Beberapa hari berlalu, tapi Tuan Muda Hamzah tidak juga datang menemui Bintang dan Tatyana. Hal ini membuat Bintang dan Tatyana semakin gelisah menunggu kedatangan Tuan Muda Hamzah. Bintang yang sedari tadi berdiri ditepi jendela, terus memperhatikan kearah luar, sementara Tatyana tampak hanya bersandar diranjang seraya terus memperhatikan kearah sosok Bintang dengan tatapan yang penuh arti.
Tatyana terkejut saat tiba-tiba saja sosok Bintang berbalik dan melangkah kearah pintu. Tatyana dengan cepat bangkit dari tempat pembaringannya.
“Tuan mau kemana?” tanya Tatyana cepat.
Langkah Bintang terhenti, lalu berbalik kearah Tatyana yang kini sudah duduk ditepi ranjang.
“Sepertinya malam ini Tuan Muda Hamzah tidak akan datang. Aku ingin melihat-lihat keadaan dulu” ucap Bintang.
“Tuan akan ke Istana Surga lagi?” tanya Tatyana tanpa basa basi. Bintang terdiam mendengar hal itu, dan ini sudah cukup merupakan jawaban bagi Tatyana.
Tiba-
Jangan lupa mampir juga Ke buku baru saya ya PENGUASA NEGERI JIN Di jamin seru, kocak dan sedikit menyeramkan Terima kasih
Pangeran Khalil Sultan, orangnya berperawakan tegap, sosoknya gagah, matanya tajam. Mengenakan pakaian jubah layaknya seorang bangsawan dengan jubah panjang dibelakangnya. Dimata sebelah kanannya ada guratan semacam tatto. Dikedua punggung tangannya, tampak sarung tangan besi yang terpasang hingga kepergelangan tangannya. Dalam perburuan kali ini, Pangeran Khalil Sultan terlihat hanya membawa belasan orang prajurit terlatihnya, juga para pengawal pribadinya yang berjumlah 2 orang. Keduanya memiliki perawakan yang hampir sama dengan Pangeran Khalil Sultan, hanya saja rambut keduanya tampak sangat gimbal diatas kepalanya. Sekujur wajahnya tampak dipenuhi dengan tatto. Perburuan dilakukan disebuah hutan belantara diluar kotaraja, tepatnya disebelah tenggara kotaraja. Selain itu, Pangeran Khalil Sultan juga memiliki hewan peliharaan, yaitu seekor srigala putih dengan mahkota emas dikepalanya, ditambah lagi dikedua pergelangan tangannya, juga tampak mengenakan gelang emas
Para prajurit langsung bersikap siaga dan langsung bergerak mengepung Bintang. Sementara itu Pangeran Khalil Sultan masih dengan sangat tenang melangkah kedepan, kehadapan Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, sosoknya berhenti. “Siapa kau?” tanya Pangeran Khalil Sultan lagi. “Aku hanyalah orang yang ingin memberi peringatan padamu pangeran” ucap Bintang lagi. “Peringatan! Peringatan apa?” “Jangan kau ganggu lagi hidup Putri Sheeva” Wajah Pangeran Khalil Sultan berubah mendengar hal itu, ditatapnya dengan tajam sosok yang berdiri dihadapannya. “Jadi kau adalah pesuruhnya Putri Sheeva rupanya” ucap Pangeran Khalil Sultan. “Orang sepertimu tak pantas untuk melarangku” ucap Pangeran Khalil Sultan. “Putri Sheeva sudah menolak dirimu pangeran, apakah sudah tidak ada rasa malu didiri pangeran masih mengharapkan cinta Putri Sheeva” ucap Bintang lagi. Kali ini senyum diwajah Pangeran Khalil Sultan langsung hilang mendenga
“Auuurggghhh!” tiba-tiba saja sosok Vero mengeluarkan lolongan panjang seperti seekor srigala. “Auuurggghhh!” tak lama sosok Zero mengeluarkan lolongan panjang seperti seekor srigala pula. “Aaakkhhhhhh!” Aaakkhhhhhh!” Bersamaan, Vero dan Zero tiba-tiba saja berteriak dengan keras dengan mengangkat wajah mereka kearah langit, Vero dan Zero menggeram seperti tengah merasakan sakit yang amat sangat. Kedua mata Bintang membesar saat dihadapannya, sosok Vero dan Zero tiba-tiba saja membesar dan urat-urat ditubuh mereka menyembul, semakin lama semakin membesar. “Aaakkhhhhhh !! Aaakkhhhhhh!” Vero dan Zero kembali berteriak dengan keras seiring dengan perubahan yang terjadi ditubuh mereka, kedua mata Bintang lagi-lagi dibuat membesar saat melihat disekujur tubuh keduanya mulai ditumbuhi oleh bulu-bulu hitam yang semakin lama semakin tumbuh dengan lebatnya. Kedua kaki dan tangan Vero dan Zero terlihat sedikit memanjang dan kuku-kuku kaki dan ta
