Sementara itu, ditaman selatan yang tadi dikatakan oleh Gubernur Al-Musta'sim, terlihat sosok anak kecil berusia 5 tahunan tengah berlatih kuda-kuda dasar beladiri, anak kecil itu tak lain adalah Bruce. Walaupun masih berusia anak-anak, tapi Bruce terlihat dengan serius berlatih.
Di dekatnya, terlihat sosok Putri Sheeva yang cantik jelita tengah mengawasinya, sepertinya Putri Sheeva yang tengah melatih dan membimbing Bruce untuk berlatih.
Saat Bintang tiba ditempat itu, wajah Putri Sheeva terlihat berubah.
“Bruce” terdengar suara lembut Putri Sheeva yang membuat Bruce membuka kedua matanya yang terpejam.
“Ada apa kak Sheeva?” tanya Bruce lagi. Putri Sheeva tak menjawab tapi memberikan tanda kepada Bruce untuk melihat kebelakang. Bruce segera menolehkan pandangannya kearah belakang.
“AAA...AYAH!” ucap Bruce dengan suara gugup. Tak menunggu lagi, Brucepun segera berlari kearah Bintang dan begitu sudah berada dekat
Kotaraja timur terlihat masih ramai seperti biasanya, berbagai aktivitas ekonomi masih terlihat ramai disana sini. Sementara itu di kamar yang menjadi tempat menginap Tatyana dan Bintang. Terlihat dua sosok gadis jelita yang tengah menikmati makan siang mereka. Salah satunya terlihat cukup lahap menyantap makanannya. Yang satu bertubuh kecil semok montok berambut merah, dan yang satu bertubuh besar semok montok. “Begini rasanya makan di penginapan mewah seperti ini” ucap sosok gadis berambut merah. “Apa kau tidak pernah menginap disini Jessie?” tanya gadis bertubuh besar menyebut nama gadis berambut merah dengan sebutan Jessie alias Miss Jessie. “Belum pernah Tatyana ... Buang-buang uang saja” ucap Jessie kepada sosok gadis dihadapannya yang rupanya adalah Tatyana. “Apa tidak ada tamu yang pernah mengajakmu kemari?” tanya Tatyana. Jessie tampak hanya diam saja mendengar pertanyaan itu. “Oh maaf.. Maaf, aku tidak bermaksud seperti itu” ucap Tat
Beberapa hari kemudian, saat matahari baru saja tenggelam di ufuk barat. Tatyana dikejutkan dengan kedatangan Bintang yang secara tiba-tiba.“Ayo kita ke Istana Surga sekarang Tatyana” ucap Bintang yang baru saja datang.“Sekarang tuan?” tanya Tatyana“Ya sekarang. Ayo!” ucap Bintang seraya melangkah terlebih dahulu, mau tak mau Tatyana dengan buru-buru segera menutup pintu kamarnya dan segera menyusul kearah Bintang.Begitu memasuki Istana Surga yang memang belum lagi beraktifitas karena hari yang masih terlalu awal. Matahari yang baru saja tenggelam masih menampakkan mega-mega merahnya yang indah diufuk barat.Mami mucikari yang melihat kedatangan Bintang dan Tatyana hanya tersenyum dan membiarkan saja Bintang dan Tatyana naik keatas untuk menuju ke kamar Miss Jessie. Mami mucikari sudah mengenal Tatyana karena memang sudah sering ke Istana Surga untuk menemui Miss Jessie.Tok.
Tirai yang menutupi peraduan tampak mulai bergeser, dan terlihatlah sosok Miss Lynn dari dibalik tirai tersebut. Lagi-lagi Miss Lynn tampak tidak mengenakan pewarna pemerah bibir yang biasanya dikenakan oleh para wanita, tapi kecantikan wajahnya sudah cukup membuat Bintang mengaguminya. Miss Lynn tampak mengenakan pakaian lingerie berwarna merah dan dibalut gaun putih seperti kemarin. Putih dan mulusnya kulit Miss Lynn membuat urat nadi didalam tubuhnya terlihat jelas dari balik kulit tubuhnya yang indah, Miss Lynn tampak bangkit duduk di peraduannya dan tampak menatap sekujur sosok Bintang yang berdiri penuh wibawa dihadapannya, Bintang sendiri juga kini tengah menatap sosok indah dan Miss Lynn. Entah sengaja atau tidak, Miss Lynn tampak membuka gaun putihnya sehingga terlihatlah lingerie merah yang dikenakannya sangatlah rendah sekali, sehingga belahan dadanya terlihat dengan jelas oleh Bintang dan ini membuat Bintang harus meneguk ludahnya berkali-kali. Tapi sepertinya hal ini me
Malam itu kotaraja timur terlihat masih seperti biasanya, diantara ramainya penduduk kotaraja, terlihat sesosok bercaping yang tengah berdiri menatap penginapan megah didepannya. Setelah memandang ke kanan dan kirinya, seakan keberadaannya tak ingin diketahui oleh orang lain. Sosok bercaping itu segera melangkah masuk kedalam penginapan megah tersebut. Begitu masuk langkahnya langsung menuju kearah tangga untuk naik keatas.Tok ! Tok !Terdengar suara ketukan didepan pintu sebuah kamar.Kreaakkk !!!Pintu kamar terbuka, dan terlihat sosok cantik Tatyana dari balik pintu yang terbuka itu, wajah Tatyana sedikit berubah terkejut melihat sosok bercaping yang berdiri dihadapannya, kening Tatyana sedikit berkerut mencoba mengenali sosok bercaping tersebut, tapi susah mengenalinya, karena wajahnya tertutup oleh caping tersebut.Sosok bercaping tampak mengangkat tangannya untuk melepaskan caping yang dikenakannya.“Tatyana” terdengar sua
