Share

113. Bagian 5

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Beberapa hari kemudian, saat matahari baru saja tenggelam di ufuk barat. Tatyana dikejutkan dengan kedatangan Bintang yang secara tiba-tiba.

“Ayo kita ke Istana Surga sekarang Tatyana” ucap Bintang yang baru saja datang.

“Sekarang tuan?” tanya Tatyana

“Ya sekarang. Ayo!” ucap Bintang seraya melangkah terlebih dahulu, mau tak mau Tatyana dengan buru-buru segera menutup pintu kamarnya dan segera menyusul kearah Bintang.

Begitu memasuki Istana Surga yang memang belum lagi beraktifitas karena hari yang masih terlalu awal. Matahari yang baru saja tenggelam masih menampakkan mega-mega merahnya yang indah diufuk barat.

Mami mucikari yang melihat kedatangan Bintang dan Tatyana hanya tersenyum dan membiarkan saja Bintang dan Tatyana naik keatas untuk menuju ke kamar Miss Jessie. Mami mucikari sudah mengenal Tatyana karena memang sudah sering ke Istana Surga untuk menemui Miss Jessie.

Tok.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   113. Bagian 6

    Tirai yang menutupi peraduan tampak mulai bergeser, dan terlihatlah sosok Miss Lynn dari dibalik tirai tersebut. Lagi-lagi Miss Lynn tampak tidak mengenakan pewarna pemerah bibir yang biasanya dikenakan oleh para wanita, tapi kecantikan wajahnya sudah cukup membuat Bintang mengaguminya. Miss Lynn tampak mengenakan pakaian lingerie berwarna merah dan dibalut gaun putih seperti kemarin. Putih dan mulusnya kulit Miss Lynn membuat urat nadi didalam tubuhnya terlihat jelas dari balik kulit tubuhnya yang indah, Miss Lynn tampak bangkit duduk di peraduannya dan tampak menatap sekujur sosok Bintang yang berdiri penuh wibawa dihadapannya, Bintang sendiri juga kini tengah menatap sosok indah dan Miss Lynn. Entah sengaja atau tidak, Miss Lynn tampak membuka gaun putihnya sehingga terlihatlah lingerie merah yang dikenakannya sangatlah rendah sekali, sehingga belahan dadanya terlihat dengan jelas oleh Bintang dan ini membuat Bintang harus meneguk ludahnya berkali-kali. Tapi sepertinya hal ini me

  • Ksatria Pengembara Season 2   113. Bagian 7

    Malam itu kotaraja timur terlihat masih seperti biasanya, diantara ramainya penduduk kotaraja, terlihat sesosok bercaping yang tengah berdiri menatap penginapan megah didepannya. Setelah memandang ke kanan dan kirinya, seakan keberadaannya tak ingin diketahui oleh orang lain. Sosok bercaping itu segera melangkah masuk kedalam penginapan megah tersebut. Begitu masuk langkahnya langsung menuju kearah tangga untuk naik keatas.Tok ! Tok !Terdengar suara ketukan didepan pintu sebuah kamar.Kreaakkk !!!Pintu kamar terbuka, dan terlihat sosok cantik Tatyana dari balik pintu yang terbuka itu, wajah Tatyana sedikit berubah terkejut melihat sosok bercaping yang berdiri dihadapannya, kening Tatyana sedikit berkerut mencoba mengenali sosok bercaping tersebut, tapi susah mengenalinya, karena wajahnya tertutup oleh caping tersebut.Sosok bercaping tampak mengangkat tangannya untuk melepaskan caping yang dikenakannya.“Tatyana” terdengar sua

  • Ksatria Pengembara Season 2   113. Bagian 8

    Beberapa hari berlalu, tapi Tuan Muda Hamzah tidak juga datang menemui Bintang dan Tatyana. Hal ini membuat Bintang dan Tatyana semakin gelisah menunggu kedatangan Tuan Muda Hamzah. Bintang yang sedari tadi berdiri ditepi jendela, terus memperhatikan kearah luar, sementara Tatyana tampak hanya bersandar diranjang seraya terus memperhatikan kearah sosok Bintang dengan tatapan yang penuh arti. Tatyana terkejut saat tiba-tiba saja sosok Bintang berbalik dan melangkah kearah pintu. Tatyana dengan cepat bangkit dari tempat pembaringannya. “Tuan mau kemana?” tanya Tatyana cepat. Langkah Bintang terhenti, lalu berbalik kearah Tatyana yang kini sudah duduk ditepi ranjang. “Sepertinya malam ini Tuan Muda Hamzah tidak akan datang. Aku ingin melihat-lihat keadaan dulu” ucap Bintang. “Tuan akan ke Istana Surga lagi?” tanya Tatyana tanpa basa basi. Bintang terdiam mendengar hal itu, dan ini sudah cukup merupakan jawaban bagi Tatyana. Tiba-

  • Ksatria Pengembara Season 2   113. Bagian 9

    Pangeran Khalil Sultan, orangnya berperawakan tegap, sosoknya gagah, matanya tajam. Mengenakan pakaian jubah layaknya seorang bangsawan dengan jubah panjang dibelakangnya. Dimata sebelah kanannya ada guratan semacam tatto. Dikedua punggung tangannya, tampak sarung tangan besi yang terpasang hingga kepergelangan tangannya. Dalam perburuan kali ini, Pangeran Khalil Sultan terlihat hanya membawa belasan orang prajurit terlatihnya, juga para pengawal pribadinya yang berjumlah 2 orang. Keduanya memiliki perawakan yang hampir sama dengan Pangeran Khalil Sultan, hanya saja rambut keduanya tampak sangat gimbal diatas kepalanya. Sekujur wajahnya tampak dipenuhi dengan tatto. Perburuan dilakukan disebuah hutan belantara diluar kotaraja, tepatnya disebelah tenggara kotaraja. Selain itu, Pangeran Khalil Sultan juga memiliki hewan peliharaan, yaitu seekor srigala putih dengan mahkota emas dikepalanya, ditambah lagi dikedua pergelangan tangannya, juga tampak mengenakan gelang emas

