Malam itu, Ratu Neraka Es mengajak Bintang untuk menginap di alam terbuka, disebuah tempat yang cukup lapang hingga terlihat oleh kedua orang rahib yang mengikuti mereka. Api unggun menyala dengan terang, untunglah malam itu cuaca bersahabat, bulan dan Bintang-bintang tampak bertaburan menerangi tempat itu.
Ratu Neraka Es tampak dengan manja menjatuhkan dirinya kedalam pelukan Bintang dengan menyandarkan dirinya dipangkuan Bintang.
“Sepertinya mereka hanya ingin mengamati pergerakan kita tuan” ucap Ratu Neraka Es dengan suara pelan. Bintang mengangguk pertanda setuju dengan apa yang diucapkan oleh Ratu Neraka Es.
“Apa tuan sudah siap menjalankan rencana !” ucap Ratu Neraka Es lagi.
“Rencana apa Ratu Es?” tanya Bintang bingung.
“Rencana untuk membuat mereka menyesal karena telah mengikuti kita” sambung Ratu Neraka Es lagi kepada Bintang dengan tersenyum.
“Apa rencananya?” tanya Binta
Sinar keemasan memancar dari ufuk timur, padahal matahari belum menampakkan dirinya lagi, tapi kehangatannya sudah memancar terlebih dulu dipermukaan bumi.“Adik ke-9” sebuah suara terdengar membangunkan sosok jelita Rahib Gye yang masih tertidur. Rahib Gye terlihat mulai terbangun dengan mengucek-ngucek kedua matanya. Meski jelas-jelas kelihatan kalau baru saja bangun tidur, namun raut wajah Rahib Gye benar-benar membuat jantung setiap pria berdegup keras. Wajahnya demikian cantik dan lembut memancarkan pesona luar biasa. Kalau saja keberadaannya tidak ditemani Rahib Sakka, mungkin orang akan mengira dia seorang bidadari yang turun ke bumi.“Kakak ke-7” ucap Rahib Gye melempar senyum indahnya kepada sosok Rahib Sakka yang ada disebelahnya.“Mereka sudah pergi adik ke-9” ucap Rahib Sakka lagi hingga membuat wajah Rahib Gye berubah, dengan cepat sosok Rahib Gye berbalik untuk melihat kearah suatu pandangan. Benar saja, tidak te
“Apakah Anoman tewas ditangan tuan?” tanya Rahib Sakka tak sabar.“Jika yang rahib maksud adalah Anoman yang bergelar Iblis Kebajikan, benar! Iblis Kebajikan telah tewas ditangan saya dalam sebuah pertarungan yang adil” ucap Bintang akhirnya.“Kami juga tau, kalau Anoman telah bergabung dengan Iblis Langit, tapi walau bagaimanapun Anoman dulunya pernah menjadi anggota Aliran Jalan Menuju Nirwana dan menjadi saudara kami. Sekali saudara, selamanya akan menjadi saudara” ucap Rahib Gye lagi dengan lembut. Sungguh tenang dan lembut pembawaan Rahib Gye sehingga membuat Bintang mengagumi sikap dan pembawaannya.“Jika tuan tidak keberatan, sudikah tuan ikut bersama kami ke tibet, untuk menjelaskan secara langsung dihadapan ketua kami, Dalai Lama” sambung Rahib Gye lagi.“Tidak bisa, kami juga memiliki urusan penting di Wijayanagara yang tak bisa ditunda-tunda!” ucap Ratu Nerak
Tapi dengan sangat tenang sekali Bintang bergerak menghindari serangan kedua kepalan tinju Rahib Sakka, tanpa sedikitpun menggeser kedua kakinya, Bintang meliuk-liukkan tubuhnya untuk menghindari serangan dahsyat kepalan budha Rahib Sakka. Rahib Sakka tidak sedikitpun mengendorkan serangannya, justru jurus kepalan budha semakin digencarkannya.Deebbb! Deebbb! Deebbb! Deebbb!Lama-lama Bintang kewalahan juga, hingga akhirnya Bintang terpaksa harus menggunakan satu tangannya untuk menepis setiap serangan dahsyat Rahib Sakka yang datang, tapi tetap, Bintang sedikitpun belum menggeser tubuh dan kedua kakinya yang masih ada ditempatnya. Hal ini membuat Ratu Neraka Es dan Rahib Gye terkagum-kagum melihat kemampuan yang Bintang perlihatkan.Berbeda bagi Rahib Sakka sendiri, justru Rahib Sakka semakin penasaran karena tak satupun serangannya yang berhasil mengenai lawannya, bahkan untuk membuat lawannya bergeser dari tempatnya saja Rahib Sakka belum ma
