Share

106. Bagian 7

last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-26 01:01:35

Putri Athena tenggelam dalam dilema kebingungannya.

“Bagaimana menurutmu Virgo. Tentang tuan Bintang?”

“Hamba kira, didunia ini tiada orang pantas untuk mendampingi putri selain tuan Bintang” ucap Virgo mencoba memberikan pendapatnya kepada Putri Athena yang tengah bimbang.

“Sebagaimana kau tau Virgo, orang yang akan menikahiku akan mewarisi kekuatan yang sangat dahsyat dan akan menguasai dunia” sambung Putri Athena lagi yang bimbang memikirkan hal itu.

“Maksud putri. Putri khawatir kalau tuan Bintang akan menyalahgunakan kekuatan itu?” tanya Virgo. Putri Athena tak menjawab tapi menganggukkan kepalanya. Kali ini Virgo yang terdiam memikirkan hal itu. Walaupun Virgo tak mengetahui kekuatan apa sebenarnya yang dimaksud Putri Athena.

Bagaimana bila putri mengetes tuan Bintang terlebih dulu” ucap Virgo tiba-tiba hingga menarik perhatian Putri Athena. Lalu Virgo menceritakan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   106. Bagian 8

    Hari pernikahanpun tiba, dengan hanya disaksikan Virgo sebagai saksi, Bintang dan Putri Athena mengucap sumpah janji setia sebagai pasangan suami istri. Terlihat senyum anggun dan cantik jelita dari sosok Putri Athena. Hari bersejarah yang akan dikenangnya seumur hidupnya. Hari kebahagiaan yang membuat Putri Athena menitikkan air mata kebahagiaan, termasuk Virgo yang juga ikut menitikkan air matanya, terharu dengan kebahagiaan Putri Athena dan Bintang.Malam pengantinpun tiba, kamar Putri Pallas memang sengaja dipilih oleh Bintang untuk menikmati malam pengantinnya bersama Putri Athena yang anggun dan cantik jelita.DI KAMAR PENGANTINBintang menghempaskan tubuhnya di pembaringan yang sangat besar dan megah milik Putri Pallas tersebut, Putri Athena dengan malu-malu menyusul dan duduk rapat di samping Bintang.“Putri....” terdengar suara lembut Bintang.“Kakak jangan panggil putri lagi, panggil saja Athena” ucap Putri Athena

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-26
  • Ksatria Pengembara Season 2   106. Bagian 9

    “Apakah tuan ini...” ucap Bintang berhenti.“AKU ZEUS, AYAH ATHENA!” ucap lelaki tua gagah berkharismatik tersebut yang ternyata adalah Zeus.Semakin bergetarlah hati dan tubuh Bintang mendengar nama lelaki tua gagah berkharismatik tersebut adalah Zeus, sosok raja dewa dizamannya. Bintang tentu saja sudah mengenali nama itu, hanya saja baru sekarang bertemu.“KAU TELAH MENJADI SUAMI PUTRIKU ATHENA, MAKA KAU BERHAK UNTUK MEWARISI KEKUATANKU, ZIRAH TERKUAT YANG PERNAH ADA DIATAS MUKA BUMI INI, ZIRAH ZEUS!” ucap Zeus lagi.“AKU TAK PERDULI KAU BERHATI BAIK ATAU JAHAT, DENGAN ZIRAHKU INI, KAU AKAN MENGUASAI DUNIA, AKU HANYA MINTA SATU HAL DARIMU, BAHAGIAKAN PUTRIKU, JANGAN PERNAH KAU SAKITI HATINYA...” ucap Zeus lagi, anehnya Bintang kali ini terdiam tak mampu mengeluarkan kata-kata dari mulutnya.Zeus terlihat mengangkat tangan kanannya, dan ;Zzzgggghhhhhhhh!Kedua mata Bintang membesar sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-26
  • Ksatria Pengembara Season 2   106. Bagian 10

    Istana Dewa di Olympus menyambut dengan suka cita kembalinya putri Athena bersama Virgo dan Bintang. Bukan hanya para saint yang gembira, tapi para dewa pelindungpun ikut gembira melihat Bintang yang kembali dengan selamat. Sementara itu, pernikahan Bintang dan putri Athena tetap akan jadi rahasia mereka bertiga.Setelah mendengar cerita Virgo yang mengatakan kalau Pangeran Iblis tidak akan menjadi ancaman lagi untuk mereka, maka semua menyambutnya dengan penuh suka cita, putri Athena kemudian mengadakan pesta untuk mensyukuri hal itu, walaupun sebenarnya putri Athena menyelenggarakan pesta itu untuk maksud tertentu. Yaitu untuk merayakan pernikahannya yang hanya dirinya, Virgo dan Bintang tau akan rahasia ini.Setelah beberapa minggu berada di Olympus, Bintangpun akhirnya memutuskan untuk segera pergi meninggalkan Olympus, Bintang berniat untuk menjemput istri-istrinya untuk kembali ke tanah jawa. Dan Bintang memerintahkan para dewa pelindung untuk tetap berada di Oly