Walaupun kedua mahluk manusia srigala itu tidak terluka, tapi ditempatnya, Pangeran Khalil Sultan juga cukup kaget melihat kedua pengawalnya terpental dengan sangat jauh, walaupun kemudian dapat menarik nafas lega melihat kedua pengawalnya tidak terluka akibat serangan itu. Berikutnya dengan sangat cepat sekali, kedua mahluk manusia srigala ini berlari seperti layaknya seekor srigala kearah Bintang. Ditempatnya Bintang sudah bersiap dengan serangan kedua mahluk manusia srigala tersebut. Tapi Bintang hanya berdiri tegak saja ditempatnya tampak mempersiapkan kuda-kudanya, sementara serangan kedua mahluk manusia srigala ini sudah semakin dekat. “Auuurggghhh!” “Auuurggghhh!” Kedua mahluk manusia srigala melompat dengan lompatan yang sangat jauh kearah Bintang. Anehnya sosok Bintang masih berdiri diam saja ditempatnya. Sregggghhh !!! Sregggghhh !!! Cakar tajam Kedua mahluk manusia srigala langsung mengenai sosok Bintang. Sregggghhh
Kreeetttt !!! Kreeetttt !!! Tiba-tiba saja dari kedua sarung tangan besi ditangan Pangeran Khalil Sultan keluar sepasang cakar yang terbuat dari besi baja putih berkilau. Tranggg !!! Tranggg !!! Pangeran Khalil Sultan terlihat mengadukan 2 cakar ditangannya hingga menimbulkan percikan bunga api yang berpijar. Seakan-akan Pangeran Khalil Sultan ingin memperlihatkan kalau kedua cakar ditangannya sangatlah tajam. Hyyyaatttt !!! Pangeran Khalil Sultan melesat kedepan dengan kedua cakar ditangannya. Bintang sendiri dengan menggunakan jurus “Kelana Pemabuk”nya. Akibatnya serangan-serangan maut Pangeran Khalil Sultan hanya lewat-lewat sedikit saja dari tubuh Bintang. Dan ini yang membuat Pangeran Khalil Sultan penasaran. Seraya terus menghindar, Bintang terus memperhatikan kedua cakar yang ada ditangan Pangeran Khalil Sultan, Bintang merasa tertarik dengan cakar tersebut, karena bahannya sangat berbeda dari bahan besi dan baja pada u
Disaat Pangeran Khalil Sultan terdesak sangat hebat, tiba-tiba saja Pangeran Khalil Sultan melompat mundur kebelakang. Bintang tidak mengejarnya.Kreeetttt !!! Kreeetttt !!!Cakar dikedua tangan Pangeran Khalil Sultan, kembali masuk kedalam sarungnya, dan Pangeran Khalil Sultan terlihat meraih sesuatu dari balik sabuk pinggangnya. Sebuah botol berisi cairan terlihat ditangan Pangeran Khalil Sultan.Glukk ! Glukk ! Glukk !Tanpa ragu, Pangeran Khalil Sultan tampak langsung meneguk air yang ada didalam botol kecil tersebut, dan ;“Auuurggghhh!” tiba-tiba saja sosok Pangeran Khalil Sultan mengeluarkan lolongan panjang seperti seekor srigala. Pangeran Khalil Sultan mulai tampak melepaskan pakaian atas yang dimilikinya dan tatto yang ada dimata sebelah kanan Pangeran Khalil Sultan tampak mengeluarkan sinar putih biru yang secara perlahan tatto itu menjalar keseluruh wajah Pangeran Khalil Sultan, turun ke leher, terus kedada, perut dan akhirn
ISTANA TIMUR GEGER. Pangeran Khalil Sultan beserta para prajuritnya yang baru saja kembali dari perburuan, pulang dalam keadaan terluka parah bersama kedua pengawalnya, sedangkan belasan orang prajurit yang ikut bersamanya tampak babak belur. Sultan Timur Lenk yang menyambutnya sampai terkejut melihat keadaan Pangeran Khalil Sultan dan para prajurtnya. “TABIB!” Sultan Timur langsung berteriak keras memanggil para tabib istana. Belasan orang tabib istana langsung datang dengan cepat memeriksa keadaan Pangeran Khalil Sultan dan pengawalnya yang datang dalam keadaan ditandu. Walau sebenarnya Sultan Timur sangat ingin bertanya apa yang telah terjadi pada putra mahkotanya, tapi hal itu ditahannya, karena melihat keadaan putranya yang lebih membutuhkan perawatan. Sultan Timur langsung mengumpulkan seluruh pejabat kerajaannya, juga para panglima dan komandan angkatan bersenjatanya, rapat darurat akan diadakan oleh Sultan Timur. Tak perlu menunggu lama, dalam sekejap aula me
Beberapa hari kemudian.Ditempat kediaman Gubernur Al-Musta'sim.Bintang sudah kembali ke tempat kediaman Gubernur Al-Musta'sim semalam, dan Bintang langsung menceritakan tentang perihal keberadaan ayah Sheeva dari informasi yang didapat Bintang, kalau Sultan Ahmad Jalair telah melarikan diri ke Mesir. Sheeva yang mendengar ayahnya selamat sangat bahagia mendengarnya. Tapi tentu saja Bintang tak menceritakan tentang peristiwa pertarungannya dengan Pangeran Khalil Sultan.Pagi itu, bersama Bintang dan Bruce, Sheeva tampak menghadap Gubernur Al-Musta'sim.“Kebetulan sekali tuan Bintang kemari!” ucap Gubernur Al-Musta'sim tiba-tiba hingga mengejutkan Bintang dan Sheeva yang kemudian saling pandang satu sama lain.“Memangnya ada apa tuan gubernur?” tanya BintangGubernur Al-Musta'sim tampak mengambil segulungan kertas dari atas mejanya dan segera menyerahkannya kepada Bintang. Bintang segera menerima dan membukanya, bersa