Tapi dengan sangat tenang sekali Bintang bergerak menghindari serangan kedua kepalan tinju Rahib Sakka, tanpa sedikitpun menggeser kedua kakinya, Bintang meliuk-liukkan tubuhnya untuk menghindari serangan dahsyat kepalan budha Rahib Sakka. Rahib Sakka tidak sedikitpun mengendorkan serangannya, justru jurus kepalan budha semakin digencarkannya.
Deebbb! Deebbb! Deebbb! Deebbb!
Lama-lama Bintang kewalahan juga, hingga akhirnya Bintang terpaksa harus menggunakan satu tangannya untuk menepis setiap serangan dahsyat Rahib Sakka yang datang, tapi tetap, Bintang sedikitpun belum menggeser tubuh dan kedua kakinya yang masih ada ditempatnya. Hal ini membuat Ratu Neraka Es dan Rahib Gye terkagum-kagum melihat kemampuan yang Bintang perlihatkan.
Berbeda bagi Rahib Sakka sendiri, justru Rahib Sakka semakin penasaran karena tak satupun serangannya yang berhasil mengenai lawannya, bahkan untuk membuat lawannya bergeser dari tempatnya saja Rahib Sakka belum ma
Begitu lolos, Bintang langsung melancarkan jurus keduanya, “Telapak bayangan, Heaa!”Serangan yang berupa puluhan Telapak bayangan itu langsung menuju kearah Rahib Sakka, dan ini bukanlah serangan sembarangan, terbukti :Bbummm!!! Bbummm!!! Bbummm!!!Ledakan-ledakan dahsyat terjadi saat kepalan budha bertemu dengan puluhan Telapak bayangan milik Bintang hingga membuat tempat itu kini luluh lantah oleh serangan dahsyat keduanya. Tapi jurus Telapak bayangan Bintang lebih banyak dari serangan Rahib Sakka, sehingga pukulan Telapak bayangan masih terus menyerang kebawah. Kepulan asap tercipta dari ledakan-ledakan yang terjadi, sosok Bintang sendiri kini sudah melayang turun dengan ringannya kembali kebawah. Sesaat Bintang terlihat menatap kearah lawannya yang masih tertutup oleh kabut asap yang secara perlahan mulai sirna, kedua mata Bintang terlihat membesar melihat keadaan Rahib Sakka tidak sedikitpu
“Rasakan jurus akhir Kepalan budhaku ini..” Rahib Sakka secara memasang kuda-kudanya.Ditempatnya Bintangpun segera membentuk kuda-kuda. Bintang terlihat merapatkan kedua kaki dan mengembangkan kedua tangannya, perlahan kedua tangan Bintang bergerak merapat keatas, menyatukan kedua telapak tangannya,“Kepalan budha, Heaaaa!” Rahib Sakka melesat dengan pukulan dahsyat kepalan budha tingkat akhirnya.“Bangsawan Membelah Matahari, yeahhhhh!”Wusshh,.!!!Sekeblat sinar bulan sabit berwarna kemerahan membentuk sebuah golok raksasa, menyongsong serangan Rahib Sakka.Bleeppp,.!!! zzeegghhh,.!!!Dua jurus dahsyat itu kini saling bertemu ditengah-tengah, dan kini terlihatlah sosok keduanya yang saling beradu tenaga dalam.Bllaarrrrrrrr..!!!Saat itulah terjadi ledakan dahsyat yang sangat luar biasa, ledakan yang membuat tempat itu bergetar seakan mau runtuh.
Ledakan dahsyat yang terjadi dari pertempuran dahsyat Bintang dan Rahib Sakka juga mengejutkan Rahib Gye yang saat ini tengah beradu kesaktian dengan Ratu Neraka Es. Baik Rahib Gye maupun Ratu Neraka Es terlihat sama-sama menghentikan serangan dan saling melompat mundur, keduanya terlihat menatap kearah tempat dimana pertarungan Bintang dan Rahib Sakka terjadi.“Sepertinya pertarungan mereka sudah berakhir” ucap Ratu Neraka Es lagi. “Dan pertarungan kitapun harus segera berakhir” sambung Ratu Neraka Es lagi seraya menghimpun kembali hawa sakti es abadinya.Rahib Gye yang masih khawatir dengan keadaan Rahib Sakka, tak diberi kesempatan oleh Ratu Neraka Es untuk berfikir lebih jauh. Mau tak mau Rahib Gye juga terpaksa harus menghimpun hawa sakti nirwananya. Terdengar lantunan sutra nirwana dari bibir indah Rahib Gye. Bila dari sosok Ratu Neraka Es keluar aura berwarna putih seputih salju yang mengeluarkan hawa dingin, dari sosok