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   106. Bagian 11

    Sebuah hutan belantara dengan pepohonannya yang lebat tumbuh liar diberbagai tempat. Sungguh lebat hutan belantara tersebut hingga sinar mataharipun agak sulit untuk masuk kedalamnya.Sraggkkk !!Suara ranting-ranting patah terdengar saat seorang wanita berwajah cantik tapi lusuh terlihat berlari dengan sangat terburu-buru didalam hutan belantara tersebut. Mengenakan pakaian putih dengan ikat pinggang emas, sosok wanita ini tampak terus berlari tanpa menoleh sedikitpun kebelakang. Wajahnya terlihat pucat pasi. Ditangannya tampak seorang bocah berumur 4 tahunan tengah digendongnya.Wanita yang sepertinya sudah berusia 33-35 tahunan ini tampak terus berlari dengan cepatnya, tanpa memperdulikan pakaiannya yang sudah sobek-sobek terkena ranting-ranting yang tumbuh liar disepanjang jalan yang dilewatinya. Entah kenapa wanita ini tampak berlari seperti orang yang dikejar setan.Sambi berlari, sesekali wanita ini tampak dengan wajah takut memandang kearah atas,

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   106. Bagian 12

    Dengan satu terkaman buas, sosok pemuda ini sudah berada diatas sosok wanita tersebut. Dengan sisa-sisa tenaganya, wanita ini berusaha untuk memberontak, tapi apalah daya, kekuatannya jauh dibawah sosok pemuda yang berada diatas tubuhnya, yang sudah dipenuhi oleh nafsu setannya.Breettt !! Breettt !! Breettt !!Dengan buasnya, pemuda itu menyobek-nyobek pakaian yang dikenakan oleh wanita tersebut, sehingga bagian-bagian sensitif ditubuh wanita itu mulai terlihat jelas. Bisa dikatakan saat ini sosok wanita tersebut sudah setengah telanjang dan ini semakin menambah buasnya nafsu si pemuda Atlas Warrior tersebut.Dengan beringas, ciumannya yang dipenuhi nafsu berusaha menciumi wajah cantik lusuh wanita yang ada dibawahnya, tapi sosok wanita dibawah tampak tidak menyerah begitu saja, dengan menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, wanita itu terus berusaha menghindari ciuman sipemuda.PLAKK !Satu tamparan keras menampar diwajah si wanita yang membuat

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   106. Bagian 13

    Malam menyelimuti alam saat Bintang dan Sarah baru saja keluar dari hutan belantara tersebut. Saat Bintang menawarkan untuk bermalam dialam terbuka, Sarah tidak menolaknya karena Sarah juga memang sudah terbiasa tidur dialam terbuka, disepanjang perjalanan tadi, Sarah dapat menebak kalau Bintang adalah pemuda yang baik, bukan lelaki jahat yang memanfaatkan situasi, karena itulah Sarah tak menolak saat Bintang mengajaknya untuk menginap ditepian hutan yang baru saja mereka lewati.Sebuah api unggun tampak menyala dengan besar, didekatnya tampak duduk Bintang dan Sarah yang berjarak seberang menyeberang. Bintang tampak tengah asyik membolak balik ayam panggang diatas api unggun buatannya, sementara Sarah terlihat hanya memperhatikan saja dari kegelapan malam kearah sosok Bintang.Saat ini pikiran Sarah sedang berkecamuk, antara ingin meminta tolong Bintang untuk menyelamatkan putranya, Bruce. Tapi dia baru saja mengenal Bintang, apakah Bintang mau untuk menolongnya ? hal

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   107. Raja Agung Atlas

    Pada masa para dewa, dalam perang Titanomakhia, Zeus beserta saudara-saudarinya (Poseidon, Hades, Hera, Demeter, dan Hestia) melawan para Titan. Para Titan yang berperang adalah Kronos, Hiperion, Koios, Krios, Iapetos, dan Atlas serta beberapa anak-anak mereka. Sementara Titan Okeanos dan para Titan perempuan (Mnemosine, Tethis, Theia, Foibe, Rea, dan Themis) memilih tidak memihak. Para Titan bermarkas di Gunung Othris dengan dipimpin oleh Atlas dan para dewa berjuang dari Gunung Olympus dengan dipimpin oleh Zeus.Setelah beberapa pertempuran, para Titan ternyata sangat kuat dan nampaknya para dewa Olympus akan kalah. Zeus menjadi sadar bahwa dengan kekuatan sekarang dia tidak mungkin bisa mengalahkan para Titan. maka dia pun pergi meminta nasehat dari Gaia, yang menyuruhnya untuk meminta bantuan pada para Kiklops dan Hekatonkheire yang sedang terkurung di Tartaros. Zeus pun pergi ke Tartaros dan membunuh monster Kampe. Zeus lalu membebaskan para Kiklops dan Hekatonkheire. ki

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   107. Bagian 2

    Seekor kuda dipacu dengan perlahan melewati jalan setapak yang dikiri dan kanannya tampak jurang curang menganga. Jalan itu semakin menyeramkan karena tertutupi oleh salju, salju tampak turun secara perlahan ditempat itu, dinginnya terasa sampai menembus kulit. Diatasnya tampak sosok lelaki muda tampan dengan rambut ekor kuda dan sebilah pedang dipunggungnya, melihat raut wajahnya dan perawakannya, kita tentu mengenali sosok lelaki muda tampan ini. Dia adalah Bintang, Ksatria Pengembara.Sementara itu dibelakang Bintang, tampak sesosok wanita berwajah cantik tapi lusuh tengah merapatkan tubuhnya memeluk erat tubuh Bintang dari belakang, hal ini dikarenakan takut karena jalan setapak yang mereka lewati berada dipinggiran jurang dikiri dan kanan. Wanita yang mengenakan jubah Bintang ini adalah Sarah Wayne, sebagaimana dikisahkan dalam chapter sebelumnya, Bintang yang tampa sengaja melewati tempat dimana Sarah Wayne akan diperkosa oleh seorang yang menamakan dirinya Prajurit Atl

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-29

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status