Share

124. Bagian 8

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sosok berjubah putih itu menyingkap jubah dikepalanya hingga terlihatlah seraut wajah cantik jelita yang tentu kita mengenalinya, dia adalah Ratu Neraka Es.  Bintang tiba-tiba terbangun dan bangkit duduk dari pembaringannya.

“Ratu Es! Apa yang kau lakukan disini?!” ucap Bintang.

“Tuan sudah lihat apa yang aku lakukan bukan ?” ucap Ratu Neraka Es dengan tersenyum nakal.

“Jadi kau yang terus mengikutiku selama ini Ratu Es.” ucap Bintang yang memang sudah menyadari kalau ada yang mengikutinya, bahkan sejak berada dipintu gerbang kota sore tadi, tapi Bintang belum tau kalau sosok yang mengikutinya itu adalah Ratu Neraka Es. Ratu Neraka Es sendiri dengan tersenyum menggoda tampak bangkit dan mengambil duduk disebelah Bintang.

“Aku sudah menghianati Iblis Langit, kalau tidak mengikuti tuan. Kemana lagi aku harus meminta perlindungan” ucap Ratu Neraka Es lagi.

“Bukankah kau bisa pergi kem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   124. Bagian 9

    Keesokan harinya, Bintang kembali melanjutkan perjalanannya, tapi kali ini Bintang tidak sendiri, Ratu Neraka Es berjalan menemaninya, Ratu Neraka Es berjanji saat tiba di wilayah kerajaan Wijayanagara, Ratu Neraka Es akan pergi meninggalkan Bintang sendiri. Maka Bintangpun tidak bisa menolaknya lagi mendengar hal itu. Kini bersama Ratu Neraka Es, keduanya segera melanjutkan perjalanan mereka. Keduanya tampak mengenakan caping bambu dikepala mereka.Tak sampai setengah hari perjalanan, Bintang dan Ratu Neraka Es sudah tiba diperbatasan wilayah Wijayanagara, keduanya tampak melewati sebuah jalan setapak yang ada dipinggiran sebuah hutan. Dari arah yang berlawanan terlihat pula dua sosok bercaping yang tengah berjalan kearah mereka.Sosok ke-4nya terlihat semakin berjalan mendekat dan semakin terlihat kini kalau kedua orang bercaping yang berjalan berlawanan arah dengan Bintang dan Ratu Neraka Es adalah dua sosok rahib, dan Bintang sedikit tertarik melihat pakaian kedua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   124. Bagian 10

    Malam itu, Ratu Neraka Es mengajak Bintang untuk menginap di alam terbuka, disebuah tempat yang cukup lapang hingga terlihat oleh kedua orang rahib yang mengikuti mereka. Api unggun menyala dengan terang, untunglah malam itu cuaca bersahabat, bulan dan Bintang-bintang tampak bertaburan menerangi tempat itu.Ratu Neraka Es tampak dengan manja menjatuhkan dirinya kedalam pelukan Bintang dengan menyandarkan dirinya dipangkuan Bintang.“Sepertinya mereka hanya ingin mengamati pergerakan kita tuan” ucap Ratu Neraka Es dengan suara pelan. Bintang mengangguk pertanda setuju dengan apa yang diucapkan oleh Ratu Neraka Es.“Apa tuan sudah siap menjalankan rencana !” ucap Ratu Neraka Es lagi.“Rencana apa Ratu Es?” tanya Bintang bingung.“Rencana untuk membuat mereka menyesal karena telah mengikuti kita” sambung Ratu Neraka Es lagi kepada Bintang dengan tersenyum.“Apa rencananya?” tanya Binta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   124. Bagian 11

    Sinar keemasan memancar dari ufuk timur, padahal matahari belum menampakkan dirinya lagi, tapi kehangatannya sudah memancar terlebih dulu dipermukaan bumi.“Adik ke-9” sebuah suara terdengar membangunkan sosok jelita Rahib Gye yang masih tertidur. Rahib Gye terlihat mulai terbangun dengan mengucek-ngucek kedua matanya. Meski jelas-jelas kelihatan kalau baru saja bangun tidur, namun raut wajah Rahib Gye benar-benar membuat jantung setiap pria berdegup keras. Wajahnya demikian cantik dan lembut memancarkan pesona luar biasa. Kalau saja keberadaannya tidak ditemani Rahib Sakka, mungkin orang akan mengira dia seorang bidadari yang turun ke bumi.“Kakak ke-7” ucap Rahib Gye melempar senyum indahnya kepada sosok Rahib Sakka yang ada disebelahnya.“Mereka sudah pergi adik ke-9” ucap Rahib Sakka lagi hingga membuat wajah Rahib Gye berubah, dengan cepat sosok Rahib Gye berbalik untuk melihat kearah suatu pandangan. Benar saja, tidak te

