tadi dewi mengatakan kalau dia adalah kekasih, tapi dia mengatakan sahabat” ucap Rahib Mi Tee bingung. Adriana terdiam mendengar hal itu.“Itu bukan urusanmu rahib” ucap Adriana akhirnya hingga membuat Rahib Mi Tee terdiam.Keduanya berhenti berbicara saat melihat sosok Bintang telah membuka kedua matan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-09
  • Ksatria Pengembara Season 2   142. Bagian 22

    HARI sudah menjelang sore saat Bintang melangkahkan kakinya menaiki sebuah bukit, dari informasi yang diberikan oleh Adriana, bukit yang saat ini menjadi tempat tujuan Bintang merupakan perbatasan Kesultanan Bijapur dan Kesultanan Ahmadnagar. Bintang berniat untuk bermalam diatas bukit itu sekalian mengamati situasi. Tak perlu menunggu lama bagi Bintang untuk tiba dipuncak bukit terjal itu, sejenak Bintang memperhatikan keadaan dari atas bukit, benar apa yang dikatakan oleh Adriana, dari kejauhan Bintang dapat melihat Kesultanan Bijapur dan Kesultanan Ahmadnagar dari arah yang berbeda.Kesultanan Ahmadnagar, jaraknya masih sangat jauh dari bukit dimana tempat Bintang berada saat ini, tapi Bintang tetap ingin mencoba untuk melihatnya dengan ajian mata dewanya. Maka ajian mata dewapun dikerahkan. Walau masih bisa melihat cukup jelas, tapi karena banyak bangunan-bangunan tinggi dikotaraja Kesultanan Ahmadnagar, Bintang hanya bisa melihat bangunan-bangunan terse

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-10
  • Ksatria Pengembara Season 2   142. Bagian 23

    Puncak pertarungan keduanya, ledakan beruntun dan dahsyat terjadi dipuncak bukit tersebut hingga membuat bukit itu bergetar dengan hebat. Baik sosok wanita berpakaian putih maupun wanita berpakaian keemasan terlihat sama-sama melompat mundur dan keduanya terlihat sama-sama melempar senyum.“Lama tidak bertemu, ternyata kemampuanmu masih segitu-gitu aja, Jenna” ucap wanita berpakaian putih.“Hik hik hik..! kau sendiri juga begitu Anvesh. Tidak ada kemajuan sama sekali” balas wanita berpakaian keemasan tertawa ringan.Anvesh dan Jenna, tentu kita sudah mengenal kedua nama ini, karena memang keduanya adalah Ratu Neraka Es dan Ratu Neraka Api.Keduanya kemudian terlihat mengambil duduk berdekatan disebuah pohon tumbang yang ada diantara mereka.“Apa kabarmu, Anvesh?”“Seperti yang kau lihat, Jenna”Keduanya kemudian terlihat sama-sama menatap kedepan, sebuah pemandangan luas terhampar dihada

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-10

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status