Beberapa hari berlalu, tapi Tuan Muda Hamzah tidak juga datang menemui Bintang dan Tatyana. Hal ini membuat Bintang dan Tatyana semakin gelisah menunggu kedatangan Tuan Muda Hamzah. Bintang yang sedari tadi berdiri ditepi jendela, terus memperhatikan kearah luar, sementara Tatyana tampak hanya bersandar diranjang seraya terus memperhatikan kearah sosok Bintang dengan tatapan yang penuh arti. Tatyana terkejut saat tiba-tiba saja sosok Bintang berbalik dan melangkah kearah pintu. Tatyana dengan cepat bangkit dari tempat pembaringannya. “Tuan mau kemana?” tanya Tatyana cepat. Langkah Bintang terhenti, lalu berbalik kearah Tatyana yang kini sudah duduk ditepi ranjang. “Sepertinya malam ini Tuan Muda Hamzah tidak akan datang. Aku ingin melihat-lihat keadaan dulu” ucap Bintang. “Tuan akan ke Istana Surga lagi?” tanya Tatyana tanpa basa basi. Bintang terdiam mendengar hal itu, dan ini sudah cukup merupakan jawaban bagi Tatyana. Tiba-
Pangeran Khalil Sultan, orangnya berperawakan tegap, sosoknya gagah, matanya tajam. Mengenakan pakaian jubah layaknya seorang bangsawan dengan jubah panjang dibelakangnya. Dimata sebelah kanannya ada guratan semacam tatto. Dikedua punggung tangannya, tampak sarung tangan besi yang terpasang hingga kepergelangan tangannya. Dalam perburuan kali ini, Pangeran Khalil Sultan terlihat hanya membawa belasan orang prajurit terlatihnya, juga para pengawal pribadinya yang berjumlah 2 orang. Keduanya memiliki perawakan yang hampir sama dengan Pangeran Khalil Sultan, hanya saja rambut keduanya tampak sangat gimbal diatas kepalanya. Sekujur wajahnya tampak dipenuhi dengan tatto. Perburuan dilakukan disebuah hutan belantara diluar kotaraja, tepatnya disebelah tenggara kotaraja. Selain itu, Pangeran Khalil Sultan juga memiliki hewan peliharaan, yaitu seekor srigala putih dengan mahkota emas dikepalanya, ditambah lagi dikedua pergelangan tangannya, juga tampak mengenakan gelang emas
Para prajurit langsung bersikap siaga dan langsung bergerak mengepung Bintang. Sementara itu Pangeran Khalil Sultan masih dengan sangat tenang melangkah kedepan, kehadapan Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, sosoknya berhenti. “Siapa kau?” tanya Pangeran Khalil Sultan lagi. “Aku hanyalah orang yang ingin memberi peringatan padamu pangeran” ucap Bintang lagi. “Peringatan! Peringatan apa?” “Jangan kau ganggu lagi hidup Putri Sheeva” Wajah Pangeran Khalil Sultan berubah mendengar hal itu, ditatapnya dengan tajam sosok yang berdiri dihadapannya. “Jadi kau adalah pesuruhnya Putri Sheeva rupanya” ucap Pangeran Khalil Sultan. “Orang sepertimu tak pantas untuk melarangku” ucap Pangeran Khalil Sultan. “Putri Sheeva sudah menolak dirimu pangeran, apakah sudah tidak ada rasa malu didiri pangeran masih mengharapkan cinta Putri Sheeva” ucap Bintang lagi. Kali ini senyum diwajah Pangeran Khalil Sultan langsung hilang mendenga
“Auuurggghhh!” tiba-tiba saja sosok Vero mengeluarkan lolongan panjang seperti seekor srigala. “Auuurggghhh!” tak lama sosok Zero mengeluarkan lolongan panjang seperti seekor srigala pula. “Aaakkhhhhhh!” Aaakkhhhhhh!” Bersamaan, Vero dan Zero tiba-tiba saja berteriak dengan keras dengan mengangkat wajah mereka kearah langit, Vero dan Zero menggeram seperti tengah merasakan sakit yang amat sangat. Kedua mata Bintang membesar saat dihadapannya, sosok Vero dan Zero tiba-tiba saja membesar dan urat-urat ditubuh mereka menyembul, semakin lama semakin membesar. “Aaakkhhhhhh !! Aaakkhhhhhh!” Vero dan Zero kembali berteriak dengan keras seiring dengan perubahan yang terjadi ditubuh mereka, kedua mata Bintang lagi-lagi dibuat membesar saat melihat disekujur tubuh keduanya mulai ditumbuhi oleh bulu-bulu hitam yang semakin lama semakin tumbuh dengan lebatnya. Kedua kaki dan tangan Vero dan Zero terlihat sedikit memanjang dan kuku-kuku kaki dan ta