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   124. Bagian 12

    “Apakah Anoman tewas ditangan tuan?” tanya Rahib Sakka tak sabar.“Jika yang rahib maksud adalah Anoman yang bergelar Iblis Kebajikan, benar! Iblis Kebajikan telah tewas ditangan saya dalam sebuah pertarungan yang adil” ucap Bintang akhirnya.“Kami juga tau, kalau Anoman telah bergabung dengan Iblis Langit, tapi walau bagaimanapun Anoman dulunya pernah menjadi anggota Aliran Jalan Menuju Nirwana dan menjadi saudara kami. Sekali saudara, selamanya akan menjadi saudara” ucap Rahib Gye lagi dengan lembut. Sungguh tenang dan lembut pembawaan Rahib Gye sehingga membuat Bintang mengagumi sikap dan pembawaannya.“Jika tuan tidak keberatan, sudikah tuan ikut bersama kami ke tibet, untuk menjelaskan secara langsung dihadapan ketua kami, Dalai Lama” sambung Rahib Gye lagi.“Tidak bisa, kami juga memiliki urusan penting di Wijayanagara yang tak bisa ditunda-tunda!” ucap Ratu Nerak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   124. Bagian 13

    Tapi dengan sangat tenang sekali Bintang bergerak menghindari serangan kedua kepalan tinju Rahib Sakka, tanpa sedikitpun menggeser kedua kakinya, Bintang meliuk-liukkan tubuhnya untuk menghindari serangan dahsyat kepalan budha Rahib Sakka. Rahib Sakka tidak sedikitpun mengendorkan serangannya, justru jurus kepalan budha semakin digencarkannya.Deebbb! Deebbb! Deebbb! Deebbb!Lama-lama Bintang kewalahan juga, hingga akhirnya Bintang terpaksa harus menggunakan satu tangannya untuk menepis setiap serangan dahsyat Rahib Sakka yang datang, tapi tetap, Bintang sedikitpun belum menggeser tubuh dan kedua kakinya yang masih ada ditempatnya. Hal ini membuat Ratu Neraka Es dan Rahib Gye terkagum-kagum melihat kemampuan yang Bintang perlihatkan.Berbeda bagi Rahib Sakka sendiri, justru Rahib Sakka semakin penasaran karena tak satupun serangannya yang berhasil mengenai lawannya, bahkan untuk membuat lawannya bergeser dari tempatnya saja Rahib Sakka belum ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   124. Bagian 14

    Begitu lolos, Bintang langsung melancarkan jurus keduanya, “Telapak bayangan, Heaa!”Serangan yang berupa puluhan Telapak bayangan itu langsung menuju kearah Rahib Sakka, dan ini bukanlah serangan sembarangan, terbukti :Bbummm!!! Bbummm!!! Bbummm!!!Ledakan-ledakan dahsyat terjadi saat kepalan budha bertemu dengan puluhan Telapak bayangan milik Bintang hingga membuat tempat itu kini luluh lantah oleh serangan dahsyat keduanya. Tapi jurus Telapak bayangan Bintang lebih banyak dari serangan Rahib Sakka, sehingga pukulan Telapak bayangan masih terus menyerang kebawah. Kepulan asap tercipta dari ledakan-ledakan yang terjadi, sosok Bintang sendiri kini sudah melayang turun dengan ringannya kembali kebawah. Sesaat Bintang terlihat menatap kearah lawannya yang masih tertutup oleh kabut asap yang secara perlahan mulai sirna, kedua mata Bintang terlihat membesar melihat keadaan Rahib Sakka tidak sedikitpu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   124. Bagian 15

    “Rasakan jurus akhir Kepalan budhaku ini..” Rahib Sakka secara memasang kuda-kudanya.Ditempatnya Bintangpun segera membentuk kuda-kuda. Bintang terlihat merapatkan kedua kaki dan mengembangkan kedua tangannya, perlahan kedua tangan Bintang bergerak merapat keatas, menyatukan kedua telapak tangannya,“Kepalan budha, Heaaaa!” Rahib Sakka melesat dengan pukulan dahsyat kepalan budha tingkat akhirnya.“Bangsawan Membelah Matahari, yeahhhhh!”Wusshh,.!!!Sekeblat sinar bulan sabit berwarna kemerahan membentuk sebuah golok raksasa, menyongsong serangan Rahib Sakka.Bleeppp,.!!! zzeegghhh,.!!!Dua jurus dahsyat itu kini saling bertemu ditengah-tengah, dan kini terlihatlah sosok keduanya yang saling beradu tenaga dalam.Bllaarrrrrrrr..!!!Saat itulah terjadi ledakan dahsyat yang sangat luar biasa, ledakan yang membuat tempat itu bergetar seakan mau runtuh.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   124. Bagian 16

    Ledakan dahsyat yang terjadi dari pertempuran dahsyat Bintang dan Rahib Sakka juga mengejutkan Rahib Gye yang saat ini tengah beradu kesaktian dengan Ratu Neraka Es. Baik Rahib Gye maupun Ratu Neraka Es terlihat sama-sama menghentikan serangan dan saling melompat mundur, keduanya terlihat menatap kearah tempat dimana pertarungan Bintang dan Rahib Sakka terjadi.“Sepertinya pertarungan mereka sudah berakhir” ucap Ratu Neraka Es lagi. “Dan pertarungan kitapun harus segera berakhir” sambung Ratu Neraka Es lagi seraya menghimpun kembali hawa sakti es abadinya.Rahib Gye yang masih khawatir dengan keadaan Rahib Sakka, tak diberi kesempatan oleh Ratu Neraka Es untuk berfikir lebih jauh. Mau tak mau Rahib Gye juga terpaksa harus menghimpun hawa sakti nirwananya. Terdengar lantunan sutra nirwana dari bibir indah Rahib Gye. Bila dari sosok Ratu Neraka Es keluar aura berwarna putih seputih salju yang mengeluarkan hawa dingin, dari sosok

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status