Aliran Jalan Menuju Nirwana masih terlihat berjalan seperti biasanya, Dalai Lama sendiri masih berada didalam ruangan medi atasinya, tenggelam dialam meditasinya untuk mencapai kesempurnaan. Kharismatik sosoknya terlihat sangat jelas dengan pancaran aura keemasan diwajahnya. Ketenangan terlihat begitu kentara disosoknya. Hingga Dalai Lama tiba-tiba saja terlihat membuka kedua matanya.Wwweerrrrrr!Tiba-tiba saja danau yang menjadi tempat meditasi Dalai Lama berubah, kini Dalai Lama tidak lagi berada ditempatnya berada, melainkan berada disebuah tempat dimana hanya ada pandangan datar dalam pandangannya, Dalai Lama terlihat menatap kearah atas, wajah Dalai Lama terlihat berubah saat melihat betapa langit terlihat sangat dekat sekali dengannya, awan-awan yang berarak beriringan seakan bisa digapai dengan mudah. Dalai Lama tau saat ini dirinya sedang berada disebuah dimensi yang berbeda. Dengan sangat tenang,
“Sirna.!” kembali terdengar suara Dalai Lama keras menggema ditempat itu.Dhuar !Ledakan keras kembali terjadi disosok Raja Setan Neraka, tapi lagi-lagi dengan gerakan cepatnya, Raja Setan Neraka berhasil menghindarinya.“Sirna.!”Dhuar !“Sirna.!”Dhuar !“Sirna.!”Dhuar !Begitu seterusnya, setiap serangan nirwana yang dikerahkan oleh Dalai Lama selalu bisa dihindari oleh Raja Setan Neraka. Hingga akhirnya sosok Raja Setan Neraka sudah berada tepat di depan Dalai Lama.Raja Setan Neraka langsung melancarkan serangan tinjunya kearah sosok Dalai Lama, tapi ;“Tidak bergerak..!!” kembali terdengar suara keras Dalai Lama menggema ditempat itu. Tiba-tiba saja gerakan Raja Setan Neraka berhenti tepat di depan tubuh Dalai Lama. Kali ini serangan jalan
Dari dalam tanah, melesat puluhan bahkan mungkin ratusan bayangan pisau berwarna merah darah, menyongsong kearah sosok bayangan raksasa sang budha.Buuumm! Buuumm! Buuumm! Buuumm!Ledakan beruntun terjadi diudara, saat puluhan bayangan pisau merah darah bertemu dengan bayangan raksasa sang budha. Kepulan debu membumbung tinggi. Baik Dalai Lama maupun Raja Setan Neraka terus melancarkan serangan dahsyat mereka masing-masing dan entah sudah seberapa lama pertarungan antara Dalai Lama dan Raja Setan Neraka terjadi, tapi tidak ada yang terlihat akan mengalah diantara keduanya.“Menyongsong Budha di Langit Barat,.Heaa!”Wussshhh,!!!Sosok Dalai Lama kembali melesat kearah Raja Setan Neraka dengan pukulan dahsyat ditangannya. Bayangan sang budha terlihat ikut mengiringi serangannya.Di tempatnya, Raja Setan Neraka sudah bersiap menyambutnya. Raja Setan Neraka terli
Dengan kekuatan penuh Dalai Lama melepaskan pukulan dahsyatnya.“Kemurkaan Sejuta Buddha,Heaaaa!”“Neraka Abadi,..Heaaa!!!”Sosok keduanya melesat satu sama lain.Bbblllaaarrrrr.!Ledakan maha dahsyat terjadi, seakan ingin menggetarkan langit. Bumi ikut bergoncang dengan keras, anginpun menciptakan badai yang maha dahsyat. Tempat itu menjadi porak poranda akibat pertemuan pukulan maha dahsyat tersebut.Aaakkkhhhhh!Teriakan keras Raja Setan Neraka terdengar, rupanya kali ini serangan dahsyat Dalai Lama lebih unggul. Tubuh Raja Setan Neraka sendiri terlempar kebawah dengan hebatnya.Buuummmm!Sosok Raja Setan Neraka kembali terlempar masuk kedalam lubang yang sebelumnya sudah ada dan sosok Raja Setan Neraka terkapar kembali didalamnya. Sosok Dalai Lama sendiri tampak turun dengan lembut dipinggir lubang besar itu seraya menatap kearah s
DALAI LAMA berdiri terpaku, dihadapannya sosok Raja Setan Neraka tampak berdiri dengan gagah. Yang membuat Dalai Lama terpaku adalah sosok Raja Setan Neraka yang tampak sangat berbeda kini telah berdiri dihadapannya. Sosok Raja Setan Neraka telah diliputi dengan aura bintang-bintang kecil berwarna putih kebiru-biruan yang meringkupi sekujur tubuh Raja Setan Neraka. kedua bola mata Raja Setan Neraka tak lagi berwarna biru berpedar-pedar, tapi menjadi berwarna keperak-perakan. “Dengan ini berakhir sudah” ucap Raja Setan Neraka dengan penuh percaya diri. “Kekuatan apa yang kau miliki Abaddon?” ucap Dalai Lama menyebutkan mama asli Raja Setan Neraka. “Ini adalah kekuatan Insting Dewa” ucap Raja Setan Neraka lagi hingga kembali membuat wajah Dalai Lama semakin berubah. “Insting Dewa..” ucap Dalai Lama pelan, sebagai manusia yang telah hidup ratusan tahun, tentu Dalai Lama pernah mendengar tentang Insting Dewa, Sebuah jurus yang m