Begitu lolos, Bintang langsung melancarkan jurus keduanya, “Telapak bayangan, Heaa!”Serangan yang berupa puluhan Telapak bayangan itu langsung menuju kearah Rahib Sakka, dan ini bukanlah serangan sembarangan, terbukti :Bbummm!!! Bbummm!!! Bbummm!!!Ledakan-ledakan dahsyat terjadi saat kepalan budha bertemu dengan puluhan Telapak bayangan milik Bintang hingga membuat tempat itu kini luluh lantah oleh serangan dahsyat keduanya. Tapi jurus Telapak bayangan Bintang lebih banyak dari serangan Rahib Sakka, sehingga pukulan Telapak bayangan masih terus menyerang kebawah. Kepulan asap tercipta dari ledakan-ledakan yang terjadi, sosok Bintang sendiri kini sudah melayang turun dengan ringannya kembali kebawah. Sesaat Bintang terlihat menatap kearah lawannya yang masih tertutup oleh kabut asap yang secara perlahan mulai sirna, kedua mata Bintang terlihat membesar melihat keadaan Rahib Sakka tidak sedikitpu
“Rasakan jurus akhir Kepalan budhaku ini..” Rahib Sakka secara memasang kuda-kudanya.Ditempatnya Bintangpun segera membentuk kuda-kuda. Bintang terlihat merapatkan kedua kaki dan mengembangkan kedua tangannya, perlahan kedua tangan Bintang bergerak merapat keatas, menyatukan kedua telapak tangannya,“Kepalan budha, Heaaaa!” Rahib Sakka melesat dengan pukulan dahsyat kepalan budha tingkat akhirnya.“Bangsawan Membelah Matahari, yeahhhhh!”Wusshh,.!!!Sekeblat sinar bulan sabit berwarna kemerahan membentuk sebuah golok raksasa, menyongsong serangan Rahib Sakka.Bleeppp,.!!! zzeegghhh,.!!!Dua jurus dahsyat itu kini saling bertemu ditengah-tengah, dan kini terlihatlah sosok keduanya yang saling beradu tenaga dalam.Bllaarrrrrrrr..!!!Saat itulah terjadi ledakan dahsyat yang sangat luar biasa, ledakan yang membuat tempat itu bergetar seakan mau runtuh.
Ledakan dahsyat yang terjadi dari pertempuran dahsyat Bintang dan Rahib Sakka juga mengejutkan Rahib Gye yang saat ini tengah beradu kesaktian dengan Ratu Neraka Es. Baik Rahib Gye maupun Ratu Neraka Es terlihat sama-sama menghentikan serangan dan saling melompat mundur, keduanya terlihat menatap kearah tempat dimana pertarungan Bintang dan Rahib Sakka terjadi.“Sepertinya pertarungan mereka sudah berakhir” ucap Ratu Neraka Es lagi. “Dan pertarungan kitapun harus segera berakhir” sambung Ratu Neraka Es lagi seraya menghimpun kembali hawa sakti es abadinya.Rahib Gye yang masih khawatir dengan keadaan Rahib Sakka, tak diberi kesempatan oleh Ratu Neraka Es untuk berfikir lebih jauh. Mau tak mau Rahib Gye juga terpaksa harus menghimpun hawa sakti nirwananya. Terdengar lantunan sutra nirwana dari bibir indah Rahib Gye. Bila dari sosok Ratu Neraka Es keluar aura berwarna putih seputih salju yang mengeluarkan hawa dingin, dari sosok
Aliran Jalan Menuju Nirwana masih terlihat berjalan seperti biasanya, Dalai Lama sendiri masih berada didalam ruangan medi atasinya, tenggelam dialam meditasinya untuk mencapai kesempurnaan. Kharismatik sosoknya terlihat sangat jelas dengan pancaran aura keemasan diwajahnya. Ketenangan terlihat begitu kentara disosoknya. Hingga Dalai Lama tiba-tiba saja terlihat membuka kedua matanya.Wwweerrrrrr!Tiba-tiba saja danau yang menjadi tempat meditasi Dalai Lama berubah, kini Dalai Lama tidak lagi berada ditempatnya berada, melainkan berada disebuah tempat dimana hanya ada pandangan datar dalam pandangannya, Dalai Lama terlihat menatap kearah atas, wajah Dalai Lama terlihat berubah saat melihat betapa langit terlihat sangat dekat sekali dengannya, awan-awan yang berarak beriringan seakan bisa digapai dengan mudah. Dalai Lama tau saat ini dirinya sedang berada disebuah dimensi yang berbeda. Dengan sangat tenang,
“Sirna.!” kembali terdengar suara Dalai Lama keras menggema ditempat itu.Dhuar !Ledakan keras kembali terjadi disosok Raja Setan Neraka, tapi lagi-lagi dengan gerakan cepatnya, Raja Setan Neraka berhasil menghindarinya.“Sirna.!”Dhuar !“Sirna.!”Dhuar !“Sirna.!”Dhuar !Begitu seterusnya, setiap serangan nirwana yang dikerahkan oleh Dalai Lama selalu bisa dihindari oleh Raja Setan Neraka. Hingga akhirnya sosok Raja Setan Neraka sudah berada tepat di depan Dalai Lama.Raja Setan Neraka langsung melancarkan serangan tinjunya kearah sosok Dalai Lama, tapi ;“Tidak bergerak..!!” kembali terdengar suara keras Dalai Lama menggema ditempat itu. Tiba-tiba saja gerakan Raja Setan Neraka berhenti tepat di depan tubuh Dalai Lama. Kali ini serangan jalan