  • Ksatria Pengembara Season 2   113. Bagian 10

    Para prajurit langsung bersikap siaga dan langsung bergerak mengepung Bintang. Sementara itu Pangeran Khalil Sultan masih dengan sangat tenang melangkah kedepan, kehadapan Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, sosoknya berhenti. “Siapa kau?” tanya Pangeran Khalil Sultan lagi. “Aku hanyalah orang yang ingin memberi peringatan padamu pangeran” ucap Bintang lagi. “Peringatan! Peringatan apa?” “Jangan kau ganggu lagi hidup Putri Sheeva” Wajah Pangeran Khalil Sultan berubah mendengar hal itu, ditatapnya dengan tajam sosok yang berdiri dihadapannya. “Jadi kau adalah pesuruhnya Putri Sheeva rupanya” ucap Pangeran Khalil Sultan. “Orang sepertimu tak pantas untuk melarangku” ucap Pangeran Khalil Sultan. “Putri Sheeva sudah menolak dirimu pangeran, apakah sudah tidak ada rasa malu didiri pangeran masih mengharapkan cinta Putri Sheeva” ucap Bintang lagi. Kali ini senyum diwajah Pangeran Khalil Sultan langsung hilang mendenga

  • Ksatria Pengembara Season 2   113. Bagian 11

    “Auuurggghhh!” tiba-tiba saja sosok Vero mengeluarkan lolongan panjang seperti seekor srigala. “Auuurggghhh!” tak lama sosok Zero mengeluarkan lolongan panjang seperti seekor srigala pula. “Aaakkhhhhhh!” Aaakkhhhhhh!” Bersamaan, Vero dan Zero tiba-tiba saja berteriak dengan keras dengan mengangkat wajah mereka kearah langit, Vero dan Zero menggeram seperti tengah merasakan sakit yang amat sangat. Kedua mata Bintang membesar saat dihadapannya, sosok Vero dan Zero tiba-tiba saja membesar dan urat-urat ditubuh mereka menyembul, semakin lama semakin membesar. “Aaakkhhhhhh !! Aaakkhhhhhh!” Vero dan Zero kembali berteriak dengan keras seiring dengan perubahan yang terjadi ditubuh mereka, kedua mata Bintang lagi-lagi dibuat membesar saat melihat disekujur tubuh keduanya mulai ditumbuhi oleh bulu-bulu hitam yang semakin lama semakin tumbuh dengan lebatnya. Kedua kaki dan tangan Vero dan Zero terlihat sedikit memanjang dan kuku-kuku kaki dan ta

  • Ksatria Pengembara Season 2   113. Bagian 12

    Walaupun kedua mahluk manusia srigala itu tidak terluka, tapi ditempatnya, Pangeran Khalil Sultan juga cukup kaget melihat kedua pengawalnya terpental dengan sangat jauh, walaupun kemudian dapat menarik nafas lega melihat kedua pengawalnya tidak terluka akibat serangan itu. Berikutnya dengan sangat cepat sekali, kedua mahluk manusia srigala ini berlari seperti layaknya seekor srigala kearah Bintang. Ditempatnya Bintang sudah bersiap dengan serangan kedua mahluk manusia srigala tersebut. Tapi Bintang hanya berdiri tegak saja ditempatnya tampak mempersiapkan kuda-kudanya, sementara serangan kedua mahluk manusia srigala ini sudah semakin dekat. “Auuurggghhh!” “Auuurggghhh!” Kedua mahluk manusia srigala melompat dengan lompatan yang sangat jauh kearah Bintang. Anehnya sosok Bintang masih berdiri diam saja ditempatnya. Sregggghhh !!! Sregggghhh !!! Cakar tajam Kedua mahluk manusia srigala langsung mengenai sosok Bintang. Sregggghhh

  • Ksatria Pengembara Season 2   113. Bagian 13

    Kreeetttt !!! Kreeetttt !!! Tiba-tiba saja dari kedua sarung tangan besi ditangan Pangeran Khalil Sultan keluar sepasang cakar yang terbuat dari besi baja putih berkilau. Tranggg !!! Tranggg !!! Pangeran Khalil Sultan terlihat mengadukan 2 cakar ditangannya hingga menimbulkan percikan bunga api yang berpijar. Seakan-akan Pangeran Khalil Sultan ingin memperlihatkan kalau kedua cakar ditangannya sangatlah tajam. Hyyyaatttt !!! Pangeran Khalil Sultan melesat kedepan dengan kedua cakar ditangannya. Bintang sendiri dengan menggunakan jurus “Kelana Pemabuk”nya. Akibatnya serangan-serangan maut Pangeran Khalil Sultan hanya lewat-lewat sedikit saja dari tubuh Bintang. Dan ini yang membuat Pangeran Khalil Sultan penasaran. Seraya terus menghindar, Bintang terus memperhatikan kedua cakar yang ada ditangan Pangeran Khalil Sultan, Bintang merasa tertarik dengan cakar tersebut, karena bahannya sangat berbeda dari bahan besi dan baja pada u

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status